My girl is mine 12

4.9K 217 6
                                    

Yang dari waktu ini minta UP sekarang aku UP nih jangan lupa Vote & Comment ya!💛
Happy Reading💖

________________________

Kania melihat jam yang berada di atas nakas menunjukan pukul 20:00 WIB itu artinya Kania tertidur selama 6 jam. Anjir lama amat ya udah kaya kebo aja wkwkw

Kania memegangi kepalanya yang masih terasa sakit akibat jambakan Clara si nenek sihir itu. Kania juga sudah menceritakan semuanya ke Vano sebenarnya Kania ingin merahasiakannya tapi Vano yang memaksanya apa boleh buat.

Kania beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang terasa sangat lengket padahal ia hanya tidur saja sedari tadi.

Tidak membutuhkan waktu lama Kania sudah selesai dengan ritual mandinya, ia hari ini langsung mengenakan piyama tidurnya karena setelah ini ia tidak akan kemana-mana lagi.

Kania mengambil ponselnya yang bergetar sedari tadi di atas nakas siapa lagi pelakunya kalau bukan teman-temannya. Mungkin saja mereka menghawatirkan dirinya.

Satu notif teratas adalah dari Vano. Kania membukanya ternyata Vano hanya mengucapkan ini saja

Vano

Selamat tidur tuan putri
Besok pagi-pagi aku jemput
Love you❤ 19:30

(Read)

Kania tersenyum melihat pesan terakhir Vano ia tidak bisa membohongi perasaanya kali ini.

Bucin Bities💃: "Woy Kania nongol!" (99+) 20:30

Apasi kalian ribut-ribut') 20:40

Yona: Kania is typing 20:41

Amel: utang penjelasan lo sama kita! 20:42

Yona: nah iya tuh :20:42

Amel: lah anak monyet ilang! 20:44

Yona: Vc aja tu bocah Mel! 20:44

Panggilan Vidio dari grup Bucin Bities

"Orang kepo nih begini" guman Kania. Kania pun dengan malas menggeser tombol hijau.

"Apaan?" Ucap Kania di depan layar ponselnya

"Lu tadi ngilang kemana aja?" Tanya Amel yang terlihat jelas wajahnya di layar ponsel Kania.

"Nonton konser"

"Minta dijitak ni anak" geram Yona.

"Iya-iya tadi gue dikerjain sama Kakel" jelas Kania.

"Whatt?" Teriak keduanya.

"Anjir budek nih gue! Gak VC gak ngobrol langsung sama aja kek toa lo berdua" omel Kania memegangi telinganya.

"Seriusan lu? Siapa namanya? Biar gue jambak-jambak besok di sekolah" emosi Yona.

"Clara kayaknya dia suka sama Vano"

"Dasar nenek sihir" gumam Amel.

"Terus si Vano tau gak?" Tanya Yona.

"Malahan dia yang nolongin gue" jawab Kania senyum-senyum.

"Cieeee ada yang mulai suka nih!" Goda keduanya.

"Apaan sih kalian berdua. Udah ya gue mau tidur bye!" Ucap Kania memutuskan sambungannya sepihak.

"Ada-ada aja" gumam Kania menaruh ponselnya di atas nakas lalu menarik selimut kesayangannya untuk pergi ke alam mimpi.

***
Cuaca dingin malam ini tidak membuatnya berhenti untuk tetap menghisap sebatang rokok yang berada di tangannya. Bagi Vano rokok adalah candunya setelah Kania.

Tadinya setelah mengirim pesan ke Kania Vano memutuskan untuk tidur entah ada apa dengan matanya yang tidak ingin terpejam sama sekali membuat Vano pergi ke balkon kamarnya dengan membawa sebungkus rokok yang ia umpatkan di bawah tempat tidurnya.

Hampir setiap hari Vano menikmati benda itu tanpa sepengetahuan orang tuanya, termasuk Kania. Bahkan Vano bisa menghabiskan satu bungkus kalau ia sedang ada masalah yang membuat kepalanya pusing. Setelah candu bagi Vano rokok adalah penenang yang ampuh.

Vano mengambil benda pipih yang tergeletak di sebelahnya ia kepikiran apakah Kania sudah membaca pesannya atau belum. Tidak ingin berlama-lama untuk menebak Vano pun membuka aplikasi hijau bergambarkan telepun di tengahnya.

Vano tersenyum setelah melihat pesannya yang sudah dibaca.
"Good night tuan putri" gumam Vano tersenyum lalu ia mematikan rokoknya dan masuk ke dalam untuk tidur.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu terdengar ditelinga Kania yang sedang sibuk menata rambutnya. Hari ini ia akan menggerai rambutnya dengan sedikit gelombang dibagian bawahnya.

"Sebentar" ucap Kania berjalan ke arah pintu membawa catokan.

"Ada apa Ma-Vano?" Kaget Kania.

Vano yang melihat wajah kaget Kania ingin sekali rasanya tertawa. Coba lihat matanya yang melotot 'kalau bukan Vano yang menangkapnya pasti sudah jatuh bola mata Kania wkwk  canda dong', mulut yang terbuka lebar, dan apa ini Kania membawa catok rambut ditangannya, pas sekali. Seharusnya ia mengabadikan momen ini.

"Udah cantik, aku tunggu di bawah" kekeh Vano meninggalkan Kania.

Astaga pasti Vano menertawakan dirinya. "Lenyapkan Kania sekarang juga dari bumi Kania malu" sambil menutup wajahnya.

"Tumben lo cantik" kagum Devan melihat penampilan Kania.

Nah iya Vano setuju dengan ucapan Devan ehh maksud Vano Kania emang cantik tapi hari ini ia terlihat lebih cantik lagi. Dosa kalau zolimin pacar sendiri wkwk.

Kania menarik kursi di sebelah Devan lalu berkata "gue tiap hari emang cantik" ketus Kania gak terima dikatakan seperti itu.

"Maksud gue hari ini lo beda aja kayak ada bumbu-bumbu cintah" kata Devan lebay.

"Lebay lo Bang" ucap Kania. Mood makannya jadi turun karena ucapan Devan, ia kan jadi makin malu.

"Ayo Van kita berangkat aja" Ucap Kania menarik tangan Vano.

"Gue duluan!" Teriak Vano yang diacungi jempol oleh Devan.

Ngomong-ngomong rumah Devan hari ini lagi sepi karena Renata pagi-pagi buta sudah berangkat ke luar kota untuk mengurus butik yang ada disana.

"Nasib jomblo nih begini kagak ada yang nemenin sekulah" ucap Devan lesu keluar dari pekarangan rumahnya dengan mengendarai mobil hitam hadiah ulang tahun yang ke tujuh belas dari Papanya.


~my girl is mine~

#Yang gak vote gak masuk surga!😂

My Girl is Mine (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang