12. Jahilin Gusti

2.8K 321 10
                                    

H A P P Y  R E A D I N G
.


Pagi nya, Gusti benar menjemput (namakamu) untuk pergi ke rumahnya. (Namakamu) sedang bersiap diri di kamarnya. Ia memilih pakaian santainya dengan tas selempang kecilnya, ia tak membawa barang banyak karena ia hanya akan sebentar bersama Gusti.

Setelah selesai (namakamu) turun menghampiri Gusti di ruang tamu. Dilihatnya Gusti masih duduk di ruang tamu sendiri. (Namakamu) terkekeh, 'bisa anteng gitu juga dia' batinnya.

"Berangkat yuk", ujar (namakamu) saat tiba di ruang tamu.

Gusti menoleh, menatap (namakamu) datar.
"Udah selesai?", jawab Gusti dengan nada yang sedikit kesal.

(Namakamu) menganggukkan kepalanya, ia menatap Gusti dengan tatapan bersalahnya,
"Lama ya?"

(Namakamu) menganggukkan kepalanya, ia menatap Gusti dengan tatapan bersalahnya, "Lama ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gusti hanya menatap (namakamu) lamat, kemudian ia bangkit dari duduknya.

"Enggak, yaudah yuk, pamit dulu", ajaknya

(Namakamu) mengangguk lalu memanggil Bunda Rike untuk berpamitan, tak lama Rike datang. Gusti langsung menyambutnya hangat.

"Bunda Rike, Gusti pamit ya"

Bunda Rike tersenyum,  "Hati-hati bawa motornya ya, salam buat Mama Rita"

"Siap, nanti Gusti salamin", ujar Gusti lalu menyalimi tangan Bunda Rike dan langsung disambut oleh sang empunya.

Selesai bersalaman dengan Gusti, (namakamu) gantian menyalimi tangan bunda nya itu,
"Adek pamit ya bunda, Assalamu'alaikum"

"Walaikumsalam"

Gusti dan (namakamu) pun bergegas menuju rumah Gusti. Selama perjalanan mereka tak banyak bicara, karena jarak antara rumah nenek (namakamu) dan rumah Gusti tidak begitu jauh.

Tak lama, mereka sampai di rumah Gusti. Gusti memarkirkan motornya di garasi lalu turun mendahului (namakamu) untuk masuk ke dalam rumahnya.

"Assalamualaikum Ma", ujar Gusti membuka pintu rumahnya lalu melangkah memasuki rumah itu dengan pelan diikuti (namakamu) dibelakang nya.

Tak mendapat respon Gusti berhenti, "Maaa"
"Assalamu'alaikum"

"Walaikumsalam", jawab seorang wanita dari dalam rumah.

(Namakamu) menatap Gusti dengan tatapan tanya, Gusti menoleh "Di dapur kayanya, yuk"

(Namakamu) mengangguk, lalu mengikuti langkah Gusti lagi menuju dapur rumahnya.

Melihat seorang wanita yang ia rindukan, (namakamu) langsung berlari ke arah nya.
"Mamaaa"

Wanita itu menoleh ke arah (namakamu), di sambutnya perempuan itu dengan hangat.

"Sayang....", (namakamu) tersenyum mendengar sapaan itu.

"Sini sayang. Yaampun mama kangen banget"

SIBLING - IDR  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang