Tak terasa besok adalah hari terakhir (namakamu) menjalani ujian akhirnya. (Namakamu) sudah begitu berjuang untuk ujian akhirnya kali ini.
Hingga malam ini, (namakamu) insom. Ia tidak bisa tidur. Akhirnya ia memutuskan untuk membuka kembali materi ujiannya besok, ya sekedar harapan agar dirinya bisa segera mengantuk karena membaca buku.
Tak lupa ia menyiapkan macbook nya untuk menyetel musik dari spotify, sesekali ia searching materi yang belum ia pahami.
Lelah belajar, (namakamu) belum juga mengantuk. (Namakamu) bingung harus apa, waktu sudah semakin malam, ia besok sekolah, ujian terakhir pula dan jam segini masih belum tidur.
Ah ya, (namakamu) memutuskan untuk membuka ponselnya. Sekedar memainkan instagram miliknya. (Namakamu) memotret keadaan nya sekarang yang sedang belajar. Lalu ia posting ke instagram storynya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Namakamu) tersenyum melihat nya, namun tiba-tiba ada notifikasi muncul dari instagram nya.
iqbaal.e replied to your story
(Namakamu) menepuk jidatnya pelan. "Aduh bisa kena omel ini", batin gadis itu.
Perlahan (namakamu) membuka direct message dari abangnya, Iqbaal.
iqbaal.e
masih belum tidur jam segini ngapain?
hehe as you can see
besok sekolah kali tidur napa
ya karena besok sekolah makanya sekarang belajar
jam berapa ini inget waktu dong
iyaaaa gabisa tidur aku tuh
tidur dek! dibisa bisain
udah coba tetep aja gabisa
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
abang dijalan pulang 20 menit lagi sampe kalo kamu belum tidur pas abang sampe awas aja
galak gasuka :((
dek kalo dibilangin tuh dengerin
iyaaa tidur deh tidur
jangan bohong abang tau
iya bawel
satu
apa?
dua
tiga
iyaaaa :(((
empat
lima
(Namakamu) mengeluarkan room chat direct message instagram nya saat itu juga. Lalu ia langsung melog out instagram nya. Selesai ia mematikan data seluler ponselnya lalu meletakkannya diatas nakas.
Ia sudah hafal betul sifat kakak laki-laki nya itu. Tidak suka dibantah. Jika sekali saja dibantah, akan selalu diingat oleh laki-laki itu. Tak mau membuat masalah, karena (namakamu) juga sudah cukup lelah dan semua materi yang akan menjadi bahan ujian besok sudah ia pelajari dengan lengkap. (Namakamu) memutuskan untuk menyudahi belajarnya malam ini. Tengah malam.
(Namakamu) membereskan peralatan belajarnya, memasukkan beberapa buku yang akan ia gunakan besok sebelum ujian ke tas miliknya. Selesai, (namakamu) beranjak ke kamar mandi membersihkan mukanya dan sikat gigi. Lalu segera membaringkan tubuhnya di ranjang, menarik selimut hingga perut lalu mulai memejamkan matanya.
***
Benar. 20 menit kemudian, Iqbaal datang. Ia datang diantar road managernya Omen.
"Thanks ya Men", ujar Iqbaal lalu bersiap untuk turun dari mobil.
"Yoi dek"
Iqbaal membuka pintu mobil, lalu menatap Omen, "Hati-hati lu, jangan ngebut"
"Siap. Gue duluan", Iqbaal mengangguk lalu beranjak keluar dari mobil. "Sip"
Omen pun segera melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah Iqbaal. Sedangkan Iqbaal, pria itu langsung masuk ke dalam rumah.
Iqbaal memasuki rumah secara perlahan, ditemuinya Rike yang tengah melangkah ke arahnya.
"Bun", ujar Iqbaal saat Rike sudah dihadapan nya, lalu ia meraih tangan Rike untuk bersalaman.
Rike menyambutnya, lalu beralih untuk mengusap puncak kepala Iqbaal, "Bersih-bersih langsung istirahat ya le"
Iqbaal mengangguk patuh, "Iya bun, Ale langsung ke atas",
Kemudian Iqbaal melangkahkan kakinya untuk segera menaiki tangga menuju lantai dua rumahnya. Saat sampai di atas, yang menjadi tujuan utama Iqbaal adalah untuk langsung menghampiri kamar adiknya yang berada tepat di samping kamar Teh Ody.
Dibukanya pintu kamar (namakamu) secara perlahan, berusaha agar tidak menimbul suara. Setelah dirasa aman, dimasukinya kamar (namakamu) secara hati-hati. Lampu kamarnya sudah dimatikan, tersisa lampu meja di sebelah ranjang gadis itu.
Iqbaal langsung menghidupkan lampu utama kamar (namakamu), ia masih takut akan kegelapan sampai saat ini. Saat keadaan sudah terang, Iqbaal pun melangkah untuk masuk lebih dalam.
Dihampiri nya ranjang (namakamu), Iqbaal bisa melihat disana (namakamu) sudah memejamkan matanya. Nafasnya terdengar teratur. Ditariknya selimut sebatas dada agar menutupi tubuh (namakamu) secara sempurna.
Ditatapnya wajah (namakamu), lalu Iqbaal mengelus puncak kepala (namakamu) lembut. Penuh kasih sayang. Terakhir, Iqbaal mengecup kening (namakamu) lamat. Iqbaal memejamkan matanya.
Tak lama ia menyudahinya lalu beranjak keluar dari kamar (namakamu) pelan-pelan. Mematikan lampu utama kamar adiknya itu, lalu menutup pintu secara perlahan.
• • •
Tbc.
pendek? sengaja hehe karena update nya rajin, kapan2 mau ngaret ah