44) Siapa?

73 14 13
                                    

      Saat film sudah selesai, semua sudah bangkit dari tempatnya dan membentuk lingkaran. Iyep, mau makan malem bersama dengan bekal masing-masing.

Ya kali disiapin, tekor lah-

Saat semua sudah membentuk lingkaran, tetiba aja Colon nyeletuk, "Eh, kalian ngerasa ada sesuatu yang beda gak sih?"

"Beda?" Tanya Nadnad.

"Iya. Apa ya?"

Semua terdiam dan memikirkan sesuatu. Resa pun membalas, "Mungkin ada orang yang kurang? Gak ikut nonton?"

"Setauku di kosan putra yang gak ikut nonton cuma Gakupo, Gaku, Kaito, Len, ama Ritsu doang. Tapi kayaknya lengkap deh. Apa yang kurang?" Tanya Riinu.

"Bukan, kayaknya bukan di kosan putra. Tapi kosan putri." Kata Colon.

"Ah, Aaneru mana?" Tanya Chesa.

"Eh? Iya sih, dia ga ada. Tapi-"

"HADIROOH!!" Kata Aaneru yang baru aja dari arah kosan putri. Dia abis ganti baju, cuci muka, dan ngambil kotak bekalnya.

Seketika semuanya terdiam.

"Mizu mana?" Kata Mafu.

"Ah! Iya! Dia! Yang kumaksud dia! Soalnya biasanya dia yang paling rusuh. Tapi kurasa ada yang kurang gegara gak rusuh. Dia dimana?" Tanya Colon.

"Tadi ada diー"

Bruk!

"KYAAAAA!!!"

Dua kosan berteriak dengan tambahan orang luar yang berteriak.

☆☆☆

     Aaneru yang ngerasa bego gegara ikutan teriak auto tepok jidat.

"ITU MBAK KUNTI JATOH DARI POHON MANGGA! TOLONGIN GAK CUY? TOLONGIN GAK?" Tanya Urata.

"Setan ngapain ditolongin?" Jawab Soraru santuy.

"Lu ngapain tadi tereak oncom?" Tanya Luz.

"Refleks. Lagian kalian pake tereak. Coba kalo gak tereak. W pasti kaga ikutan tereak." Jawab Soraru.

     Iya, tadi ada sosok baju putih rambut hitam panjang yang jatoh dari pohon mangga. Aaneru pen nolongin karena dia tau itu Mizu. Tapi seingetnya, dia gak pernah ngasih wig warna item ke Mizu. Jangan-jangan itu bukan Mizu tapi kunti beneran?

Sakuya yang sebenarnya kaga percaya ama yang gitu-gituan tapi tadi ikut tereak, berinisiatif untuk membantu sosok itu.

"Ganba, Sakkun!" Dukung Root.

Semua seketika menenggak ludahnya sendiri. Sakuya mendekati sosok itu yang wajahnya nampak menghadap tembokーberlawanan arah dari mereka. Wajahnya tertutup rambutnya yang hitam tebal. Sakuya entah kenapa malah gemetar. Tapi ia berusaha memegang pundak sosok itu. Dan ternyata bisa dipegang. Ditambah ada noda merah yang berada di pelipisnya, membuat Sakuya semakin percaya itu adalah manusia, bukan hantu. Ia segera menggulingkan sosok itu ke posisi telentang. Matanya membulat.

"Mizucchi!"

☆☆☆

    Setelah sadar bahwa sosok itu ternyata adalah Mizu, seketika semua orang mengerubunginya. Mizu tak sadarkan diri. Pelipisnya mengucurkan darah karena ternyata ia jatuh menghantam batu.

When we meet..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang