XueXiao .
Harap Vote terlebih dahulu.
***
Putih.
Itulah hal pertama yang ia lihat saat setelah membuka kedua mata dengan netra coklat kehitaman yang tampak begitu indah itu.
Aku dimana? Apa ini surga? Kurasa tidak. Aku mengakhiri hidupku dengan dosa apa masih pantas berada di surga?
"Hiks..."
Suara isak tangis seseorang membuatnya segera mengedarkan pandangannya kesegala arah yang sebenarnya ia sendiri tak tau dimana sudut dari tempat itu karena sepanjang ia melihat hanya putih yang tampak.
"Hiks hiks..."
Lagi.
Ia berbalik saat yakin suara berasal dari belakang nya.
Di sana. Mungkin 7 meter dari tempatnya berdiri terlihat seseorang yang sedang terduduk dengan wajah yang disembunyikan di lututnya dan bahu yang bergetar.
Siapa itu? Kenapa ia menangis?
Berlahan ia mendekat dan menyentuh bahu bergetar itu hingga membuat orang itu tersentah.
"Kau tak apa?"
Jangan salahkan ia yang memang tak pernah menaruh curiga pada siapapun bahkan karena hal itu ia tak sadar telah menolong musuh sendiri.
Deg.
Orang itu berbalik masih dengan wajah basah dengan air mata.
Iris mata yang serupa itu saling membelalak tak percaya akan apa yang dilihat satu sama lain.
"Kau?"
Orang yang habis menangis itu reflek berdiri hingga mereka benar tampak seperti sedang bercermin kecuali tampilan mereka yang tampak agak berbeda.
Satu dengan pakaian khas kerajaan berwarna putih mulus yang tampak sangat indah dengan surai panjang yang diikal cepul pada atasnya sedangkan yang lainnya dengan rambut pendek yang sedikit berponi membingkai wajah manisnya dan pakaian kemeja serta celana bahan berwarna putih juga.
"Apa...kau...Xiao Xingchen?" tanya yang berambut pendek ragu tapi rautnya berubah kembali sendu saat sebuah anggukan menjadi jawaban atas pertanyaannya.
Membuang nafas ia kembali bertanya.
"Apa kau bisa membantuku?"
Lagi ia mendapat anggukan dan kali ini dengan senyuman.
"Bisakah kau menggantikanku?"
Kali ini bukan anggukan melainkan raut bingung yang muncul.
"Apa maksudmu tuan?" yang berambut panjang balik bertanya.
Satu helaan nafas lagi terdengar.
"Aku punya seseorang di hatiku. Bisakah kau menjaganya untukku? Bisakah kau buat ia tersenyum lagi? Kumohon..." tatapan itu semakin sendu membuat yang ditatap tak tega hati.
Tangan putih mulus nan kurus itu berlahan meraih tangan yang serupa menggenggamnya.
"Kumohon...jagalah ia untukku. Cintailah dia dan hiduplah dengan bahagia bersamanya."
Wajah itu masih tampak bingung tapi tak berniat sedikitpun untuk menepis jemari yang menggenggam erat tangannya.
"Kenapa kau memintaku?"
Ini tak seperti ia yang biasanya tapi apa daya ia hanya ingin memastikan.
"Aku selalu menyakitinya. Tak pernah bisa membuatnya bahagia dan selalu membuat dia bersedih. Meski aku tau dia begitu mencintaiku..."
Ia kembali menunduk seolah ia adalah orang paling menyedihkan.
"Kumohon bahagiakan dia dan tolong perbaiki apa yang sudah kulakukan..."
Dengan sedikit keraguan ia meng'iya'kan permintaan dari seseorang yang ia perkirakan merupakan perwujudan dirinya di masa depan itu.
Seulas senyuman teduh penuh lega terukir di raut yang berambut pendek dibalas senyum lembut yang lainnya.
Berlahan sinar putih menjalar hingga membungkus tubuh keduanya menyisah kan ruang hampa.
***
TeBeCe
Baru chapter awal anggap aja prolog.
Kalau ada Typo dan sejenisnya jangan ragu buat kasih tau chacha ok. Chacha gak gigit kok.
Juga buat yang punya kritik juga saran chacha open kok.
Dan yang paling penting jangan lupakan Vote karena vote kalian adalah penyemangat chacha.
Ok thanks.
I love song jiyang.
Paii paii.
KAMU SEDANG MEMBACA
A World after return *Xue Yang.Xiao Xingchen
FanfictionThis yaoi ff jadi para homophobic silahkan di skip. Dilarang baca tanpa Vote. Ff dibuat semata" hanya untuk hiburan tanpa unsur lainnya. *** Xiao Xingchen tak pernah berharap di kehidupan keduanya ia akan bertemu lagi dengan orang yang paling ia ben...