XueXiao.
Silahkan Vote terlebih dahulu sebrlum membaca...
***
Hari ini terakhir Xue yang 'cuti' jadi ia ingin menghabiskan waktu sebanyak mungkin berdua dengan sang istri(?) tapi sepertinya tinggal kenangan setelah gedoran kencang pada pintu juga bell yang berbunyi menggila.Pelakunya tak lain dan tak bukan adalah mahluk pendek berjenis perempuan dengan tampang sok polos yang menyebalkan yang sayangnya merupakan adik satu-satunya.
"A-qing? Kenapa kesini?"
Xue qing(ini ngarang ok jadi jangan dianggap serius).
A-qing tak menghiraukan apalagi menjawab sang kakak berlalu kedalam tujuannya hanya satu 'Xiao Xingchen'.
Benar saja saat tiba di dalam ia melihat yang dituju sedang duduk dengan damai di sova sedangkan ada bubur dan sup dengan sayuran di meja didepannya.
Sepertinya Xue yang sedang menyuapi Xingchen sarapan sebelumnya.
Xingchen tak menyadari keberadaan A-qing karena posisinya yang memunggungi A-qing.
A-qing ingin menghampiri Xingchen dengan mengagetkannya seperti yang sering ia lakukan biasanya tapi suara menyebalkan dari belakangnya mengagalkan rencananya.
Xue yang "jangan macam-macam Xingchen belum sembuh total."
Ok fix A-qing mengutuk dalam hati iblis gila sialan!
Xingchen yang mendengar suara Xue yang menoleh dan seketika netranya juga menangkap sosok seorang wanita yang sedang berjalan dibelakang Xue yang dengan menggerutu.
Siapa dia? Kenapa tampak familiar? Xingchen.
Ia tak ingat pernah melihat wajah itu tapi entah mengapa tampak tak asing.
"Xingchen, ini A-qing adikku. Kau mungkin tak ingat tapi saat aku sibuk bekerja dia yang menjadi temanmu..." jelas Xue yang kembali duduk di samping Xingchen ingin menyuapinya lagi.
A-qing?. Xingchen baru pertama melihat wajah A-qing karna di kehidupan dulu ia tak bisa melihat dan ia merasa pantas jika ia tak asing dengan gadis ini.
A-qing mendudukan diri di sisi lain Xingchen dan menatapnya lamat-lamat seolah meneliti membuat yang ditatap hanya bisa tersenyum maklum.
"Xingchen aaa..."
Xue yang menyuapinya seperti bayi tapi apa boleh buat di awal ia sudah menolak tapi tak dihiraukan.
Setelah satu suapan A-qing berbalik pada sang kakak dengan delikan tajam.
Tadinya Xingchen berfikir A-qing begitu karena kakaknya yang memperlakukannya dengan berlebihan tapi kemudian ia bangkit dengan berteriak.
"Hya setan kecil kau cari kesempatan?!" A-qing.
Keduanya terlonjak-lebih tepatnya Xingchen yang terlonjak sedangkan Xue yang hanya berdecik tak perduli.
Tak diperdulikan A-qing beranjak menganbil posisi diantara keduanya dengan paksa membuat jarak.
"Apa yang kau lakukan? Menyingkir!" protes Xue yang.
A-qing mendelik pada sang kakak sebelum beralik memunggunginya "jaga jarak dengan Chen gege."
"Huh? Kenapa aku harus? Lagipula aku ingin menyuapi 'istriku' menyingkir!" kesal Xue yang.
A-qing akan meraih mangkuk bubur di tangan Xue yang tapi dengan cepat dijauhkannya.
Xue yang "apa yang kau inginkan?"
A-qing pasang posisi berkaca pinggang lalu mengulurkan satu tangan seperti ibu-ibu memarahi anaknya.
"Berikan mangkuknya! Aku yang akan menyuapi Chen gege." menunjuk Xingchen.
"A-A-A tidak akan! Aku yang akan menyuapi istriku."
"Istri pantatmu! Berikan padaku!" A-qing masih dengan satu tangan dengan gestur meminta.
"Yak! Apa hakmu bocah?!" Xue yang semakin menjauhkan mangkuk dari jangkauan A-qing.
"Aku adiknya,sekarang berikan itu!"
Satu alis Xue yang terangkat,jelas-jelas yang kakaknya A-qing itu Xue yang dasar tak sadar diri.
Xue yang "cih. Tak akan!"
A-qing "berikan!"
Mereka mulai memperebutkan mangkok bubur itu seperti anak kecil brutal dan tak ada yang mau mengalah.
Xingchen memandang keduanya dalam diam Xue yang dan A-qing yang seperti itu mengingatkannya pada kehidupannya sebelum ia tau kalau kultivator bernama A-yang yang ia tolong adalah Xue yang.
Ia ingat seperti apa keduanya yang tak pernah absen bertengkar yang entah karna apa dan sepertinya itu tetap sama di kehidupan ini.
Bukankah Xue yang beberapa hari yang lalu tampak begitu dewasa tapi sekarang ia terlihat begitu kekanakan.
"Ekhem."
Keduanya berhenti dengan intrupsi dari Xingchen.
"A-sebenarnya aku bisa makan dengan tanganku sendiri...yang terluka itu kakiku tanganku baik-baik saja..." Xingchen mengangkat kedua tangannya memperlihatkan.
Tentu saja, ia itu hanya yak bisa berjalan bukan lumpuh seutuhnya.
***
TeBeCe.Up date lagi mumpung lagi mood.
Gak nyambung emang OOC lagi.
Typo dan sebagainya silahkan kumpulkan di kolom komentar so ini no edit.
Jangan lupa Vote.
Buat info, Xue yang itu punya sifat normal sesuai usianya tapi beda lagi kalau ada adik lacnudnya A-qing mereka langsung pasang mode anjing-kucing.
Yang utama keduanya seringkali menjadikan Xingchen sebagai objek rebutan. Poor baby chenchen.
Ok sekian.
Terima cinta dari Zhan zhan
I love song jiyang
Paii paii
KAMU SEDANG MEMBACA
A World after return *Xue Yang.Xiao Xingchen
FanfictionThis yaoi ff jadi para homophobic silahkan di skip. Dilarang baca tanpa Vote. Ff dibuat semata" hanya untuk hiburan tanpa unsur lainnya. *** Xiao Xingchen tak pernah berharap di kehidupan keduanya ia akan bertemu lagi dengan orang yang paling ia ben...