Melepaskan.

1.3K 198 8
                                    

XueXiao.

Up date lagi, jangan lupa Vote sama komen nya ya...

Oh y. Kemaren Chacha pan nanya kalau Chacha buat fanbook bakal ada yang minat apa gak tapi gak ada yang ngerespon...

Yaudah lah ya.

Happy reading.

***

Tangan ramping yang berada dalam genggaman Xue yang itu berlahan menunjukkan pergerakan menandakan sang empunya tangan sudah terbangun dari tidur lelapnya Xue yang yang menyadari itu segera mencondongkan tubuhnya untuk memastikan.

"Chenchen? Sayang kau bangun?" ujarnya suaranya sedikit bergetar.

Xingchen yang baru saja membuka matanya sedikit terteguk melihat penampilan Xue yang sekarang.

Bagaimana tidak karena Xue yang tampak sangat-sangat berantakan dengan mata panda dan wajah yang tampak lelah itu karena pria tampan berstatus suami Xingchen itu sepertinya sudah tak tidur dalam waktu yang cukup lama sekalipun ia tetap memasang senyuman.

Xingchen mengarahkan salah satu tangannya yang tidak berada dalam genggaman Xue yang untuk membelai pelan wajah didepannya "A-yang ge jelek kenapa ada air matanya?" suara lirih Xingchen mengalun memasuki indra pendengaran Xue yang juga usapan lembut pada pipinya yang memang baru saja dialiri air mata mengundang kekehan pelan empunya wajah.

Meraih tangan ramping di wajahnya itu mengecupnya sayang.

"Karna Chenchenku tak mau bangun, jangan ulangi lagi mn? Xingchen membuat A-yang Ge takut tau..."ujar Xue yang.

Xiao rong memang mengatakan kalau yang Xingchen alami itu cukup wajar dan Xingchen akan sadar dalam beberapa jam sebelumnya, tapi siapa yang tau beberapa jam kemudian tubuh yang tadinya terbaring dengan tenang itu tiba-tiba mengalami kejang-kejang jadi harus diberi penanganan lagi. Bahkan Xiao rong mengatakan ia tak menemukan kejanggalan apapun pada tubuh pria manis yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri itu tapi tetap saja Xingchen tak mau membuka matanya setelah beberapa hari berlalu.

Xue yang tak beranjak sedikitpun dari sisi Xingchen ia terlalu takut jika ia beranjak sedikit saja maka Xingchen akan pergi darinya.

Senyum manis terukir indah di wajah pucat Xingchen "A-yang ge maaf karena Chenchen selama ini egois..." ujarnya lirih.

Xue yang tak mengerti, mungkin saja Xingchen sudah mengingat semuanya lagi fikirnya tapi ia hanya menggeleng dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya.

"Hey, jangan meminta maaf pada Gege mn. Itu menakutkan..." Xue yang memberikan nada serius dalam kalimatnya.

Entah karena apa tapi Xue yang merasa Xingchen sedikit berbeda ia tau Xingchen itu suka berubah-ubah atau Xue yang menyebutnya unik tapi yang kali ini benar-benar membuatnya takut tanpa tau apa sebabnya.

Terkekeh pelan Xingchen kembali berujar " A-yang ge sangat tampan, Chenchen sangaaat mencintai A-yang Gege..." mendengar itu Xue yang tak bisa untuk tak tersenyum.

Ia masih ingat dengan sangat jelas bertapa sering Xingchen mengucapkan kata-kata 'Cinta' padanya kapanpun itu sebelum insiden yang dialami oleh pria berstatus istrinya itu terjadi dan  membuatnya mengalami koma yang cukup lama.

"Em. A-yang ge juga sangat mencintai Chenchen." balasnya.

"A-yang ge tak akan pernah meninggalkan Chenchen bukan?"
lagi.

Mendengar pertanyaan Xingchen yang cukup aneh menurut Xue yang itu tapi ia tak ingin berfikiran buruk dengan mantap ia mengangguk "mn. Tak akan pernah." jawabnya.

A World after return *Xue Yang.Xiao XingchenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang