Cemburu?

1.6K 242 7
                                    

XueXiao.

Hellloooo... Chacha is back!! Ok lebay.

Cuman mau bilang kalau chacha berterima kasih banget sama readers semua karena udah stay di lapak ini sekalipun udah pada tau kalau ini tu update nya lemot.

Dan jangan lupa Vote sayang.

Gitu aja. Happy reading.

***
Xue yang merasa heran pasalnya sejak sedari tadi mereka berada di taman sampai mereka kembali pulang ia sama sekali tak mendengar Xingchen membuka suara.

Ia tau semenjak amnesianya Xingchen memang sedikit jarang berbicara hanya saja tidak sampai seperti sekarang.

Menghela nafas.

Xue Yang sedikit banyak terganggu dengan keheningan seperti saat ini.

Ciittt.

Ia menepikan kendaraannya.

Beralih menatap Xingchen yang kembali membuang muka "Chenchen, ada apa denganmu hm?" tanyanya tapi yang ditanya hanya diam.

Menghela nafas lelah ia ingat tadi pagi semua baik-baik saja sampai-

Eh? Tunggu.

"Ahh jadi Chenchen-ku ini cemburu hm?" lanjut Xue yang dengan nada yang- menyebalkan sedikit menggoda istri manisnya ini tak apa kan? Fikirnya.

Mendengar itu reflek Xingchen menoleh ingin mengelak tapi hanya sampai di ujung lidah dan lenyap begitu saja. Ia tak yakin.

Hanya saja ia tak tau bagaimana cara mendeskripsikan perasaannya saat ini, ia juga tak pernah merasa seperti ini sebelumnya jadi wajar baginya.

"A-aku tidak..." cicitnya.

Entah perasaannya saja atau memang senyuman Xue yang tampak menyebalkan sekali saat ini.

"Pfftt hahahaha..." tawa Xue yang pun pecah melihat raut Xingchen yang serius dengan fikirannya sendiri. Ia mendelik tak suka mendengar tawa Xue yang yang seolah mengejeknya.

"Berhenti tertawa Ge...a-aku memang tidak ce-cemburu..." ujarnya kesal tapi bukannya berhenti Xue yang justru semakin lepas tertawa.

Xingchen cemberut.

Ia tak benar-benar tau caranya marah ok dan sekarang itu tampak menyebalkan.

Tapi dimata Xue yang itu malah tampak imut.

Pipi yang mengembung lucu dengan bibir merah merekah yang di puutkan menggoda itu benar-benar cobaan.

Memang sejak sebulan terakhir pipi yang tadinya tirus itu berubah menjadi berisi karena ulah Xue yang, Song lan juga A-qing yang kerap kali mencekokinya dengan berbagai jenis makanan juga ice cream-terkhusus A-qing.

Chup.

Xingchen membulatkan matanya lucu saat dengan tiba-tiba Xue yang mendaratkan kecupan tepat dibibirnya.

Hanya kecupan memang tanpa lumatan sekalipun tapi itu sudah cukup untuk membuat wajah Xingchen memerah hingga telinga.

"Aiyo...jangan lakukan itu lagi Chenchen kau membuat Gege gemas..." ujarnya diakhiri dengan elusan gemas pada surai Xingchen.

Meninggalkan Xingchen yang masih menunduk malu Xue yang kembali memacu mobilnya menuju rumah mereka.

Karena memang jarak rumah mereka dan taman yang tak terlalu jauh hanya butuh 10 menit untuk keduanya sampai di tempat tujuan.

Masih dengan senyuman yang menghiasi wajah tampannya Xue yang membawa istri manisnya memasuki rumah mereka tidak dengan kursi roda seperti biasanya melainkan membawanya langsung kedalam gendongannya bridal stayl.

Memang Xingchen menolak pada awalnya tapi akhirnya ia hanya pasrah karena bagaimanapun ia memang belum bisa berjalan dengan baik bukan.

Lagipula bersandar di dada Xue yang sangat nyaman.

Eh?

Ok. Otaknya benar-benar sudah rusak sepertinya.

Sesampainya di kamar Xue yang tak meletakkan Xingchen melainkan mendudukkan dirinya di tepi tempat tidur dengan Xingchen diatas pangkuannya. "Emm A-A-yang ge..."cicitnya.

Ia benar-benar gugup sekarang salahkan saja jantungnya yang entah karena apa berdetak menggila.

Terlebih posisi seperti itu membuat wajak keduanya berada dalam jarang yang sangat dekat. Ahh Xingchen rasa wajahnya pasti sudah memerah lagi 'Ahh...kenapa wajahku terasa panas?' batinnya.

Cup.

Ia bisa merasakan kecupan cukup lama di puncak kepalanya penuh kasih juga dekapan hangat dari kedua lengan kokoh yang merengkuhnya penuh kehati-hatian dan itu membuat hatinya menghangat.

'Tidak. Ini tidak benar...a-apa Xingchen kembali mengambil alih tubuh'nya'? Ta-tapi ini masih aku...' ia hanya bisa membatin.

Ia sangat ingin menolak semua perilaku lembut Xue yang padanya tapi entah mengapa itu menjadi sangat sulit, terlebih secara berlahan ia menjadi terbiasa menerima semua curahan kasih sayang yang seharusnya milik 'Xingchen' bukan miliknya.

Mendorong tubuh Xue yang untuk membuat jarak "A-yang ge...se-sebaiknya gege turunkan aku. A-aku ingin istirahat..." ujarnya dengan kepala menunduk.

Xue yang memandang Xingchen bingung sesaat kemudian kembali membawanya kedalam pelukan hangat yang cukup erat sehingga meski Xingchen memberontak ia tetap tak bisa lolos dari sepasang lengan kekar itu. Pada akhirnya Xingchen berhenti memberontak lagipula ia bukan lah lagi seorang kultivator.

"Kenapa hm? Apa masih cembutu pada Xiao Rong?" Xue yang bertanya tanpa berniat melepaskan Xingchen.

Yang ditanya hanya diam tapi siapa sangka dalam hati Xingchen sedang berdecak sebal awalnya bukan itu alasannya tapi sekarang itu menjadi salah satunya.

Entah kenapa ia seketika menjadi kesal sendiri setelah mendengar nama itu lagi. Sepertinya Xue yang harus ingat untuk tak menyebutkan mana itu dihadapan istri manisnya lagi.

Ok. Niat yang tadinya ingin menjauhkan Xue yang darinya menguap begitu saja tergantikan dengan rasa KESAL.

***

TBC.

Up date lagi guy's tapi sorry karena makin gaje banget.

Jangan lupa Vote dan komen ya.

Sampai jumpa di chapter depan.

I love Song jiyang.

Dari istri Xiao zhan.

Paii paii

A World after return *Xue Yang.Xiao XingchenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang