XueXiao.
Hay guy's Chacha come back...
Berhubung chapter sebelumnya itu yang read udah 100 lebih yahh walaupun yang Vote gak sebanyak itu jadi Chacha putuskan buat up lagi.
Tapi please ya readers jangan sok-sok an lupa buat Vote padahal cuman klik sudut kiri bentar aja loh.
Gitu aja Happy read.
***
Xingchen menatap pantulan dirinya pada cermin cukup lama.
Hari ini Xue yang akan mengajaknya jalan-jalan berdua karena hari ini adalah hari libur jadi Xue yang mengatakan akan menghabiskan hari ini dengan banyak hal yang pasti akan ia sukai.
"Chenchen sangat manis dengan pakaian seperti itu..." ujar Xue yang.
Reflek Xingchen kembali menatap pantulan dirinya setelah sebelumnya terfokus pada Xue yang yang juga sudah siap.
Xingchen mengenakan sweater berwarna soft pink dipadu dengan jeans berwarna putih bersih juga sepatu berwarna putih juga.
Sedangkan Xue yang juga sudah siap dengan sweater yang sama hanya saja miliknya berwarna indigo dan celana juga sepatu sama persis.
Xue yang bilang itu adalah pakaian 'couple' tapi Xingchen benar-benar tak mengerti apa maksudnya itu.
Membalik kursi roda Xingchen Xue yang berjongkook.
"Chenchen kenapa? Tidak suka dengan bajunya?" tanya Xue yang karena sejak tadi Xingchen tampak tak bersemangat.
Yang ditanya menggeleng pelan "bukan begitu Ge...aku baik-baik saja." elaknya.
Mendengar itu Xue yang tersenyum tipis lalu mendaratkan kecupan singkat pada kening Xingchen.
"Baiklah, karena kita sudah siap sebaiknya kita segera turun dulu untuk sarapan agar nanti bisa semangat..."
Xue yang berbalik mendorong kursi roda sang istri menuju ruang makan.
Setelah acara sarapan mereka dengan masakan bibi Li yang lezat sampailah keduanya di sebuah taman yang sangat indah menurut Xingchen bahkan siapa sangka jika letaknya tak terlalu jauh dari rumah mereka.
Xue yang memberhentikan kursi roda Xingchen di dekat kursi taman pada bagian yang tidak terlalu ramai.
Karena bagaimanapun ini adalah akhir pekan jadi banyak orang yang sengaja menghabiskan waktu untuk bersantai bersama keluarga mereka.
"Chenchen mau ice cream?" tawar Xue yang.
Tadi ia sempat melihat ada penjual ice cream tak jauh dari tempat keduanya.
Xingchen mengangguk pelan.
Ia pernah mendapatkan makanan itu beberapa kali dari A-qing saat anak itu bertugas menemaninya dan ia menyukainya rasanya manis juga ada rasa buah yang segar.
"Hao ba, Chenchen tunggu di sini ya? A-yang ge akan membelinya sebentar..." ujarnya seolah bicara pada anak kecil tapi anehnya Xingchen justru hanya mengangguk dengan patuh.
Netra Xingchen mengekor pada Xue yang yang berjalan menjauh menuju stand yang diatasnya terdapat ice cream berukuran cukup besar.
Selepas kepergian Xue yang raut manis itu tiba-tiba berubah lesu.
Merunduk menatap sejuknya rerumputan hijau dibawahnya.
Jika diingat lagi, apa yang ia lakukan disini? Apakah ia benar-benar masih dirinya yang dulu? Tapi bukankah ini tampak salah?
Ia merasa seolah semakin lama ia berada di dunia ini ia kan benar-benar menjadi 'Xingchen' dan kehilangan dirinya sendiri.Xingchen yang sibuk dengan pemikirannya sendiri tak sadar jika ada seseorang yang berjalan kearahnya.
Puk.
Tersentak.
Ia menoleh dan mendapati seorang wanita dengan wajah yang cantik juga imut disaat uang bersamaan menurutnya.
Jujur ia tak mengenal siapa gerangan wanita ini tapi 'Xingchen' mungkin mengenalnya karena wanita itu tersenyum padanya.
"Hello Xingchen...ingat aku?"tanya sang gadis karena Xingchen menatapnya bingung sembari mendudukan diri di kursi taman.
Yang ditanya menggeleng pelan karena dia memang tak tau.
"Ahh ternyata apa yang Song lan ge katakan itu benar ya..."
Dari nadanya Xingchen bisa merasakan kalau wanita di depannya ini cukup dekat dengan kakak Xingchen.
Menundukan kepalanya "maaf..." ujarnya menyesal.
Tapi yang ia dengar selanjutnya adalah gelak tawa.
"Aiyo anak ini...apa amnesia juga bisa merubah sifat barbar Chenchen ku?" Mendengar itu Xingchen hanya bisa semakin menunduk menyesal karena ia memang bukan 'Chenchen' yang dimaksud.
Tap tap tap.
"Chenchen ada apa?"
Mengangkat kepalanya saat telinganya mrnangkap suara yang sangat ia kenali, Xue yang sudah berdiri didepannya dengan dua buah ice cream di kedua tangannya.
Xingchen hanya menggeleng pelan sebagai jawaban.
"Ahh Rongrong? Sejak kapan kau disini?" Xue yang beralih pada sang gadis yang ia panggil dengan sebutan 'Rongrong' itu atau jelasnya adalah Xiao Rong.
Yang ditanya hanya menyebar senyuman.
Entah mengapa Xingchen merasa tak suka terlebih saat Xue yang membalasnya itu sangat menyebalkan karena Xue yang hanya boleh tersenyum padanya-eh? Apa yang ia fikirkan? Batinnya menyadari pemikiran anehnya itu.
Ia mencoba menepis jauh fikiran buruk karena itu tak baik untuk kesucian jiwa batinnya.
***
TBC.
Up lagi...
Ok fix tokoh baru muncul, ada yang mau nebak-nebak siapakah dia?
Hahaha canda guy's.
Gitu aja,makasih di chap kemaren udah banyak yang antusias jadinya Chacha semangat buat lanjut...
Ok makasih babget buat yang dengan baik mau memberi Vote pada ff Chacha dan bagi yang belum jangan lupa buat Vote ya sayang.
Sorry karena masih begitu banyak Typo dan kekuranganlan lainnya.
Sampai jumpa di chap depan.
Terima cinta.
I Love Song jiyang.
Dari istrinya Xiao zhan.
Paii paii
KAMU SEDANG MEMBACA
A World after return *Xue Yang.Xiao Xingchen
FanficThis yaoi ff jadi para homophobic silahkan di skip. Dilarang baca tanpa Vote. Ff dibuat semata" hanya untuk hiburan tanpa unsur lainnya. *** Xiao Xingchen tak pernah berharap di kehidupan keduanya ia akan bertemu lagi dengan orang yang paling ia ben...