XueXiao.
Ok readers akhirnya chacha bisa balik nulis lagi setelah waktu yang lama.
Adakah yang merindukan Chacha? Gak ya?
Yaudah deh daripada chacha ngebachod mending lanjut ea...cekidott.
***
Xingchen membuka matanya berlahan tapi yang ia dapat hanyalah kegelapan karena sesuatu yang menutup indra penglihatannya, bukan hanya itu bahkan ia juga tak bisa menggerakkan tubuhnya karena terikat dengan kuat pada sesuatu.Tunggu.
Tidakkah ini seperti deja vu?
Ya ya, bukankah situasi seperti ini tampak agak familiar?
Cklek.
Suara derap langkah beberapa orang terdengar amat jelas bagi Xingchen terlebih dengan keadaan mata yang ditutup seperti saat ini membuat pendengarannya menjadi lebih tajam. Lagipula ia cukup terbiasa tidak menggunakan matanya.
Ia yakin ada lebih dari tiga orang diruangan yang ia tempati sekarang.
Dengan keadaannya sekarang ini, itu sedikit membuatnya takut.
Prok prok prok.
Suara tepukan tangan menggema di ruangan yang sepi.
Salah satu dari orang-orang itu mendekat pada Xingchen.
"Xiao-Xing-chen Apa kau mengingat suaraku?" Tanya seseorang itu.
Deg.
Karena alasan yang sudah ia ketahui Xingchen merasa jika ia mendapat ledakan amarah yang cukup sulit untuk dikendalikan, perlu diingat kalau ia menghabiskan banyak tahun dengan berlatih kultivasi juga pengendalian diri di kehidupan sebelumnya jadi seharusnya ia cukup handal dalam mengendalikan dirinya.
Jelas ia mengingat suara itu lagipula ia bukanlah orang yang pelupa.
Itu adalah suara dari seseorang yang sudah membuat Xiao Xingchen pemilik asli tubuh reinkarnasinya itu terluka baik secara langsung maupun tidak langsung, seseorang yang menjadi dalang Xiao Xingchen menyerah pada takdirnya dan menyerahkan tubuh juga orang yang ia cintai lagipula ia sudah melihat segalanya sebelumnya jadi sekalipun kali ini ia tak bisa melihat wajah orang itu secara langsung tak akan masalah karena ia sudah tau seperti apa rupa iblis berkedok manusia satu ini.
Jujur saja Xingchen bukanlah seseorang yang pendendam, tapi orang dihadapannya saat ini jelas bukanlah orang yang pantas untuk dimaafkan bahkan bagi Xingchen orang ini jauh lebih pantas untuk dibenci dibanding dengan Xue yang dimasa lalu.
Pemilik suara itu berdecak kesal karena tak kunjung mendapat respon dari Xingchen.
"Baiklah kalau kau tak mau meresponku, tapi bagai mana dengan anakku-ah! Anak Xue yang Gege lebih tepatnya. Apa kau lupa siapa yang telah merebut sosok ayah darinya? Apa kau sudah berhenti untuk merasa bersalah padanya sekarang?"lanjutnya.
Xingchen menggepalkan jarinya menahan kesal.
Yang benar saja, Apa wanita di depannya ini tidak punya malu? Bagaimana ia masih bisa berkata kalau ia memiliki seorang anak dengan Xue yang sedangkan sebelumnya ia sendiri dengan jelas mengatakan bahwa anak yang ia kandung adalah milik orang lain. Benar-benar murahan.
"Kau yakin tak mau meninggalkan Xue yang demi anakku lagi? Padahal aku percaya kalau kau itu benar-benar orang baik..." Lanjutnya dengan nada kecewa.
Benar-benar ratu drama. Entah normal atau tidak tapi Xingchen tiba-tiba merasa ingin muntah.
Xingchen membuang nafas panjang mencoba menetralkan emosinya,wanita ini benar-benar pandai berekting.
Entah mengapa ia merasa pengendalian dirinya menurun drastis di kehidupan ini. Ahh sepertinya ia harus mulai bermeditasi setelah semua ini berakhir.
"Berhentilah mengatakan omong kosong padaku." Ujar Xingchen jengah.
"Sebelumnya aku memang tak mengingat apapun sedikitpun...tapi jika saja kau mengatakan kata-kata yang baru saja kau ucapkan itu padaku beberapa hari sebelum ini mungkin saja aku akan mempercayaimu,Tapi sayangnya itu tidak berhasil. Karna aku...sudah mengingat segalanya." Lanjut Xingchen.
Hening.
Xingchen sangat yakin wanita ini pasti sedang menatapnya dengan pandangan tak suka. Ia bisa merasakan aura kemarahan berada di sekitarnya.
Wanita itu berdecih dengan keras seolah sedang berhadapan dengan seekor anak anjing lemah yang mencoba untuk menggonggong.
"Buka penutup matanya dan bawa dia ke kamar. Kalian tau apa yang bisa kalian lakukan padanya..." Titah wanita itu pada orang-orang yang ikut bersamanya.
Xingchen merasakan firasat buruk saat suara Langkan beberapa orang lainnya mendekat padanya. Ia tak begitu yakin tapi ia cukup tau apa yang wanita iblis itu maksudkan.
Xingchen mengerjakan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan diri saat kain yang cukup lama menutupi matanya itu terlepas, ia bisa melihat ada tiga orang pria berbadan agak besar berdiri cukup dekat dengannya dan sedang menatapinya dengan pandangan yang aneh dan juga seorang wanita dengan gaun pendek berwarna merah berada beberapa langkah lebih jauh.
Saat tatapan mereka bertemu wanita itu melemparkan smirk pada Xingchen sebelum pandangan keduanya terhalang oleh tubuh besar salah seorang pria itu.
"Ya manis, lebih baik kau gunakan mulut manismu itu untuk memuaskan adik kecil kami daripada main tatap-tatapan dengan wanita itu mn." Ujar salah seorang pria itu membuat Xingchen segera melempakan tatapan tak suka padanya.
Benar-benar pria bermulut kotor. Batin Xingchen.
Xingchen merasakan ikatan pada tubuhnya terlepas tapi tetap tak memiliki celah untuk melarikan diri karena kedua pria lainnya yang sudah memegangi dirinya dan selain itu memberontak juga rasanya percuma karena para pria ini bahkan memiliki tubuh dua kali lebih besar dari dirinya sangat tidak menguntungkan.
Untuk pertama kalinya Xingchen merasa begitu lemah.
Entah mengapa dalam keadaan seperti saat ini Xingchen berharap ada Xue yang yang akan datang dan memeluknya.
Xingchen hanya bisa berharap Xue yang menyadari bahwa ia menghilang dan segera datang untuk menyelamatkannya.
'A-yang ge...tolong.' batinnya.
***
TBC.
Ok sekian dulu ya guy's.
Gak tau masih ada yang nungguin ini ff buat up apa enggak,semoga aja masih ada lah ya...
Sebenarnya Chacha itu bikin bagian ini udah lamaaaa banget dan gak selesai-selesai dan baru sekarang ini bisa dengan agak maksa di selesaikan.
Agak gak nge fell sih sama bagian ini tapi daripada gak update sama sekali kan ya?
Oh y jangan lupa buat Vote sama komen ya.
See you next chapt bee
I love Song Jiyang.
Terima gaji.
Paii paii
KAMU SEDANG MEMBACA
A World after return *Xue Yang.Xiao Xingchen
FanfictionThis yaoi ff jadi para homophobic silahkan di skip. Dilarang baca tanpa Vote. Ff dibuat semata" hanya untuk hiburan tanpa unsur lainnya. *** Xiao Xingchen tak pernah berharap di kehidupan keduanya ia akan bertemu lagi dengan orang yang paling ia ben...