Oneshot - Last Song

1.1K 47 14
                                    

Request dari Double_Darkness, semoga suka ><

Dengan request : Sogo x Auria (heroik name)

***

"Nee, Sou-kun." Ucapku kepada kekasihku, Osaka Sougo

"Hmm?" Sougo membuka matanya dan menoleh ke arahku. Kami sedang piknik di pinggir sungai, dan kini Sougo sedang tidur di rumput.

Aku mengambil gitar ku. "Mau dengar lagu?"

Sougo bangun dari posisi tidurnya ke posisi duduk ke arahku sambil menopang pipinya dengan tangannya, "Aku mau dengar. Buat aku terpesona, Auria."

Aku tersenyum dan mulai memetikkan senar gitar dengan perlahan. Aku menyanyikan lagu buatanku sendiri dengan judul "Daisuki yo".

Aku sempat melirik Sougo, matanya terpejam menikmati lagu yang aku nyanyikan.

Setelah lagunya selesai, ia bertepuk tangan dengan wajah tampak berseri seri.

Ah, aku suka dirinya yang seperti ini.

"Bagus sekali... Kau berhasil membuatku semakin terpesona dengan dirimu." Sougo maju mendekati diriku, lalu mengelus pipiku yang mulai memerah.

"Ah, Sou-kun. Sudah mulai gelap, kita harus pulang, bukan?" Aku mencoba mengalihkan pembicaraan.

Sougo melihat jam tangannya, "Ah benar, ayo kita pulang. Besok aku juga ada jadwal, sih."

Aku berdiri bersama Sougo dengan menggenggam tangan Sougo yang hangat.

Ah, aku ingin selalu seperti ini. Apa sang waktu masih mengizinkan aku bersamanya?

***

Sougo POV

Aku dan Tama pergi ke Okinawa beberapa hari untuk persiapan album baru kami.

"Sou-chan, aku lapar." Tama mulai kelaparan. Jelas, karna sampai malam ini, kami belum makan apapun selain sarapan di hotel tadi pagi.

"Ah, baiklah aku akan beli makanan dulu." Aku keluar dari ruangan dan menuju ke lantai dasar untuk membeli makanan.

Sambil berjalan, aku teringat akan Auria dan lagunya. Aku pun segera menyalakan ponselku dan menelponnya.

"Nomor yang anda tuju, sedanh tidak dapat menerima panggilan."

Ah, kemana dia kira-kira?

Aku akhirnya menyalakan lagu miliknya untuk melepas sedikit rindu yang menumpuk di hati ku.

Mulai lah suara merdu yang selalu terngiang di kepalaku. Selalu membuatku nyaman, walau hanya mendengar suaranya.

Aku kenal dengannya sekitar enam bulan yang lalu, saat aku dibawa ke rumah sakit karena sakit yang disebabkan karena aku tidak makan dengan teratur.

Saat itu, aku bertemu saat aku sedang berjalan ke taman rumah sakit dan bertemu dengannya yang sedang berjalan jalan disana juga dengan pakaian rawat inap.

Aku mengajaknya berbicara dan dia terkejut karena ternyata dia adalah penggemar ku. Awalnya kukira, aku akan risi saat berada disampingnya. Ternyata aku justru merasa nyaman bersamanya.

Itulah awal kisah kami mulai mengenal satu sama lain.

***

Akhirnya aku pulang, ternyata aku hanya pergi ke Okinawa selama tiga hari, lebih cepat dari yang kukira.

Aku senang sekaligus khawatir, lantaran Auria tidak bisa ku hubungi tiga hari ini. Akhirnya aku memutuskan ke apartemen nya yang berada lumayan jauh dari asrama idolish7.

Ting tong...

Ah, tak ada jawabannya.

Tak lama ada seorang staff yang menghampiriku, "Tuan, Nona Auria sedang berada di rumah sakit, apa Tuan tidak tahu?"

Aku terkejut mendengarnya. "Ah begitu, ya? Terima kasih atas infonya."

Sebelum staff tersebut menjawab, aku sudah berlari menuju lantai dasar dan segera pergi ke rumah sakit.

***

"Hosh.. hosh... Maaf, apa ada yang bernama Auria?"

"Dikamar 073."

Tanpa bilang terima kasih, aku segera berlari ke kamar rawat inap yang dimaksud dan membukanya.

Auria sedang melihat ke arah jendela yang langsung mengarah ke taman.

"Auria.." panggil ku.

Ia menoleh dan melambai, "ah, Sou-kun sudah datang!"

Aku berjalan ke arahnya dan memeluknya erat. "Kenapa kau tidak mengangkat telpon ku? Lalu apa kau kesakitan?"

"Ah maaf, baterai ku habis."

Bohong.

"Dan aku sama sekali tidak kesakitan kok!" Ia menggeleng dan tertawa.

Bohong. Tawa itu adalah tawa yang oaling ku benci di dunia ini. Tawa yang tak pernah ingin ku dengar.

Tawa itu memberi tahu segalanya. Kalau... Waktu tak mengizinkan dirinya berlama lama di dunia ini.

Aku lupa bilang kalau dia mengidap penyakit keras.

"Ah, Sou-kun. Aku mau menyanyikan lagu, boleh ambilkan gitarku?" Ucap Auria pelan sambil menunjuk lemari.

Aku berjalan ke lemari dan membukanya. Terdapat gitar miliknya dan aku mengambilnya.

"Arigatou.." Ia mengambil gitar dari tanganku dan mulai memetikkan senar gitarnya dengan lembut.

Ah, air mataku menetes.

Aku termenung memandang wajahnya yang kini mulai pucat, sambil tersenyum ia terus menyanyikan lagunya pelan. Lagu tersebut jadi terasa lebih menyedihkan jika seperti ini suasananya.

"Au.." aku tak sanggup melanjutkan kata kata ku. Aku lebih memilih memeluknya, menikmati saat saat terakhirku bersamanya.

Ia mengubah lirik lagunya di kalimat terakhirnya. Tidak. Lebih tepatnya menambahkan kata dilirik lagunya.

"walau salah satu dari kita pergi.. kita akan tetap bersama.. sayonara.. daisuki da.."

Lalu ia menutup matanya yang tak akan pernah ia buka lagi.

***

UWAH GIMANA NIH ONESHOT KALI INI?!

Rin dapet ide nya dari pentas seni kemarin di sekolah pas ada yang bawain lagu sama gitar, dan nulis naskah ini pas remedial bahasa indonesia
//Plak

Maapkan hamba jika ini tidak menyedihkan, karna authornya udah menyedihkan
//Ga nyambung

Jujur, Rin tuh paling suka cerita sad end. Seru aja gitu wahaha..

Untuk yang request, sisanya ditunggu yaa ><

Dadah! Salam dari bucinnya Momo!

IDOLiSH7 LIFE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang