Five

9 2 0
                                    

Mata tak lagi sanggup menatap. Tak sanggup menatap kau bersamanya tanpa lagi ada aku di ingatanmu.
Fariz Darvianza

Fariz terduduk di lantai asramanya. Apa yang harus ia katakan? Apa yang harus ia perbuat sekarang? Ia sekarang mulai mencoba meyakinkan hatinya bahwa apa yang ia lihat itu salah.

Fariz bengong bahkan sudah nyaris setengah jam. "Bang Fariz? Ngapain bengong bang? Udah adzan ashar lho ini, bang Fariz nggak shalat?"

"Ntar aja!" jawab Fariz dengan raut datar karena yang membuatnya tersadar dari lamunan dan bertanya padanya adalah Razafh. Ya, RAZAFH ELFASYA.

Razafh merasa heran dengan sikap Fariz. Kok bang Fariz jadi dingin dan cuek gitu ya? Tanya Razafh bingung dalam hati.

Razafh pun berlalu. Fariz bangkit kembali dan mencoba LDK. Lari Dari Kenyataan.

Fariz berjalan lunglai menuju kamarnya. Saat menaruh tas nya asal di atas tempat tidur ia bertemu lagi dengan Razafh. Karena mereka tidur di kamar yang sama. Seri 2.

Razafh menyapa Fariz ramah yang di jawab dengan anggukan dan tatapan dingin dari Fariz. Jujur, Razafh sedikit merasa tatapan Fariz itu horor.

***

Naza dan Zena berjalan menuju masjid. "Zen,"

"Hmm?"

"Sebenarnya menurut kamu bang Razafh itu gimana sih?"

"Eummm, bang Razafh itu, biasa aja sih, tapi..." Zena menggantung ucapannya karena ia sendiri merasa bingung. "Tapi kenapa Zen?" tanya Naza penasaran.

"Aku bingung aja, inget nggak waktu tadi kita ketemu bang Razafh di jalan itu? Dia ngomong sama kamu mulu, serasa jadi obat nyamuk!"

"Eh iya ya? Kok aku baru sadar ya?"

Zena hanya diam. Toh yang bernama Naza ini memang nggak peka meski ngakunya peka. Peka sosial sih.

Naza berpikir tentang satu hal. "Zen, gimana caranya supaya bisa jadi orang culun?"

"Itu pertanyaan apa pernyataan?" tanya Zena. Dan alhasil, Naza mengerjap-ngerjap pertanda ia tak tersambung dengan ucapan Zena. Satu lagi, Naza mendadak polos (nggak ngerti bahasa harian) dan itu membuat teman-temannya bingung.

"Orang dimana-mana mah maju, lah ini mundur" ujar Zena. "Nggak, serius deh, kamu ngomong apa barusan?"

"Kasian ya? Ntar kalo bang Razafh tau polos bahasa yang kamu alami, yakin deh bang Razafh nggak betah ngomong sama kamu"

"Masa iya?"

"Caelah nih orang, giliran ngomongin bang Razafh dia nyambung?!"

"Udah jangan berantem, kasian bang Razafh keselek" ujar Yani baru datang. Ngomong-ngomong Yani itu pernah suka lho sama Razafh.

"Yaudahlah yuk!" ajak Naza.

***

Rizky duduk di sofa ruang keluarganya. "Mama mau ngomong serius sama kamu"

"Iya ma, Rizky juga nggak nganggap mama bercanda"

"Nggak usah ngejawab bisa nggak sih?" bentak mamanya. Dan Rizky hanya bisa diam. "Kamu mau tau kenapa mama larang kamu pacaran?" tawar sang mama.

Rizky yang semula menunduk kini sedikit mendongak menatap mamanya.

Drama In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang