You are not my Daddy

1 1 0
                                    

"JENO!" Teriakan seseorang menggema. Jeno reflek menatap orang itu dan terkejut.

"Jaga sikapmu!"

"Jaga juga sikap Anda Tuan Kim!" Ujar Jeno datar dan formal. Naza terdiam. Kenapa Jeno datar? Bukankah pria itu adalah ayahnya? Kim.

"Selamat datang Tuan Kim Daeri" ucap Darlen. Naza menatap Darlen bingung. Perlahan tapi pasti Razafh mendekat.

"Kim Daeri, kepercayaan Arlen?" Tanya Razafh. Razafh kenal? Bathin Naza bingung. Berbeda dengan Darlen, ia justru tak acuh. Daeri pun terkejut begitu pula Jeno. Darimana ia tahu? Bathin Jeno bingung. Daeri ingat sesuatu. Suara itu. Tatapan benci itu.

***

Entah dapat wangsit darimana, pagi ini Razafh berdiri di depan kelas sebelas dengan berdiri di tengah jalan sambil bersandar di depan Mobil, mungkin mobilnya. Tapi apa iya? Bahkan ia tak memakai seragam. Tak lama kemudian datang Naza dan..

Tak memakai seragam

Dan kemudian datang sebuah mobil dan berhenti tepat di hadapan Razafh. "Erlan!!!" Panggil seorang wanita yang keluar dari mobil itu dan menangis sambil memeluk Razafh.

"Tante siapa? Kok dateng-dateng meluk saya?" Tanya Razafh bingung. Sumpah! Ia sudah jadi pusat perhatian murid satu sekolah karena guru ada rapat dan mereka berkumpul di sepanjang koridor. "Erlan.. jangan pura-pura lupa sama mama, mama tahu kamu ingatkan sama mama? Mama kangen kamu Erlan.." ucapnya sambil menangis dan memeluk Razafh yang katanya Erlan.

"Maaf ya tan, saya Razafh bukan Erlan, saya nggak kenal tante!" Jawab Razafh. Tak lama kemudian seorang pria mendekat pada mereka. "Hana!" Panggilnya. Mungkin itu suaminya. "Om, saya rasa mending om ajak tante balik deh, beneran saya bingung dengan semua ini!" Ucap Razafh. Pria itu menatap Razafh sendu. Pria itu mengajak istrinya pulang karena ia tahu ini bukan waktu yang tepat. Setelah mobil itu pergi...

"Kenapa siiih!!!" Teriak Razafh sambil mengusap wajahnya frustasi. "Sampai kapan abang gitu terus? Nggak mungkin seumur hidup kan?" Tanya Naza sambil mendekat. Ya, Naza tahu apa permasalahan Razafh. "Ya tapi gimana coba?" Razafh benar-benar bingung. "Ya, aku tahu, tapi ini gabakal bikin abang jadi lebih tenang, ya kan?"

Razafh hanya diam, ia tak bisa menanggapi

"Kau telah salah dalam bersikap Razafh!" Ujar seseorang yang menyaksikan peristiwa pagi ini dari jauh.

***

Rizky mendapat telpon dari Darlen. Ia mengusap wajahnya lalu menatap jam dinding di kamarnya. "Halo? Apaan sih Len orang gua lagi ngantuk" gerutu Rizky tanpa membiarkan Darlen berbicara. "Yeuh dasar ikan patin! Gua cuma mau bilang, Erlan berkeliaran di sekitar!" Ujar Darlen. Rizky tau makna ucapan Darlen. Matanya sudah tak mengantuk. Yang ia pikirkan sekarang adalah Erlan. Erlandha Jonxiarlen. Sang Putra Mahkota Gangster.

Kenapa semua ini terjadi? Bathin Rizky.

***

Naza menatap Razafh yang sibuk dengan sebuah kertas. "Always to like this?" Tanya Naza, yang hanya dibalas senyum palsu.



Drama In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang