Tamu Tak Diundang INS

4 1 0
                                    

Naza berjalan menuju keluar dari masjid. Usai shalat dhuha. Saat ia turun dari anak tangga terakhir, tiba-tiba seorang perempuan menghampirinya dan...

Plak...

Satu tamparan dilayangkan perempuan itu dan... "Jesia!" satu teriakan mengalihkan pandangan seluruh orang di masjid. Jeno berjalan menuju ke arah dua orang yang terlibat permasalahan. Hingga detik ini, Naza masih diam. Merasakan panasnya tamparan itu, dan menatap Jesia bingung sekaligus marah.

Bingung karena perempuan itu tak ia kenal, bahkan mendengar namanya saja barusan. Marah karena berani menamparnya, bahkan ia pertama kali di tampar.

Dan...

Plak...

"Itu buat lo yang datang secara nggak sopan, dan langsung nampar gue. Gimana? Enak? Atau sakit? Jadi orang kalau bertindak pake otak dong... Lo pikir lo siapa? Datang-datang trus nampar gue. Lo pikir gue apa? Apa kau tidak bisa berpikiran jernih nona? Apa justru kau tidak memiliki akal pikiran yang bisa kau gunakan?"

Perempuan yang katanya bernama Jesia itu kembali mengangkat tangannya. "Berani-beraninya lo ngehina gue, J*L*NG!" ucapnya penuh emosi.

Saat ia hendak menampar Naza, tangannya tertahan di udara. Jeno. "Lepas Jeno!"

"Aniyo! Kau harus tau tata krama Jesia!" ujar Jeno dingin. Jeno melepaskan tangan Jesia dan... Plak...

Satu tamparan yang cukup kuatpun di dapat Jesia dari Jeno. "Lo siapa? Datang tiba-tiba trus nampar orang sembarangan?"

"Gue? Lo mau tau? Kenalin, Jesia Park tunangan Kim Jeno"

"Oh?" hanya itu respon Naza. Sedangkan di teras mesjid ada Razafh, Fariz, Varel, Darlen dan Nino yang memperhatikan. "Naza..." seseorang memanggil Naza. Entah siapa Naza lupa. Naza, Jeno dan Jesia menoleh. Naza kaget mendapati Darlen berdiri disana. Razafh dan yang lain pun kebingungan. Bang Darlen apa-apaan sih... Bathin Razafh geram. Ni cowok apaan? Bathin Fariz.

"Darlenio?" kaget Jesia. Darlen pun menoleh. "Halo Jesia... Kamu masih sekolah kan? Karena itu, mulutmu juga harus sekolah J*L*NG!" tegas Darlen. Apaan sih bang Darlen? Bathin Naza. Entah kenapa ia merasa hal yang berbeda pada Darlen. Perasaan curiga. Tapi entah kenapa.

"Darlen... Bisa nggak sih nggak kayak Jeno? Kalian, kalian sedekat apa sama dia? Oh, atau jangan-jangan bener ya? Lo itu lo perempuan-"

"Pergi lo dari sini!" Jeno setengah membentak. "JENO!!!" teriakan seseorang menggema.

Drama In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang