Bab I

1.8K 225 19
                                    

Gadis berambut panjang itu menyeret kakinya ke rak berisi buku sejarah, ia terdiam sejenak. Matanya menyelidiki beberapa judul yang tertera pada buku-buku itu. Ia mengambil lima buah buku sejarah yang cukup tebal sekaligus dalam tangannya.

Ia kembali berjalan menuju area membaca di perpustakaan tersebut dengan langkah hati-hati supaya buku-buku yang sedang ia bawa tersebut tidak terjatuh dan menyebabkan pusat perhatian.

Namun, gadis itu tersandung sehingga buku-buku yang ia bawa pun terjatuh dan berbunyi keras saat menghantam lantai. Pria tinggi yang berada tak jauh dari kejadian itu pun menghampiri dirinya.

"Kau tak apa-apa nona?," ucapnya sambil meraih tangan gadis tersebut untuk membantunya berdiri.

"Ti-ti-tidak, aku baik-baik saja, terima kasih sudah mau menolongku," ucap gadis itu lalu tersenyum.

"Mau aku bantu?," tawar pria itu ketika melihat buku-buku sejarah yang berhamburan di lantai.

"Oh ya, terima kasih," ucap gadis itu. Pria jangkung itu pun memunguti buku sejarah yang tadi terjatuh.

"Apa kau sering kesini, mmm...nona Julia?," ucap pria itu sambil melirik nametag yang gadis itu gunakan.

"Panggil saja aku Lia. Ya, aku sering kesini, ini adalah tempat favoritku," jawab Lia kepada pria di sampingnya ini. Mereka pun duduk di area membaca yang berada di tengah-tengah perpustakaan itu.

"Jadi begitu..mmm, ngomong-ngomong, namaku Soobin, Choi Soobin," ucap pria itu setengah malu-malu.

"Senang bertemu denganmu, Soobin," jawab Lia sambil membuka salah satu buku sejarah yang ia pilih tadi. Ia pun mengeluarkan buku catatan dan pulpen dari tasnya.

"Rajin sekali, aku yakin buku catatanmu itu sudah bertumpuk-tumpuk," ucap Soobin.

"Ahh tidak, tidak, itu terlalu berlebihan, hanya saja aku sedang tidak ada kerjaan.. jadi aku hanya mencatat sejarah penting seperti ini," ujar Lia, Soobin terkejut.

"Woaah, hebat sekali! Aku saja kalau tidak ada pekerjaan pasti hanya ngemil dan main ponsel. Aku sungguh salut atas kehebatanmu ini, pasti kau sangat pintar," puji Soobin, Lia hanya tersenyum malu.

"Ahh itu sangat berlebihan..," ucap Lia. Tak lama, ponsel Lia bergetar. Gadis itu berhenti mencatat dan membuka layar ponsel miliknya.






















Unknown Number
Jangan pikir kau bisa menghindar dariku! Aku tahu kau sedang bersama seseorang sekarang! Aku dapat melihatmu tadi! Kau tidak bisa menjauh dari hadapanku!



















"Apa-apaan ini?!"

Lembaran Buku┊soolia✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang