Unknown Number
Jangan pikir kau bisa menghindar dariku! Aku tahu kau sedang bersama seseorang sekarang! Aku dapat melihatmu tadi! Kau tidak bisa menjauh dari hadapanku!"Apa-apaan ini?!," pekik Lia.
"Kenapa?," tanya Soobin.
"Aku harus pergi, maaf sekali.. sampai jumpa ya!," ucap Lia lalu pergi meninggalkan Soobin disitu sendirian.
"Hey! Ini ada barangmu yang tertinggal!," ucap Soobin, namun sayangnya Lia sudah lari dan menghilang di belokan.
"Ah, kalau begitu aku bawa saja, siapa tahu aku akan bertemu dengannya lagi," gumam Soobin.
+×+
"Hei!! Kembalikan buku ku!"
"Enak saja! Ini buku ku!"
"Eh! Itu buku ku! Itu bukan buku kalian berdua!"
Lia menghela napasnya pelan. "Ya ampun, anak-anak! Kalian tidak boleh ribut ya! Ini perpustakaan," tegasnya.
"Tapi kak, ini buku milikku," ucap salah satu anak tersebut.
"Buku itu belum semuanya kakak bagikan, jadi tolong jangan berebut ya?," ucap Lia.
"Iya kak," jawab mereka serempak.
Sudah menjadi bagian dari perpustakaan selama satu tahun membuat Lia kacau, apalagi kalau ia harus bersangkutan dengan anggota yang masih duduk di sekolah dasar.
Tak lama, ada seseorang yang menepuk pundaknya pelan. Gadis itu pun menoleh. Ternyata yang menepuk pundaknya adalah Soobin.
"Selamat pagi, Lia," ucapnya sambil menampakkan lesung pipinya yang manis.
"Oh, selamat pagi juga," jawab Lia agak terkejut.
"Kau sering sekali ya ke perpustakaan ini? Sungguh rajin," puji Soobin. Lia terkekeh.
"Aku magang disini sudah satu tahun," jawab gadis itu. Soobin terkejut.
"Apa itu benar? Aku jarang melihatmu sebelum-sebelumnya, baru kemarin saja," ucap Soobin.
"Ahaha, ya mungkin karena perpustakaan ini cukup luas, jadi aku bisa berada dimana saja bukan?," jawab gadis itu.
"Ah benar juga. Oh iya, ini barangmu yang tertinggal kemarin, aku menyimpannya dengan baik karena aku mempunyai firasat bahwa kita akan bertemu lagi," ucap Soobin sambil memberikan barang yang ada di tangannya.
"Ohh, bukan, bukan. Ini bukan gelang milikku," ucap Lia. Soobin menatap gadis itu heran.
"Eh? Benarkah? Tapi kan yang hanya di meja kemarin itu hanya kita, tidak ada orang lain," ujar Soobin meyakinkan Lia.
"Bisa saja kan anggota perpustakaan yang lain?,"
"Kau ini, pasti ini punya mu, aku percaya itu,"
"Begini saja. Kau percaya kan kalau ini punyaku?," ucap Lia sambil mengangkat gelang itu, Soobin mengangguk.
"Nah, aku berikan saja kepadamu. Dan kau juga boleh memberikan ini kepada wanita yang engkau sukai, oke?," ucap Lia sambil menyimpan gelang itu di telapak tangan Soobin.
"Kok jadi begini?," ucap Soobin heran.
"Sudahlah, itu milikmu sekarang. Ngomong-ngomong, pekerjaanku belum selesai, jadi ya.. aku permisi dulu ya? Dah!," ucap Lia lalu pergi begitu saja.
"Gadis yang random," ucap Soobin lalu menggelengkan kepalanya.
"Bawa saja barang itu jauh-jauh dari hadapanku, kalau bisa kau buang saja sampai tidak dapat di temukan lagi,"
+×+
Yeeey, aku up! <3
Nah.. kenapa Lia bilang itu bukan barang dia tapi dia pengen itu lenyap dari hadapannya?
Kita cari jawabannya bareng-bareng yuk gais!!
Jgn lupa vommentnya~
Luv, Vel🌙
![](https://img.wattpad.com/cover/198305120-288-k125895.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembaran Buku┊soolia✓
Fanfic[COMPLETED] ❝Tak semua halaman merana, namun yang kelam terlalu berarti.❞ Ini semua tentang Lia, gadis penikmat buku yang memiliki trauma karena satu orang yang pernah berlabuh di kehidupannya. #1 - bighitstan [10/10-19] #4 - soolia [10/10-19] #2...