"Yujin unnie" panggil seorang wanita bertubuh tinggi dengan rambut hitam pekat yg digerai lengkap dengan seragam olahraga berwarna oranye milik-nya.
"Oh? Wonyoung-ah kajja." Ucap yujin sambil menarik tangan wonyoung.
Yujin dan wonyoung berjalan melewati taman dekat sekolah wonyoung sambil berpegangan tangan, sesekali mereka berdua tertawa kecil karena hal hal yg mereka bicarakan.
Saat ini wonyoung dan yujin sedang duduk di salah satu bangku dekat taman sambil masih bergenggaman tangan dan menikmati yogurt yg baru saja mereka beli
"Unnie lihatlah kedua anak itu bukankah mereka lucu dengan ikat kepala unicornya nya." Ucap wonyoung sambil menunjuk ke arah anak anak kecil yg sedang bermain.
"Tentu mereka sangat lucu tapi kau lebih lucu maksudku.. kau menggemaskan." Ucap yujin dengan pandangan lurus kedepan
Wonyoung yang mendengar itu tersipu malu mungkin jika orang orang melihat mereka berdua, mereka terlihat seperti kakak-adik yg sedang berbincang seperti biasa yujin yg terlihat seperti seorang kakak yg menjeput adiknya ke sekolah, tetapi tidak- mereka berdua adalah sepasang kekasih sudah 3 tahun mereka berhubungan .. dari yg tadi nya hanya sebatas senior dan junior menjadi pasangan yg sulit dipisahkan.
Saat awal masuk sekolah wonyoung sudah menganggumi seorang ahn yujin, ia dikenal sebagai kakak kelas yg ramah dan sopan kepada siapapun tapi entah kenapa sikap yg yujin tunjukan berbeda untuk orang lain dan untuk wonyoung ternyata diam diam yujin menyukai gadis tinggi berkulit putih itu tanpa wonyoung ketahui yujin sering memberikan perhatian perhatian kecil, dan pada saat memasuki semester ke 2 yujin mengatakan perasaan nya pada wonyoung dengan suka hati ia menerima nya tentu saja hubungan mereka ini tidak ada yg tahu..
"Apa yoghurt nya sudah habis?" Tanya yujin
"Tunnggu unnie sedikit lagii." Ucap wonyoung sambil menghabiskan yoghurt nya
Melihat wonyoung yg serius menghabiskan yoghurt miliknya membuat yujin beenar benar gemas,tangannya ter angkat keudara dan menyentuh rambut wonyoung lalu mengacaknya perlahan.
"Aigooo~" sekali lagi wonyoung tersipu malu karena hal yg yujin lakukan walaupun sedikit tapi cukup membuat jantung gadis itu berdetak cepat.
"Sudah unnie.. ayo kita pulang." Tangan wonyoung secara otomatis menggenggam tangan yujin yg lebih besar darinnya
Hangat
Nyaman..
Itulah yg dirasakan wonyoung saat yujin memegang tangannya.
"Kau mau pulang ke rumah atau ke rumah ku?" Tawar yujin
"Akuuu mau ke rumah mu saja." Kata wonyoung
"Baiklah aku akan antar ke rumah mu." Ucapan yujin membuat wonyoung menoleh ke arahnya
"Unniee selalu saja begitu! Jangan bertanya kalau ujung ujungnya kau mengantarku ke rumah.." wonyoung mempautkan bibirnya kesal dan melepaskan tangannya dari yujin
"Kkk .. mianhee aku belum membereskan rumah ku tidak enak kan kalau aku membawa wanita cantik ke dalam rumah ku yg berantakan."
"Alasan." Kata wonyoung sembari mempercepat gerakannya.
"Hey ayolah jangan marah seperti itu." Yujin mau tidak mau mempercepat jalan nya juga agar bisa menyamai wonyoung
"Tidak usah mengikutiku!" Kata wonyoung ketus
Yujin hanya tersenyum kecil melihat kekasih nya yg sudah menginjak kelas 3 dan akan lulus itu masih bersikap seperti anak anak.
"Wonyoung jebal tunggu aku."
"Pulang saja sana ke rumah mu yang acak acakan itu!"
"Wonyoung!"
"Wonyoung-ah.."
"Chagi"
"Baby.."
"Yeoboo~"
"Unnie!!" Wonyoung membalikan badannya ke arah yujin dan menyentil mulut kekasihnya itu
"Aw! Appooo" kata yujin memegangin bibirnya
"J-jangan menyebut kata kata itu.." rengek wonyoung
"Ahahaha arraseo arraseo .. asal izinkan aku mengantarmu sampai rumah." Kata yujin yang mendapat anggukan dari wonyoung
Bukannya merasa jijik pada panggilan yang yujin sebutkan hanya saja wonyoung merasa malu, yaa dia masih merasa malu dengan kata kata sayang dari yujin wajah dan telinganya selalu memerah setiap mendengar itu semua.
Sekarang ini yujin dan wonyoung sudah sampai di depan rumah wonyoung yg masih terlihat sepi, mungkin orangtua nya belum pulang dari luar negeri yaa kedua orangtua wonyoung adalah orang orang sibuk dan kaya terkadang status sosial ini yg membuat yujin sedikit tidak nyaman tapi wonyoung selalu meyakinkan nya bahwa ia tidak apa apa dan tidak mempermasalahkan yujin yg hanya seorang anak yatim-piatu, yujin sudah ditinggal kedua orantuannya sejak masih smp dan satu satunnya harta yg tersisa hanya rumah kecil peninggalan orangtuanya dan uang dari asuransi kematian ayah dan ibunya namun sekarang dia sudah lulus sekolah dan bisa bekerja.
"Masuklah .. hari sudah mau gelap." Kata yujin
"Shireoo~." Entah sudah berapa kali yujin mendengar wonyoung merengek seperti bayi, tapi yujin sangat menyukainya sungguh.
"Wonyoung-ah cepat masuk udara semakin dingin, aku tidak mau kau sakit." Ucap yujin sambil mengusap pipi wonyoung lembut.
"Aku masih mau bersamamu unnie.. kita akhir akhir ini jarang bertemu gara gara kau sibuk bekerja dan aku akan mulai ujian pasti akan lebih--"
Cup!
Yujin mengecup pipi wonyoung lalu melihat sekitar takut takut ada yg melihat.
"Masuklah.. besok aku akan menjemputmu lagi." Kata yujin membuat mata wonyoung berbinar
"Jinjja?? Kau serius akan menjemputku lagi?" Tanya wonyoung excited
"Hm aku serius .. besok aku pulang jam 2 siang jadi ada waktu untuk ku menjemputmu." Ucap yujin
"Geurae! Akan ku pegang janji mu ya! .. kalau begitu aku akan masuk sekarang!" Wonyoung sedikit berlari ke arah gerbang rumahnya
Sebelum memasuki gerbang rumah nya wonyoung melambaikan tangannya pada yujin dan memberikan flying kiss pada kekasihnya itu dan dibalas oleh yujin, sambil tersenyum yujin terus menaatap gerbang rumah wonyoung.
"Ya tuhan aku tahu hubungan ini salah .. tapi tolong jaga hubungan kamii."
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story (IZ*ONE)
Short Storycerita pendek tapi panjang yang gak jelas Selingan kalo otak lagi mendet. ...