Missing you pt.2

871 102 7
                                    









































Wonyoung pov

Kalian pasti tahu kan hal yang paling menyenangkan saat sekolah itu apa? Yup, bel pulang sekolah! Entah sejak kapan aku menyukai suara itu bahkan saat smp aku sangat sangat membenci suara nyaring itu karena lebih baik menghabiskan waktu di sekolah lebih lama daripada di rumah, ya belajar di sekolah lebih menyenangkan daripada di rumah .. tapi itu dulu, ku kira alasan dari kenapa aku lebih menyukai bel pulang sekolah sekarang karena aku bisa bertemu dengan ahn yujin, kekasih ku t-tunggu menyebutnya sebagai kekasihku sedikit membuat jantungku berdebar sangat keras dan pipi ku memerah.

Ya, anggap saja aku norak padahal sudah hampir 3 tahun kita bersama tapi tetap saja mengetahui bahwa ia sekarang ini adalah kekasihku membuat ku selalu berpikir apakah semua hanya mimpi? Atau apa aku hanya sedang berkhayal .. nyatannya tidak ahn yujin selama ini hal ia lakukan adalah nyata menjemputku saat pulang sekolah,mengelus kepalaku jika ia merasa gemas, membelikan yoghurt kesukaan ku, menggenggam tanganku erat, memeluk tubuh ku jika kedinginan dan mencium ku jika aku terlalu banyak bicara,banyak hal yg membuatku semakin mencintai nya semakin tidak ingin melepaskan nya.

Sudah hampir lima belas menit berlalu aku masih setia terduduk di kursi dekat pohon di sebrang sekolah, tempat biasa nya yujin unnie menungguku
Dari awal aku sudah merasa aneh tidak biasa nya ia belum datang bahkan ia sama sekali tidak mengirim pesan padaku dan sekarang aku hanya mendengar suara operator yg mengatakan bahwa nomor yg aku hubungi tidak aktif?

Tiba tiba saja perasaan ku tidak enak,apa terjadi pada yujin unnie? Apa ia baik baik saja? Mengapa ia tidak datang ke sink menemuiku? Mengapa ponsel nya tidak aktif? Banyak pertanyaan muncul di otak ku sampai aku tidak sadar bahwa aku telah sampai di rumah nya.

Sepi.. sangat sepi

Apa ia tidak ada di rumah? Pertanyaan kembali muncul di otaku

"Unnie." Aku mendekat ke arah pintu dan mencoba memanggil namannya

Tidak ada jawaban.

Aku coba untuk mengetuk pintunnya

"Yujin unnie." Panggilku sedikit keras

"Unnie? Apa kau baik baik saja? Apa kau ada di dalam?" Aku bertannya dengan suara lebih keras.

"Unnie.." suara ku melemah seiring dengan ketukan tanganku yg pelan.. sia sia ia tidak ada di dalam atau ia sengaja menghindariku?

Ini pertama kalinnya selama kami berhubungan seperti ini..

Dengan langkah gontai aku meninggalkan rumah yujin unnie selama di jalan aku hanya terus memikirkan nya dan mengulang pertanyaan pertanyaan yang sama..

"Wonyoung-ah." Suara lembut seorang wanita membuat ku menoleh

Ibu ku sedang menatap ku yg ternyata sedari tadi hanya berdiam di depan pintu rumah.

"Ayo masuk.. udara semakin dingin." Apa dia baru saja menghawatirkan ku? Tumben sekali bahkan kalimat nya mirip dengan yg yujin unnie katakan.

"Ibu tidak bekerja?" Tanya ku sembari melepas kaos kaki dan sepatu ku

"Tidak .. hari ini ibu ingin lebih lama di rumah." Tangannya terulur ke arah ku bermaksud untuk mengambil tas ku tapi aku menolaknya

"Wae? Apa sesuatu terjadi dengan perusahaan?." Tanya ku sedikit ketus.

"Wonyoung-ah."

"Ah .. apa perusahaan ibu akan bangkrut makannya ibu tiba tiba saja ingin menghabiskan waktu di rumah?"

"Jang wonyoung!" Aku tidak terkejut sama sekali saat ia membentaku

"Apa aku salah?"

Ia terlihat memalingkan wajahnya dan kembali menatapku

"Gantilah baju mu .. ibu sudah memasak untuk kita makan malam."

Sebelum aku memasuki kamar aku mendengar ibu ku menggumam kan sesuatu.

"Ya tuhan hanya hal seperti itu saja mengapa sulit sekali."

Tck Kurasa aku tak pernah meminta apapun padannya? Mengapa ia mempersulit diri sendiri .. ah entahlah lebih baik aku mengganti baju dan mandi.

Wonyoung pov end





Author pov

Di sebuah rumah kecil suasana sunyi dan gelap membuat orang berpikir bahwa pemilik rumah mungkin tidak ada atau sedang pergi tetapi tidak sang pemilik rumah ada di dalam sedang terdiam di depan pintu kamar nya sejak seseorang mengetuk pintu rumah nya dan memanggil namannya tadi membuat ia sedikit terkejut karena ia baru saja bangun dari tidurnya..

Ia sengaja tidak masuk bekerja, mematikan ponsel nya sejak pagi semua hal itu ia lakukan dengan sengaja.. ya ia sengaja menjauhi wonyoung.

Selama wonyoung menyebut namannya ia ingin sekali membuka pintu rumah nya membawa wonyoung kedalam pelukannya, ia merindukan gadis jangkung itu bahkan ini belum lama sejak mereka bertemu kemarin tapi rasa rindu itu begitu menyesakkan nya, jika bukan untuk kebaikan wonyoung jika bukan karena ia mencintai gadis itu ahn yujin- ia tak akan pernah melakukan hal ini.

Tak ada kata lain yg keluar sejak tadi hanya kalimat yg sama sejak wonyoung pergi dari rumahnya setengah jam yang lalu, air matannya mengalir sedikit demi sedikit.

"Mianhe .. wonyoung-ah mianhe."




















Tb...c

Short Story (IZ*ONE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang