Yena pov
Hoaaaammm aku memaksakan membuka kedua mata ku yg masih mengantuk .. bukan tanpa alasan suara nyaring yg dikeluarkan eunbi eonnie membuat tidur ku yg nyenyak menjadi terganggu.
"Ayo semuaa nyaa bangun banguun! minju dan yujin persiapkan diri kalian untuk berangkat ke sekolah."
"Neee." Ucap mereka bertiga bersamaan dan masih dalam keadaan mengantuk.
"Dan untuk kau yena dan juga hyewon.. tugas kalian hari ini bersih bersih arraseo? Aku, chaewon dan nako juga sakura akan pergi berbelanja."
Hufftt selalu saja aku dan hyewon yg kebagian bersih bersih jika tidak ada scedule seperti ini. Aku mengerucutkan bibir ku kesal.
"Sabar ya unnie .. makannya jangan lulus sekolah cepat cepat." Yujin menepuk pundaku sembari meledek.
Aku hanya memutar mata ku malas dan memulai melakukan aktifitas pagi ku.
yyyy
"Yena .. sepertinya sabun pengepel lantai nya habis." Hyewon menunjukan botol kosong berwarna hijau padaku.
"Kalau kita tunggu eunbi eonni terlalu lama .. bagaimana kalau meminta ke dorm sebelah?" Saran ku pada hyewon.
"Ide bagus! Tapi .. kau yg kesana ya? Aku takut wonyoung ada di sana hehe."
"Ish kau ini yasudah .. tunggu disini." Aku menyimpan beberapa baju yg akan aku cuci dan bergegas berjalan ke dorm sebelah.
Aku tidak mengetuk pintu dulu dan langsung masuk ke dalam karena memang sudah kebiasaan hehe. Saat masuk keadaan di dorm terlihat sepi mungkin wonyoung dan yuri sudah berangkat dan hitomi sedang tidur tapi saat masuk ke dalam tidak sengaja aku melihat pemandangan yg indah di hadapan ku.
Jo yuri dia sedang mengeringkan rambutnya yg basah. Dengan rok yg kependekan itu aku bisa melihat paha nya yg mulus dan putih juga baju seragam nya yg ketat membuat bagian itu terlihat..
"Eoh yena unnie?"
Aku tersadar dari lamunan kotor ku karena suara indah joyuri menyebut namaku.
"Ah- ehm oh.. annyeong yuri se-selamat pagi." Aku menampar bibir ku perlahan karena sikap ku yg bodoh.
"Pagi unnie .. ada apa?"
"Ehmm itu aku mau minta sabun untuk mengepel lantai.. disana habis" Aku mendekat ke arah yuri dan aku bisa mencium aroma mint dari tubuhnya.
"Oh sebentar." Yuri berjalan menjauhi ku.
Ah sial! Yuri masih dibawah umur untuk membuat ku berfikir aneh aneh.
"Ini." Yuri memberikan sebuah botol padaku sambil tersenyum sangat manis.
"T-terimakasih." Ucapku gugup
"Kau ini kenapa eonni? Kau sakit? Kenapa tidak seperti biasanya?" Yuri mendekat ke arah ku dan memegang dahi ku.
Oh tuhan! Rasannya jantungku berlari lari sangat cepat.
Aku memundurkan langkahku
"G-gwenchana y-yuri-ah hehe hehe" ucapku sembari menunjukan cengiran ku.
Yuri melihatku bingung.
"Yasudah aku kembali ke dorm sebelah ya .. dan terimakasih untuk ini."
Aku berjalan perlahan ke arah pintu supaya aroma mint dari tubuh yuri masih bisa tercium olehku. Tapi karena ucapan yuri langkahku tiba tiba terhenti.
"Ish mengapa dia belum mempublish nya?"
Aku menengok ke arah nya dan melihat wajah kesal yuri dan ia melempar ponsel nya ke sembarang arah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story (IZ*ONE)
Cerita Pendekcerita pendek tapi panjang yang gak jelas Selingan kalo otak lagi mendet. ...