..................
Jungkook terengah-engah saat tiga orang sekaligus menyerangnya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kaca mata yang selalu menghiasi wajah tampannya jatuh dan hancur saat diinjak salah satu dari tiga orang di depan.
Dia tak yakin jika bisa menghadapi ketiga orang ini sekaligus. Selain karena dia kalah jumlah, dia akan terlambat ke sekolah jika tak segera berangkat sekarang juga.
"akh!"
Ringisan itu keluar dari belah bibir tipisnya saat sebuah pukulan mengenai perutnya. Tubuhnya kembali terduduk saat orang-orang brengsek di depannya kembali tertawa melihat bagaimana Jungkook yang terlihat lemah.
"hey Jeon cupu!" kata seorang dari mereka. "cobalah untuk berangkat ke sekolah secepat mungkin. Jika tidak, kau akan bertemu lagi dengan rutinitas setiap pagimu!"
Jungkook tak peduli dengan perkataan orang itu serta tawa mengejek dari yang lainnya. Ya! Benar kata orang itu. Rutinitas yang selalu Jungkook temui setiap pagi saat di sekolah adalah menghadapi salah satu guru olahraga yang selalu dan selalu menggodanya.
Konyol?
Sangat konyol!
Guru olahraga itu adalah guru yang bertugas mengurusi keterlambatan setiap siswa. Dan setiap Jungkook terlambat, dia akan selalu berhadapan dengan guru gay itu!
Oh ayolah..
Sekalipun Jungkook memiliki orientasi seksual yang menyimpang, dia tak akan mau jadi pihak bawah. Kenapa orang-orang hanya melihat seseorang dari penampilannya? Jangan karena Jungkook berpenampilan cupu dan memiliki wajah perpaduan antara tampan, imut, dan sexy, orang-orang menganggapnya sebagai pihak bawah.
Jungkook meringis lagi saat dadanya diberi satu tendangan dari salah satu orang di depannya. Ingin melawan, tapi bisa jadi tanda bahaya!
Brrmm.. Brrmm..
Hingga sebuah suara motor mengalihkan atensi mereka terutama Jungkook. Wajahnya mengernyit tanda bingung saat sebuah motor besar berwarna pink terparkir tak jauh dari tempatnya saat ini. Bukan hanya itu! Pengemudi motor tersebut membuat atensi Jungkook teralihkan sepenuhnya pada orang itu.
Saat orang itu melepaskan helm pink yang dipakai, Jungkook berhasil di buat diam mematung. Orang itu adalah seorang lelaki! Dilihat sekilas pun, dia ada di pihak bawah jika memiliki orientasi seksual menyimpang.
Penampilannya sangat berkelas, dengan kaos putih bertuliskan Gucci yang dilapisi sebuah jaket bomber berwarna hitam pink.
"walaupun laki-laki, tapi kau cantik dan sexy.." kata seseorang yang memandang pengendara motor itu dengan tatapan mesum.
Sementara si pengendara motor tampak tak peduli dengan tiga orang itu dan memandang Jungkook dengan senyum manis. Bahkan Jungkook sempat kaget tak percaya jika senyum semanis itu di tujukan padanya.
"butuh bantuan, my sexy nerd boy?"
Awalnya Jungkook terpanah dengan senyum manis itu. Tapi saat kalimat tersebut di dengarnya, Jungkook seketika mengalihkan pandangannya dan mencoba untuk berdiri.
Tetap memegangi perutnya yang berdenyut sakit, "pergilah!" ucap Jungkook sambil mengambil tas hitamnya kemudian mengeluarkan sebuah kaca-mata dan memakainya.
"aku tidak ingin pergi sebelum kau memberikan id line dan nomor ponselmu!"
Jungkook hanya menatap malas si pengendara motor itu kemudian memungut buku-bukunya yang tergeletak di jalanan. "dasar gila!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ʟᴏᴠᴇʟʏ ʟᴜɴᴀᴛɪᴄ ʙᴏʏ (✓)
Fanfiction[sequel The Fvcking Hoodie Guy] Jungkook = sexy nerd Jimin = sweet psycho © sLMyyy, August 2019