Suara kekehan demi kekehan adalah satu-satunya bunyi yang terdengar mendominasi ruangan dengan minim pencahayaan tersebut. Jimin yang terduduk pasrah pada sebuah tempat duduk dengan desain aneh menurutnya menatap dengan tatapan kecewa pada satu objek di depannya yang tengah menundukan kepala.
Siapa lagi objek tersebut jika bukan Soyeon?
Wanita itu berdiri di tengah-tengah Taehyung dan Mingyu atau lebih tepatnya di samping sebuah brangkar yang terbaring seseorang di atasnya.
Jimin tak yakin lagi pada apa yang akan dia dengar maupun dia lihat setelah semua kejadian yang dia alami. Tiga pernyataan dengan konsep yang sama namun di sisi lain saling berkaitan erat dalam kebohongan!
Taehyung yang awalnya menyatakan padanya jika Jungkook adalah akar dari masalahnya! Jimin tertawa dalam batinnya, ikut bangga karena Taehyung telah berhasil membuat dia mempercayai hal itu, bahkan membuatnya menciptakan ilusi yang mana berhasil membunuh Jungkook dalam pikiran dan hatinya.
Lalu besoknya, lelaki itu menyatakan hal yang berbeda! Jungkook bukanlah akar masalah itu melainkan dia sendiri. Dia mengakui jika dialah yang melakukan semua itu! Tapi kenapa dia menyatakan hal yang semakin berbeda pada hari berikutnya? Pernyataan yang semakin menguatkan persepsi jika Jimin telah salah mempercayai lelaki itu!
Sekarang, Jimin hanya bisa menahan rasa sakit dalam hatinya ketika melihat Jungkook yang tengah terbaring di atas brangkar bagaikan mayat, jangan lupakan seorang dokter dan dua perawat yang tengah mengoperasi dirinya, berjuang mengeluarkan peluru yang tepat melukai organ vital lelaki itu.
Jimin tak dapat melakukan apapun saat melihat Jungkooknya yang tengah berjuang untuk dapat bertahan hidup, meski Jimin tetap melayangkan tatapan mengintimidasi ke arah Soyeon yang sedari tadi tak berani menatap dirinya.
Benar ternyata jika mental Jimin semakin rusak! Entah akan bagaimana reaksi Jungkook mengetahui jika Jimin semakin tak baik setiap harinya. Karena saking larut dalam emosi yang tengah menyudutkan dirinya, dia tak menyadari jika Taehyung telah berdiri di sampingnya.
Jimin memejamkan kedua matanya dengan erat saat merasakan jarum suntik yang Taehyung pegang tengah menembus lapisan kulitnya. Inilah salah satu alasan kenapa mental Jimin semakin rusak! Cairan yang Taehyung paksa agar bisa masuk ke dalam tubuh Jimin menjadi pemicu utama kenapa pikiran lelaki mungil tersebut semakin tak baik setiap harinya.
Rusaknya mental Jimin juga berdampak besar pada pemikiran lelaki itu, terutama daya ingatnya. Itulah kenapa dia tak memberontak ketika Taehyung menyuntikan cairan berwarna hijau tersebut ke dalam dirinya, karena Jimin sangat yakin jika ini bukanlah pertama kalinya cairan itu masuk ke dalam dirinya dan semakin memperngaruhi pribadi tersebut!
Begitu jarum suntik itu ditarik kembali, Jimin merasakan sesuatu yang aneh terjadi dalam dirinya terutama pikiran.
Sesuatu seperti ketakutan yang jauh lebih hebat dari sebelumnya mulau memenuhi dirinya lagi!Di saat seperti ini, selain Jungkook, dia sangat membutuhkan Soyeon. Berharap wanita itu akan mendekatinya dan memberikan pelukan serta kata-kata terhangat yang dapat membantunya. Meski dengan pernyataan yang telah dia dengar dari mulut Taehyung, Jimin masih tetap berharap akan Soyeon yang mendekat ke arahnya dan mengatakan jika itu semua adalah kebohongan Taehyung!
Atau jika perlu, Jimin tak apa dikatakan gila yang penting Soyeon mengatakan padanya jika itu adalah bagian dari ilusinya, dan Jungkooknya bangun serta menyadarkannya dari halusinasi sialan ini!
Tapi, dengan Soyeon yang mendekat kearahnya jangan lupakan sebuah alat aneh yang dia ambil dari atas meja sudah menjadi bukti yang kuat jika ini bukanlah bagian dari ilusinya. Ini semua nyata!
KAMU SEDANG MEMBACA
ʟᴏᴠᴇʟʏ ʟᴜɴᴀᴛɪᴄ ʙᴏʏ (✓)
Fanfiction[sequel The Fvcking Hoodie Guy] Jungkook = sexy nerd Jimin = sweet psycho © sLMyyy, August 2019