"Jungkook, mau kan jadi pacar aku??"
Kalimat yang sama dan selalu sama sejak beberapa menit yang lalu. Tak ada bosan-bosannya lelaki aneh ini mengatakan hal yang sama dan sudah pasti memiliki jawaban yang sama pula! Bahkan saat Jungkook sudah berdiri di depan pintu apartemen sederhananya, kalimat itu masih saja mengekori telinganya yang panas.
"mau dong jadi pacar aku!!"
Kini Jungkook menyerah! Awalnya dia berniat untuk tidak memperdulikan segala ocehan tak berguna dari lelaki aneh itu. Tapi Jungkook juga tak bisa untuk terus-terusan diam jika tidak ingin gila cepat!
Sebelum tangannya meraih gagang pintu, Jungkook membalikan badannya menghadap Jimin. "ngapain masih di sini?"
Jimin tersenyum manis dan sialnya menurut Jungkook itu sangat lucu. "kan tadi sudah aku bilang, kamu mau yah jadi pacar aku?? Biar besok kita berdua bisa nonton bareng!"
Jungkook menghelah nafas frustasi. "butuh berapa kali harus aku ulangi? Aku gak mau!"
Senyum di wajah manisnya itu perlahan mulai memudar seiring dengan kepalanya yang menunduk, dan jari-jari mungil itu mulai meremat jaket yang dia kenakan. "kan bisa kita berdua coba dulu.. Kalau cocok, di lanjutin aja. Kalau nggak, yah berusaha buat bisa cocok.."
"Jimin.." panggil Jungkook yang dengan kecepatan kilat mampu membuat Jimin mengangkat kepalanya menatap Jungkook lagi.
"ya?" sahut Jimin dengan nada antusias dan senyum yang kembali terlihat.
"pulang!"
"kamu gak mau pikirin lagi? Siapa tahu kan kita cocok!" Jimin masih berusaha.
"dengar yah.." ucap Jungkook dengan nada malasnya. "kita berdua itu masih orang asing. Kamu tahu nama aku saja dari hasil nyolong akta kelahiran kan?"
Jimin mengangguk dan menundukan kepalanya lagi.
"jadi jawabannya akan tetap sama, tidak!" ucap Jungkook final. Dia masih tetap memandangi Jimin di depannya yang hanya menunduk. "sekarang pulang!"
Namun, bukannya pulang, Jimin justru menarik pergelangan tangan Jungkook dan masuk ke dalam apartemen sederhana itu.
"aku akan pulang setelah luka dan lebam kamu di obati!"
Jungkook tak habis pikir dengan jalan pikiran lelaki aneh yang kini telah duduk di depannya setelah mengambil kotak p3k.
Dia hanya bisa menatap dalam diam segala kegiatan yang tengah lelaki aneh di depannya lakukan. Tangannya dengan telaten mengobati beberapa lebam di perut dan wajahnya."kenapa kamu menatapku seperti itu?"
Jungkook salah tingkah! Matanya bergerak liar saat tertangkap basah tengah memandangi Jimin begitu lekat. Bisa-bisanya lelaki aneh ini membuat Jungkook gugup!
"apa kamu mulai menyukai aku?"
Jungkook mengernyit. "hah?"
"iyakah?? Kau mulai menyukaiku??"
"gak!"
Wajah Jimin kembali murung. Tangannya kembali mengobati beberapa lebam di wajah Jungkook. "jika kamu mulai menyukaiku, katakan padaku!" ucap Jimin dengan nada sendu.
Sedikitnya, Jungkook merasa bersalah telah membuat lelaki mungil di depannya jadi murung. Entahlah.. Tapi dia rasa, sudah beberapa kali dia berkata cukup kasar padanya selama kurang dari 24 jam.
Mata Jungkook cukup jelih sehingga dapat menangkap sesuatu yang mampu menyita perhatiannya. Pergelangan tangan mungil itu dia pegang dengan tiba-tiba, membuat pemiliknya sedikit terkejut namun juga terlihat mulai senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
ʟᴏᴠᴇʟʏ ʟᴜɴᴀᴛɪᴄ ʙᴏʏ (✓)
Fanfiction[sequel The Fvcking Hoodie Guy] Jungkook = sexy nerd Jimin = sweet psycho © sLMyyy, August 2019