Saat istirahat Naya dan para sahabatnya pergi ke kantin.
Sahabat Naya ada 4, Namanya Indri Cahaya Putri, dia adalah teman Naya dari kecil, Grace Frasya Lena, entah kenapa secara kebetulan nama belakang mereka sama, dan Grace berbeda dari yang lain karna dia memiliki banyak rahasia, Tasya Queen Dasya yang mempunyai kembaran yang bernama Dasya Queen Tasya, mereka berdua sangat berbeda, Tasya yang pintar sedangkan Dasya yang sedikit tomboy.
"Nay, itu ada Dia," kata Indri.
"Bodo ah," kata Naya.
"Dia ngeliatin lo terus," kata Indri lagi.
"Hiss, penasaran doang dia tu, udah laa biarin," kata Naya ketus.
Naya mempunyai gebetan bernama Ditya Andre Putra, Naya telah menyukainya beberapa bulan yang lalu.
Tidak ada alasan mengapa Naya menyukai Ditya, hanya saja, Naya sudah terlalu nyaman karena selalu berkomunikasi dengan Ditya.
Seiring berjalannya waktu, Naya menyukai Ditya sudah menyebar luas dan Naya pun ingin mundur karena Naya merasa bahwa Ditya tidak menyukainya bahkan saat itu Ditya sudah pernah berpacaran dengan orang lain walau hanya 1 bulan.
Karena itu lah Naya sangat tidak menyukai apabila ada yang berbicara mengenai Ditya.
"Dia tu udah ga chatan ma gue lagi gatau kenapa, mungkin karena dia udah tau kalo gue suka sama dia," kata Naya acuh.
Dan Naya pun menghabiskan makanannya dengan diam.
"Udah belum? Lama amat makan doang elah," kata Naya.
"Udah bambankk," kata Grace.
"Kuy," kata Naya.
"Woee bambankk, lo belum bayar anying kebiasaan, untung gue tau," kata Indri
"Eh? Iya ding hehe." Cengir Naya.
"Bude, ni aku bayar, ga lupa kan aku, aku kan baek, alim, ga sombong dan yang paling penting ga lupa bayar," kata Naya bohong.
"Halah, tai lah, balik ayo, gosah malu2in gue," kata Dasya
"Kuy lahh, dada bude," kata Naya sambil melambaikan tangannya, teman-teman Naya yang melihat itupun hanya geleng-geleng kepala.
Setelah itu Naya berjalan paling depan dengan gaya sombong seperti biasanya.
Kebetulan Ditya kelas 11 IPA 3, jadi Naya bertemu dengannya setiap hari, saat Naya ke kelas dia pun bertemu dengan Ditya dan hanya mengacuhkannya seperti tidak ada siapa-siapa.
...
"Mampus lo Di dicuekin sama Naya, makanya, tembak aja tu Naya, udah lucu, imut, pendek si, tapi cantik kok," kata teman Ditya yaitu Tino.
"Enggak yakin gue bakal nembak dia, gue tau dia suka sama gue, tapi... ada sesuatu yang menjanggal di hati gue," kata Ditya.
"Hati-hati, lo kalo kelamaan Naya bisa diambil orang, termasuk gue," kata teman Ditya yang lain yaitu Aldo.
Ditya yang mendengar perkataan Aldo pun kesal karna Ditya tahu bahwa Aldo sempat menyukai Naya.
"Maksut lo apa ngomong kayak gitu? Pokoknya Naya punya gue, kalo ada satu orang yang mau ambil Naya, berarti dia siap mati ditangan gue saat itu juga," ucap Ditya marah dan langsung pergi dari kelasnya.
...
Naya kembali memikirkan Ditya, entah mengapa nama Ditya selalu terngiang dikepalanya.
Cinta dan kebecian tercampur aduk di dalam hati Naya.
"Woe, ngelamun aja lo Nay, mikirin Ditya pasti," kata Indri.
"Apaan si, ya.. ya ga lah," kata Naya sembari menahan ketawanya.
"Gosah boong, kita temenan dari kecil bambank, lo kalo boong pasti nahan ketawa," kata Indri.
Itulah kelemahan Naya, dia tidak bisa berbohong, jika ia berbohong maka ia akan terbata2 dan menahan tawa.
Tanpa Naya sadari ada seseorang yang sedari tadi memperhatikannya.
"Gue ga bakal bikin hidup lo tenang, jika pepatah mengatakan susah dahulu senang kemudian, tapi kehidupan lo akan menjadi senang sementara dan susah selamanya hahhaha," tawa seseorang dalam hati.
Tiba-tiba ada yang menonjok bahu Naya secara sengaja.
"Woe anying, gangguin gue mulu si lo anying, ga bisa diem sehariii aja lo," kata Naya kepada teman lakinya yaitu Farhan.
"Dasar Farhan telekkk," umpat Naya.
Dan guru IPA pun masuk kelas.
"Oke anak2 jadi buka halaman 24 dan kerjakan soal A dan B," kata guru IPA.
"Iya buu," kata Naya dkk.
"Nay, gimana inii, gue PKN belum apal, yang A doang apa A sama B si," kata Indri.
"Gatau, coba tanya Grace," kata Naya.
"Grace, apalannya yg mana?" Tanya Indri.
"Ishh, semua loo, yang A sama B..."
"Iya nak, dikerjain yang A sama B," kata guru IPA tiba-tiba.
Refleks Naya, Indri pun berpandangan dan tertawa.
"Kenapa ketawa?" Tanya guru IPA.
"Itu bu, Frasya buang ingus ga sopan bu," elak Naya tanpa berfikir panjang karena disitu yang sedang berulah hanya Frasya.
"Kamu itu ga sopan, sana buang di luar," marah bu Ika (guru IPA).
"Iya bu," jawab Frasya.
Vote and comenttt!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Butuh Teman
Genç KurguTeman? Apa makna dari teman? Teman yang selalu ada saat kita senang dan menghina saat kita susah? HAHAHAHA -KANAYA DERA LENA Gue mencintai lo, kata-kata orang yang telah membuat gue ragu karna telah mencintai lo -DITYA ANDRE PUTRA Berkisah tentang d...