9. Sombong

12 0 0
                                    

"Lo bilang kita enggak ganteng? Kita juga enggak bilang kalo kita ganteng kok," ucap salah satu anak kembar yang berambut jambul.

"Iya, kenapa? Lagian gue cuma memberi komentar kok, gue juga enggak ngehina-ngehina kalian kan? So?" ucap Naya yang berhasil membuat kedua anak kembar itu menjadi kesal.

"Lo ngomong kita enggak ganteng itu bukan ngehina?" tanya anak yang berambut rapih.

"Gue ngomong kalian enggak ganteng, bukan JELEK, beda woi," ucap Naya sembari menekankan kata-kata JELEK.

"Awas lo ya, gue tandain lo," ucap anak yang berambut jambul.

"Tandain? Pake apa? Emm.. spidolnya warna pink ya biar cucok gitu," ucap Naya.

Dapat terlihat bahwa kedua anak kembar itu sangat kesal dengan perkataan dan kelakukan Naya. Naya sendiri menahan tawanya melihat kedua anak kembar itu kesal. Namun, beberapa saat kemudian kedua anak kembar itu saling bertatapan dan memberi senyuman smirk.

"Hoho, kalo gitu kita kenalan dulu dong kan biar seru, nama gue Atnan Ardi Husein," ucap anak yang berambut jambul yang ternyata bernama Atnan.

"Dan nama gue, Fatnan Ardi Husein," ucap anak yang berambut rampih yang bernama Fatnan.

"Udah? Gantian gue, Kanaya Dera Lena, biasa dipanggil Naya," ucap Naya. Kedua anak kembar itu memelototkan matanya mendengar nama akhir Naya. Mereka terkejut mendengar bahwa Naya berasal dari keluar Lena yang berarti istri dari Tino, keluarga Lerich.

Keluarga Lerich terkenal dengan kekayaannya yang sangat melimpah, mereka memiliki banyak sekali cabang perusahaan di beberapa negara yang sangat sukses.

Atnan dan Fatnan buru-buru memulihkan wajah mereka seperti semula.
"Oh, Naya, semoga harimu menyenangkan," ucap Atnan.

"Oh, Thanks and welcome to your new school," ucap Naya sok Inggris, ia tidak tahu apakah artinya sama dengan yang dia fikirkan atau tidak, yang penting Naya keren bisa berbahasa Inggris.

...

Hari-hari terus dilalui oleh Atnan dan Fatnan. Mereka berdua semakin lama semakin memiliki banyak fans. Kecuali Naya yang memang dari awal sudah membenci mereka berdua karena sifatnya yang sangat menjengkelkan.

Elin, sepertinya kita hampir melupakan Elin. Saat ini Elin ada di kelas Naya. Elin masih berbincang-bincang dengan sahabat Naya. Berulang kali Elin mengajak ngobrol Naya namun hanya ditanggapi cuek olehnya. Naya tidak terbiasa memaafkan kesalahan yang berhasil membuatnya susah.

"Nay, kantin yuk," ajak Elin.

Naya hanya melihat Elin dengan wajah sinis dan berkata...

"Enggak lah, males," ucap Naya dengan ucapan tidak sukanya.

"Lo kenapa sih? Jutek  amat sama gue," sebal Elin.

"Lah? Suka-suka gue dong, lo sapa ngatur-ngatur gue seenaknya," balas Naya.

"Lo itu emang pantasnya diatur," ucap Elin.

"Dih, lo itu yang seharusnya diatur, enggak punya temen lo? Sampe-sampe ngambil temen orang, enggak malu hih, kalo gue sih malu," sinis Naya.

Satu kelas sedari tadi hanya menonton pertengkaran antara Naya dengan Elin. Begitupun dengan sahabat-sahabat Naya yang sedari tadi hanya menonton.

"Lo itu yang munafik ngomongin temen di belakang," ucap Elin.

"Apa? Enggak denger gue," ucap Naya sembari menjambak rambut Elin.

"Aw, lepas! Sakit anjir," tegas Elin.

Elin berusaha melepaskan cengkraman Naya dari rambutnya, namun ia tidak bisa. Jika Naya sudah marah, maka kekuatannya akan bertambah 5 kali lipat. Elin mencoba untuk menjambak Naya balik, namun tangannya sudah di tangkis duluan oleh Naya.

Maaf kayak gantung gitu ceritanya hehe:v
Aslinya mau update hari Minggu, tapi sibuk banget, jadi baru update.
JANGAN LUPA VOMENT!!!

Aku Butuh TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang