3. Fitnah?

30 3 0
                                    

Disaat pulang sekolah, Naya merasa seperti ada yang berbeda, bukan dirinya yang berbeda, tetapi tatapan-tatapan mata orang-orang padanya sangat berbeda.

Di sepanjang koridor, Naya menjadi pusat perhatian, dia sendiri pun bingung apa yang terjadi sebenarnya.

"Eh, pelakor tuh, muka polos hati busuk."

"Ih, masih pede nunjukin muka."

"Gatau malu."

Tiba-tiba ada yang menghujat Naya seperti itu. Naya yang tidak tau  apa-apa pun hanya diam.

Brukk

Ada yang menabrak Naya.

"Heh, kalo jalan liat-liat dong, punya mata ga lah, mata tu di pake, bukan di tinggal dirumah," kata Naya.

"Ups, sengaja, heh, lo tu jangan ngegas ya, pelakor aja dibanggain," kata orang yang menabrak Naya yang bernama Desi.

"Maksut lo apa, gue bukan pelakor ya," kata Naya.

"Halahh, enggak usah ngelak deh, udah ketauan juga," kata Desi.

"Kalo enggak tau apa-apa diem aja deh mendingan, mending lo sikat gigi dulu, di gigi lo ada cabe tuh, hahaha," kata Naya dan langsung pergi dari situ.

"Woi Naya." Panggil Varo setelah Naya sampai di gerbang.

"Apaan si bang, jangan teriak-teriak, gendang telinga gue pecah nti," kata Naya.

"Iya deh adek kakak yang jelek, pfttt," kata Varo.

"Apaan, gue yang cantiknya ngelebihin jennie blackpink gini diomongin jelek, btw ya bang, walaupun abang manggil diri abang sendiri kakak, gue mau manggil abang tetep sampe kiamat."

"Tahi lah Nay, pokoknya kakak enggak mau dipanggil abang, nti dipnggil, abang tukang bakso mari mari sini, aku mau beli, muka abang ganteng aku jadi mau muka abangnya aja uwouwo..." Nyanyi Varo enggak jelas.

"Apaan si bang, udah lah ayok pulang," kata Naya.

Saat di perjalanan Naya hanya diam karena sedari tadi dia memikirkan perkataan orang-orang terhadapnya.

Apa Naya melakukan kesalahan?

Apa yang telah Naya lakukan?

Apa penyebabnya?

Apa ini semua ada hubungannya dengan Ditya?

Naya semakin pusing memikirkan itu semua.

"Woe Naya, udah sampe nih," kata Varo.

"Iya aelah bang, santuy kek di pantai," kata Naya.

"Lo nya lama si, cepetan turun."

Naya  pun turun dari mobil dan langsung ke kamarnya.

                                ...

"Beres cuk, Naya sudah menderita," kata orang di telfon.

"Bagus, akhirnya kita bisa membalaskan dendam," kata orang yang memakai jaket hitam.

"Pasti, udah lah, gue mau makan dulu, party laa hahaha," kata orang yang ditelfon.

"Oke," kata orang yang memakai jaket hitam.

Tut...

Telfon pun dimatikan secara sepihak.

"Lihat lah Naya, ini baru awal nya saja, dan semoga kau tidak menangis dengan semua ini hahaha," kata orang yang memakai jaket hitam.

                              ...

Siapa itu hayooo

Masalah apa ituuu

Naya banyak musuh ternyataaa

Udah lama enggak up:v

Nunggu readers ini kenapa ga ada readersnya yak wkwkwkwk:v

Promosiin dong cerita aku wkwkwk

Sekiannnn

Spam lanjut kalo mauuuu,  eh readersnya mana wkwkkw

VOTE AND COMENT!!!

Aku Butuh TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang