Hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi Naya karena musuhnya tidak berangkat pada hari ini, yaitu Elin.
Sahabat-sahabat Naya entah kenapa hari ini mulai mendekatinya lagi seperti biasa. Naya sangat senang akan hal itu, namun di sisi lain ia juga bingung dengan sikap sahabatnya yang berubah-ubah.
"Kalian kok deketin gue lagi? Kenapa?" Tanya Naya.
"Lo ga suka kita deketin lo? Jahat," ucap Indri.
"Ya enggak gitu, kalian aneh aja, kayaknya kemaren kalian marah banget ke gue, sekarang kalian deketin gue pas enggak ada Elin," kata Naya terus terang.
Tanpa Naya ketahui ada orang yang tidak suka dengan perkataan Naya.
"Ya karena sekarang kita udah tau kalo lo itu enggak salah, udah lah, lupain aja, lagian enggak boleh kan marahan lama-lama," ucap Dasya.
"Iya Nay, maafin kita ya dulu udah marah-marahin lo," ucap Tasya.
"Iya enggak apa-apa kok," sebenarnya Naya masih sedikit tidak terima.
"Enak amat mereka bilang lupain aja, ah biarlah," ucap Naya dalam hati.
"Ish apaan sih, harus tah maafan gini, iuh," ucap seseorang dalam hati.
...
"Abangg!!! Mana es cream gue kenapa lo abisin bangke dasat abang sialan," teriak Naya.
Varo yang mendengar teriakan Naya pun langsung menutupi tubuhnya dengan selimut dan berpura-pura tidur.
Brakk...
Naya membanting pintu kamar Varo.
"Abang, mana es cream Naya, kok abang abisin sih, ish abanggg, bangun banggg," ucap Naya sambil menggoyangkan badan Varo.
Varo hanya terkikik geli di dalam selimut.
"Tadaa," ucap Naya sekaligus membuka selimut Varo.
"Hayooo, abang ga tidur kan? ABANG BALIKIN ES CREAM NAYAAA." Teriak Naya tepat di kuping Varo.
"Yawloh dek, kuping kakak sakit nih, nanti kalo gendang telinga kakak rusak gimana? Lo mau tanggung jawab?"
"Lebay lo bang, bodo amat sama kuping abang, mana es cream Naya yang dikulkas banggg, Naya baru beli kemaren padahal," kata Naya cemberut.
"Dasar bakpao, lo itu jangan makan es cream mulu, nanti gendut lo biar mampus, udah bakpao tambah bakpao nanti kayak bakso beranak hahahahah." Ledek Varo.
"Oooo, lo ngeledek ya, bodoooo, ga denger lagi pake helm huh," ucap Naya dan keluar dari kamar Varo.
"TAPI ES CREAM NYA BELIIN LAGI YANG BANYAK YA BANGGG." Tiba-tiba Naya berteriak dari luar kamar.
Varo yang mendengarnya pun hanya menggelengkan kepalanya.
Jangan heran kenapa Naya bisa berteriak seperti itu karena kedua orang tua mereka sedang pergi kerumah teman lama mereka.
Naya pun memasuki kamarnya dan membuka handphonenya.
"AAAA, APAAN NIH ANJIR, DITYA LO NGAPA SELINGKUHIN GUE HIKS PAKE PASANG-PASANG FOTO ORANG LAGI, KAN GUE JADI PENASARAN ELAH INI KENAPA FOTONYA CUMA RAMBUT DOANG." Teriak Naya setelah melihat Ditya memasang foto wanita yang hanya terlihat rambutnya.
"WOE NAYA JANGAN TERIAK-TERIAK NAPA DAH KUPING GUE SAKIT NIH, LUPAIN AJA TUH DITYA, DIA ENGGAK BAKAL MUNGKIN SUKA SAMA LO," ucap Varo ikut berteriak.
"Lah? Bukannya dia teriak juga? Bodo lah, kenapa sih gue punya abang gila kayak dia xixixi," ucap Naya tertawa sendiri.
...
"Bagaimana? Lancar?"
"Lancar gimana, semuanya hancur berantakan, dia sudah ditemani lagi oleh teman-temannya"
"Bagaimana ini bisa terjadi? Padahal gue sudah membuat rencana ini dengan sangat matang"
"Lo payah, buat rencana kayak gitu aja bisa hancur"
"Diem lo! Kali ini rencana gue enggak bakal hancur berantakan lagi, lihat aja lo Naya, hidup lo enggak bakal tenang, hahahah"
Ciee update lagi nih aku:v
Btw disini blm di jelasin ya hubungan Naya dengan Kevin, kayaknya masih lama deh hehe
Makanya dukung aku buat up yaa dengan vote and coment kaliannnSATU KATA BUAT NAYA?
SATU KATA BUAT INDRI?
SATU KATA BUAT DITYA?
SATU KATA BUAT ELIN?

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Butuh Teman
Teen FictionTeman? Apa makna dari teman? Teman yang selalu ada saat kita senang dan menghina saat kita susah? HAHAHAHA -KANAYA DERA LENA Gue mencintai lo, kata-kata orang yang telah membuat gue ragu karna telah mencintai lo -DITYA ANDRE PUTRA Berkisah tentang d...