"Dasar lo cewek enggak tau diri, masih aja deketin cowok orang, mau lo apa sih? Gue sebagai sahabat lo malu tau gak," ucap Grace.
Sebenarnya Naya sedang duduk dan membaca novel di tempat duduknya, namun tiba-tiba Grace datang dan membentak Naya.
Naya hanya diam dibentak seperti itu, ia masih tidak percaya bahwa sahabatnya sendiri telah membentaknya bahkan memfitnahnya.
"Heh, diem aja lagi, jawab tuh pertanyaannya Grace," kata Elin ikut campur.
Brakk..
Semua orang terkejut dengan Naya yang tiba-tiba menggebrakkan mejanya.
"Cukup! Lo kira gue seneng di hina kayak gitu? Lo kira gue seneng di fitnah kayak gitu? Maksud lo apa fitnah-fitnah gue? Dan lo Elin, ngapain lo ikut campur urusan gue? Lo itu bukan siapa-siapa, lo juga bukan sahabat gue dan juga bukan sahabat temen-temen gue, ngapain lo deket-deket? Ga punya temen lo?" Kata Naya memberanikan diri
"NAYA!!" Tiba-tiba Indri berteriak.
"Lo enggak ada hak ya buat ngehina Elin kayak gitu, Elin itu sahabat gue dan sahabat yang lain juga, dan lo jangan pernah ngaku-ngaku jadi sahabat kita, mulai sekarang, lo bukan sahabat kita lagi," Kata Indri yang berhasil membuat dada Naya sesak.
"Maksud lo apa Ndri? Kita sahabatan dari dulu, gue yang udah bikin persahabatan ini, gue yang udah mempersatukan kita, ini balasan lo ke gue?" Kata Naya dengan sedih.
"Oooh, jadi lo hutang budi? Lo pamrih? Lo cuma mau kita hutang budi kan sama lo? Halah, enggak usah munafik deh, lo kira kita enggak tau kalo diluar sana lo sering ngomongin kita," ucap Indri dengan kesal.
"Maksud lo? Gue ga pernah ngomongin kalian," ucap Naya bingung.
"Halah, enggak usah sok-sok an enggak tau deh, Elin udah cerita kok ke kita kalo sebenernya lo sering ngomongin kita yang enggak-enggak."
"Jadi kalian lebih percaya sama Elin dari pada sama sahabat kalian sendiri?" Tanya Naya.
"Iya, karena mulai sekarang Elin adalah sahabat kita," kata Indri.
"Tapi..." Sebelum Naya melanjutkan ucapannya, Grace sudah berbicara duluan.
"Udah lah, enggak guna ngomong sama pelakor, munafik kayak lo, mending kita pergi yok guys, gue muak liat muka dia," ucap Grace yang berhasil menurunkan air mata Naya.
Indri, Elin dan sahabat-sahabat Naya yang lain pun pergi meninggalkannya sendirian.
"Naya yang sabar ya, gue tau lo enggak salah kok," ucap Widya.
Naya pun terharu dengan ucapan Widya, ia tidak menyangka bahwa ternyata bukan sahabatnya lah yang ada didekatnya, tapi teman sekelasnya yang tidak terlalu dekat dengan Naya.
"Yang sabar, pasti mereka dapet karmanya."
"Apa mereka sahabat gue? Teman gue? Saudara gue? Semuanya sungguh rumit."
"Apa seperti itu yang namanya teman? Sahabat? Bahkan lo anggap saudara sendiri?"
"Entahlah, terkadang orang lain lebih mengerti gue dari pada sahabat gue sendiri hahhaha."
...
Sudah satu minggu Naya melewati senua cobaan di sekolahnya. Fitnah tentang dirinya sudah tidak ada lagi karena Kevin sudah menjelaskan semuanyanya bahwa Naya dan dia tidak memiliki hubungan apapun. Winda sudah idak lagi memusuhi Naya walaupun masih sering sinis jika bertemu dengan Naya.
Namun, sahabat-sahabat Naya masih tidak mau berteman dengannya, entah apa yang sudah Naya lakukan, jika dengan meminta maaf itu akan membuat mereka bersahabat lagi maka Naya akan meminta maaf dengan sungguh sungguh.
Kasian Naya hiks:"
Kasih Vote and coment gehh biar authornya semangat buat upp
Menurut kalian Naya bakal kayak gimana?
Trus urusan Naya sama Ditya gimana?
Hubungan Naya dengan Kevin sebenarnya apa?
VOTE AND COMENT BIAR SEMUA RAHASIANYA KEUNGKAPPSALAM MANIS DARI AUTHOR😙

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Butuh Teman
Teen FictionTeman? Apa makna dari teman? Teman yang selalu ada saat kita senang dan menghina saat kita susah? HAHAHAHA -KANAYA DERA LENA Gue mencintai lo, kata-kata orang yang telah membuat gue ragu karna telah mencintai lo -DITYA ANDRE PUTRA Berkisah tentang d...