Jaejoong kini duduk berhadapan dengan Yunho setelah teman - temannya pulang. Awalnya, Jaejoong memaksa mereka untuk tetap tinggal bersama, tetapi ketiganya merasa tidak enak dan canggung karena mungkin saja Yunho datang karena alasan pribadi, apalagi keduanya masih sah berstatus sebagai suami - istri. Akhirnya Jaejoong hanya membagikan tteokpokki yang tadi dibelinya untuk dibawa pulang kepada ketiganya.
Meninggalkan kedua orang ini dalam kesunyian. Bahkan kucing liar yang biasa melewati loteng teras rumah tersebut pun sepertinya enggan, begitu mengetahui tuan dan nyonya rumah mereka sedang dalam suasana yang tidak nyaman.
"Jae, sejujurnya, aku minta maaf."
Jaejoong melirik jengah. Bibirnya berdecak kecil. Beruntung kedua anaknya sudah tidur.
"Jadi, kau hanya kemari untuk meminta.... maaf?" Sergah Jaejoong tajam. Ia benar - benar benci situasi ini. Mengapa Yunho, suaminya, datang disaat ia mulai terbiasa melakukan segala sesuatunya sendiri.
"Aku kira kau datang untuk mengurus surat untuk perceraian kita, Jung." Lanjutnya dengan nada bicara yang tak kalah tajam dari ucapan sebelumnya.
Yunho hanya bisa membuang nafasnya pelan, pandangannya diedarkan entah kemana. Ia menyadari, disini, ia benar - benar berada di pihak yang bersalah. Ia bahkan meneguk ludahnya beberapa kali sebelum bicara.
Sungguh berbeda dengan Kolonel Angkatan Darat Korea Selatan, Jung Yunho yang memiliki image patriotik dan heroik diluar sana.
"Niatku kemari sejak awal, aku tidak akan mengurus perceraian, Jae. Aku.... aku ingin kembali bersama kalian. Kau tahu, memperbaiki apa yang sudah ku lakukan kepadamu, pada kalian."
Mendengar ucapan Yunho membuat Jaejoong melipat bersilang kedua lengannya didepan dada. Ia seolah membentengi dirinya sendiri dari sang lawan bicara.
"Kembali? Semudah itu kau bilang kembali? Apa selingkuhanmu tak lagi memuaskanmu sehingga kau kembali?"
"Tidak, aku...."
"Apa?" Potong Jaejoong singkat. Ia tidak suka percakapan yang terlalu bertele - tele. Ia suka bicara langsung pada intinya.
"Aku menyesal, Jae. Aku menyadari bahwa aku masih mencintaimu, dan juga anak - anak."
"Kata cinta dan menyesalmu klasik Jung. Semua orang yang kepergok berselingkuh mengatakannya!"
Jaejoong hampir saja berteriak jika ia tidak menahan diri. Kesabarannya benar - benar habis untuk menghadapi lelaki didepannya ini. "Dan itu, tidaklah cukup untuk menebus semua yang kau lakukan, Jung. Kau juga harus tahu, aku memiliki banyak urusan malam ini. Jika kau tidak memiliki urusan lagi maka aku mempersilakanmu untuk pulang." Lanjutnya.
Jaejoong beranjak dari duduknya dan berdiri, tepat berseberangan dengan Yunho. Tatapannya tajam dan mengintimidasi. Ia benar - benar benci jika harus terlihat lemah.
"Tapi, ini rumahku bukan?" Ucap Yunho lagi.
Sial, Jaejoong lupa bahwa tempat yang ia tinggali ini memang berdiri atas nama suaminya secara fakta maupun hukum. Suaminya membiayai seluruh pembang.unan rumah ini dan surat tanahnya pun masih atas nama Jung Yunho.
"Bukankah kau memberikan selingkuhanmu sebuah apartemen, pulanglah kesana."
"Kau tidak mengerti, Jae."
"Apa yang aku tidak mengerti darimu, Jung? Aku benci mengatakannya tapi kita sudah menikah selama 15 tahun dan memiliki 2 orang anak. Aku seorang agen NIS yang dekat dengan DSC, dan kau sendiri adalah pemimpin DSC. Apa yang aku tidak mengerti tentangmu? Temanmu? Pekerjaanmu? Bahkan aku pun tahu jika kau berselingkuh! Kau paham?"
![](https://img.wattpad.com/cover/198676999-288-k681128.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bon Voyage • [YUNJAE]
Fanfiction[First Published : 27/8/19] Kim Jaejoong, seorang agen dari National Intelligence Service menemui sebuah masalah besar yang mengincar keluarga serta orang - orang yang ia sayangi. Dan kehadiran Yunho kembali dalam hidupnya, menjawab semua yang ia ta...