14

312 77 9
                                        

"Jadi.... kemana mereka semua?" Tanya Austin. Membuat semua orang menoleh ke arahnya.

"Tentu saja mereka mati, dasar bodoh!" Minho menjitak kepala Austin. Ini sudah jitakan kedua yang ia dapat hari ini setelah Seho.

"Hei, santai Minho! Aku hanya ingin bertanya bagaimana kalian semua menyembunyikan kematian mereka?"

"CIA memanipulasi data soal kematian mereka. Orang - orang pasti akan berpikir bahwa mereka bekerja di Afghanistan." Terang Siwon. Ia sama tahunya dengan para inspektur.

"Ya, kau benar, Mr. Choi. Kecuali satu orang. Dia kabur, sebelum minggu test terakhir dilakukan." Ujar Yunho sambil memencet tombol remote.

Menampilkan gambar seorang lelaki yang mungkin berusia 35 tahunan. Kulitnya putih kemerahan, rambutnya blonde, sedikit kusut dan tampak kering, matanya hijau kebiruan dengan pandangan sayu dan kantung mata yang lebar. Dagunya panjang dengan sedikit fat hump. Jelas sekali dia bukan orang Korea.

"Dennis Baldwin. Berkebangsaan Amerika Serikat, Berusia 40 tahun saat ini. Ia menghilang seminggu sebelum test terakhir dilakukan setelah kami, menggrebek seorang teroris asal Lebanon, Omar Haron, sebuah tempat perjudian di Cayman Island."

"Sampai sekarang, ia tak pernah ditemukan? Atau ada jejak darinya?" Tanya Hyesung.

"Dennis Baldwin merupakan orang yang masuk dalam pencarian kami, FBI. Selama 6 tahun terakhir. Tetapi sepertinya kami mendapatkan sedikit kesalahan informasi mengenai apa yang terjadi padanya, sebelum ia kabur. Kami baru mendengar mengenai Operation Serege kali ini." Sahut Ricky. Lelaki berpipi tirus tersebut berdiri, bergabung bersama Yunho dan Siwon didepan.

"Kami terkahir melacak keberadaannya di Costa Rica itupun pada tahun 2016 silam. Sebelumnya dia diketahui bersembunyi di Islamabad, Pakistan." Lanjut Ricky. Ia menancapkan sebuah flashdisk di instalasi USB yang berada belakang layar.

"Ia terdeteksi beberapa kali berada di perbatasan Pakistan dengan Afghanistan dengan pergerakan yang sangat tidak teratur. Seperti sedang mengecoh. Tetapi kami mendapatkan data bahwa ia menghabiskan waktunya di Islamabad. Sayangnya setiap kali kami hendak melakukan penangkapan, ia tidak pernah ada ditempat."

"Apakah dia ada hubungannya dengan Taliban? Atau pergerakan terorisme lainnya?"

"Tidak, hyung. Dennis tidak pernah berhubungan dengan mereka, tetapi mereka."

Yunho menjawab pertanyaan Seho sambil menunjuk sekelompok orang dilayar dan zoom in pada salah satu dari mereka.

"Dawood Ibrahim Askar? Pemilik dari D-Company, India? Lelaki yang masuk 10 Most Wanted Fugitives selama 20 tahun terakhir?"

"Ya, Dennis pernah berhubungan dengan mereka selama tahun 2012 - 2016 berdasarkan data yang kami terima. Tapi aku tidak yakin, apakah ia benar - benar kembali mengancam kita untuk kepentingan D-Company atau "balas dendam" dengan alasan pribadi."

"Balas dendam?"

"Iya, pangkatnya sebagai captain secara tidak hormat oleh Angkatan Udara Amerika Serikat setelah kejadian di Cayman Island. Kejiwaannya menjadi tidak stabil setelah penangkapan Omar Haron." Terang Yunho. Lelaki tersebut menyandarkan tubuhnya di tembok persis disamping layar.

"Pada saat itu, hanya tinggal 4 orang tersisa dalam penangkapan Omar. Dia begitu berambisi untuk menjadi tentara terbaik. Kemampuan fisiknya jauh lebih baik daripada fisikku."

Yunho kemudian memperlihatkan data terakhir dari 10 anggota.

"Ia selalu berada pada urutan pertama, dan aku sendiri tidak pernah lebih tinggi dari urutan keempat."

Bon Voyage •  [YUNJAE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang