"Ugh.... Sejak kapan mama ada disini?" Seulgi baru saja terbangun dari tidur. Jari - jarinya mengucek matanya yang terasa lengket karena ia tertidur sambil menangis dan merapikan ikatan rambutnya yang kendor.
"Sayangnya, mama harus pergi lagi, sayang." Ucap Jaejoong sambil mengenakan boots-nya.
"Mama akan kemana? Ke kantor? Tidak bisakah mama berada disini, sebentar saja?"
Jaejoong menghentikan kegiatannya mengikat tali boots. Melirik sejenak ke arah putrinya. Sejujurnya ia merasa menyesal jika harus pergi. Apalagi Changmin masih perlu perawatan pada lukanya selama paling tidak 2 hari kedepan.
"Kau tidak akan pergi kemana - mana, Jae." Ucap sebuah suara yang terdengar bersamaan dengan dibukanya pintu kamar rawat Changmin. Menampilkan sosok Austin yang masih mengenakan rompi NIS.
"Malam ini, jagalah anak - anakmu. Biar aku yang menangani kasus ini, Jae."
Austin menggenggam tangan Jaejoong. Ia tahu, ini pasti berat bagi sahabatnya tersebut. Mereka telah banyak menemui soal pembunuhan; penculikan, namun tidak dengan anggota keluarga mereka sendiri.
"Kita bicarakan ini diluar, Austin."
Jaejoong menarik tangan Austin keluar dari ruangan dimana Changmin dirawat. Kedua anaknya belum tahu jika Yunho mengalami kecelakaan dan kini menghilang. Apalagi Seulgi, ia akan sangat terpukul jika mengetahui apa yang menimpa ayahnya sekarang ini.
"Jae, aku serius mengenai hal ini. Anak - anakmu, sekarang merekalah yang paling utama, Seho-hyung menyuruhku untuk mencari suamimu dan membiarkanmu berada disini."
"Ayah dari anak - anakku berada diluar sana, Tuan Kang. Aku tidak tahu apakah Yunho diculik atau dibuang ke suatu tempat karena ia meninggal dalam kecelakaan." Jaejoong bersikeras. Nada bicaranya menegas.
"Kau percaya jika ia meninggal dalam kecelakaan itu ketika tidak seorangpun menemukan jasadnya?"
Jaejoong hanya diam. Ia tidak menjawab pertanyaan Austin barusan. Ia hanya seorang agen, bukan cenayang.
"Dengar, suamimu, Jung Yunho adalah seorang anggota dari 707 White Panther, bagian dari NATO Special Forces yang aktif ditugaskan di 5 negara konflik selama 15 tahun, satu - satunya warga Korea Selatan yang mendapat pelatihan oleh US Army Detachment Unit dan seorang special agent dari badan intelijen militer terbaik di Asia. Apa yang kau takutkan? Kau pikir kau bisa melindunginya? Tidak Jae, bahkan 1 orang Jung Yunho bisa mengalahkan 10 orang seperti kita. Ia terlatih, dan sangat kuat."
Austin menekan nada bicaranya. Ia harus membuat Jaejoong tetap disini bersama anak - anaknya.
"Baiklah, jika itu yang kalian inginkan. Aku akan tetap bersama anak - anak malam ini."
"Family first, Jae. Kau harus ingat itu." Ucap Austin sambil menepuk bahu Jaejoong. Ia tahu, bahkan bisa merasakan betapa gelisahnya Jaejoong saat ini.
"Lakukan yang terbaik, Austin. Cari dan temukan suamiku dimanapun dia berada."
Lelaki itu mengangguk. Ia segera berlalu, menjauh dari Jaejoong dan berjalan menuju pintu keluar.
Semoga Yunho baik - baik saja.
.
.
.
.
.
."Jadi, apa yang kau temukan, Hyesung?" Tanya Jaejoong pada partner kerjanya yang paling muda dalam ruangan tersebut. Disana ada Ricky, Seho dan Austin.
"Aku belum menemukan apapun. Austin yang menemukannya." Balas Hyesung.
"Datanya sedang diolah Minho. Aku sedang mencari akses untuk email milik Yunho-hyung akhir - akhir ini."

KAMU SEDANG MEMBACA
Bon Voyage • [YUNJAE]
Fanfiction[First Published : 27/8/19] Kim Jaejoong, seorang agen dari National Intelligence Service menemui sebuah masalah besar yang mengincar keluarga serta orang - orang yang ia sayangi. Dan kehadiran Yunho kembali dalam hidupnya, menjawab semua yang ia ta...