Night of Chaos

13 0 0
                                    


Semenjak obrolan bersama Papa, aku memutuskan untuk tetap bersama Galih. Dia cukup mengerti bagaimana perasaanku. Galih tidak memaksaku untuk tetap bersama. Beberapa kali Galih justru memintaku untuk menuruti apa kata Papa, dan meninggalkannya. Tapi, aku kukuh untuk tetap mempertahankan hubungan kami.

Sikap kukuhku ternyata menjadi kekuatan untukku bertahan. Delapan bulan sudah kami menjalani hubungan ini, secara diam-diam dan tanpa restu orang tuaku. Agar bisa bertemu setiap hari, kami memanfaatkan momen kuliah. Saat ada waktu luang di sela jam kuliah, kami ketemuan. Ketika ada jadwal kuliah kosong, kami janjian makan siang atau sekadar nonton berdua. Aku dan Galih benar-benar memanfaatkan waktu luang untuk bisa bersama. Tak dipungkiri, aku mulai jarang ngumpul bersama sahabat-sahabat. Meski begitu, mereka sangat mengerti dengan keadaanku. Rei, Via, Gaga, dan Okta tidak banyak menuntut.

Tidak layaknya seperti pasangan lain, kami tidak mengenal kata Saturday night. Aku selalu pulang ke rumah setiap weekend. Ada memang beberapa kesempatan untuk bisa pergi berdua dengan Raka. Momen akhir pekan itu bukan untuk berkencan, tapi hanya sekadar ngobrol santai bertiga.

Entahlah, tidak punya keberanian atau memilih untuk mengalah. Galih hanya datang sekali saja ke rumah sejauh ini. Dia dengan itikad baik memperkenalkan diri kepada orang tuaku. Papa sedang ada dinas dan tidak berada di rumah saat itu. Galih hanya bertemu dengan Mama yang terkesan cuek dan tidak terlalu merespon. Mama tentu tahu kalau Papa kurang setuju. Setelah kedatangannya itu, Galih tidak pernah datang ke rumah lagi. Yang Papa dan Mama tahu, aku sudah tidak berhubungan lagi dengan Galih.

Meskipun tidak sebahagia dan tidak senormal pasangan lain, kami tetap menjalani dan mempertahankan hubungan ini. Meski harus backstreet yang sangat menyiksa, kami tetap bertahan. Banyak pelajaran hidup yang bisa kami ambil dari hubungan ini. Pembelajaran yang mendewasakan hubungan kami. Tentang, bagaimana menyikapi Papa yang berkeras hati untuk bisa menerima hubungan kami. Bagaimana cara kami membuktikan bahwa kebersamaan ini tidak hanya sekadar untuk main-main. Bagaimana agar Papa akhirnya merestui hubungan kami. Itu semua adalah goal terbesar yang harus segera kami capai.

Galih menjemputku ke kos untuk berangkat kuliah bersama pagi ini. Kami menyempatkan waktu untuk sarapan sebelum memulai aktivitas belajar. Tapi, tidak seperti biasanya, pagi ini Galih tampak berseri-seri. Dia terlihat lebih bahagia dari biasanya. Cowok itu banyak tersenyum dan begitu manis kepadaku.

"Pagi, Honey," sapanya sambil membantuku untuk membawakan tas ransel yang penuh dengan buku.

"Pagi, Bee. Ceria sekali pagi ini? Something happened?" tanyaku penasaran.

"Hmm, entah ini kabar baik atau buruk, tapi semoga Honey senang mendengarnya," katanya dengan sumeringah.

"Kabar apa, Bee?" tanyaku penasaran.

"Ada saudara sepupu yang menikah besok Kamis. Acaranya di rumah saudara di daerah Patimura. Semua keluarga akan hadir dalam acara tersebut, tidak terkecuali Bapak dan Ibuku," katanya sambil tersenyum lebar mengisyaratkan sesuatu.

"Oh. Hmm, salam buat sepupumu ya, Bee. Selamat menempuh hidup baru," kataku tidak menyadari senyum penuh arti Galih.

"Oh, come on, Honey," katanya sambil memegang kedua tanganku.

"Aku ingin mengajakmu ke acara itu. Aku akan mempertemukan kamu dengan orang tuaku. Aku akan kenalkan kamu ke semua keluarga besarku," katanya dengan mata berbinar-binar.

Aku benar-benar bahagia. Aku membeku dan tak bisa berkata apa-apa. Aku langsung memeluknya dengan erat. "Thanks, Bee."

Kamis sore. Aku menunggu Galih menjemputku. Ini adalah momen yang aku tunggu-tunggu dan tak akan aku sia-siakan. Aku mengenakan gaun terbaikku sore itu. Gaun berwarna hijau pupus muda dengan motif bunga berwarna hitam, membuatku tampak berbeda daripada biasanya. Kali ini aku tidak lagi menggunakan sepatu datarku. Aku pilih sepatu putih high heels untuk menambah anggun penampilanku sore itu. Aku biarkan rambut hitam dan ikalku terurai panjang. Aku juga tidak menggunakan aksesoris berlebihan. Tema sore ini simple nan anggun.

HONEYWhere stories live. Discover now