Mina POV
Teringat kejadian yang membuat ku sangat ketakutan, itu membuatku trauma, jika saja aku menolak ajakannya.
Andai aku tak ikut dengan pertemuan itu.
Bahkan aku merasa begitu kotor sekarang. Aku benci diri ini.
"Heiii gwenchana?" Tanya sana
Semenjak kejadian itu, aku tak pulang kerumah. Aku melarikan diri ditempat sana.
"Aku buruk. Aku sedang buruk" ucapku lemah hampir menangis
"Yaaa~ uljima. Jangan seperti ini mina ah" peluknya
"Aku benar-benar bodoh sana ah" isakku
"Sudahlah. Kau kenapa memangnya?" Tanyanya mengelus kepalaku
"Bagaimana aku hidup jika begini. Lebih baik aku mati saja" isakku parah
"Yaaak!!!" Teriaknya "bicara apa kau ini" kesalnya"Bahkan kami tidak mencintai. Dia orang asing yang di jodohkan appa dan eomma. Kami bahkan tidak mengenal satu sama lain" aku tak kuat menahan tangisku
"Tenanglah" peluknya erat
"Kau mau menceritakannya? Aku siap mendengarkanmu. " tulusnya
Aku memeluk pinggangnya. Menengelamkan kepalaku diperutnya. Mengeluarkan rasa kecewaku dan ketakutanku.
"Sttttt sudah mina. Jangan seperti ini" elusnya lagi
"Aku buatkan teh ya" ucapnya
Kueratkan pelukan itu. Aku tak mau ditinggal pergi. Aku takut aku akan melakukan hal bodoh.
"Temanin aku. Aku hanya butuh kau untuk menenangkanku" ucapku lemah nemeluknya
Sana memang kakak yang terbaik buatku. Dia akan rela mengorbankan dirinya untuk melindungiku.
Ku tatap sebentar wajahnya. Ragu untuk menceritakan kejadian menyakitkan itu.
"Di..a" isakku
"Dia menodaiku""Apa maksudmu?" Kagetnya
.
♤♡◇♧Flashback♤♡◇♧Aku pulang lebih awal hari ini. Manajernya menelponku, dia harus istirahat selama 2hari dan alhasil dia sendiri di rumah. Aku sedikit kasihan padanya.
Bukan karena dirinya aku pulang cepat!!. Hanya saja memang kerjaan ku sudah selesai dan tak ada shiff malam.
Pippp... pipp..pipp
Pippp...
Pippp..
(Kode password rumah)"Hmm gelap sekali. Apa dia tak ada dirumah" sadarku ketika masuk kedalam
"Chaeyoung sii" teriak ku sedikit keras
"Apa dia tidur" gumamku lagiKu letakan mantel dan tasku, dan segera membersihkan diri. Kalian tau kan aku seorang dokter jadi aku tak mau membawa virus kerumah.
20 menit kemudian..
Aku sudah beres mandi dan merapikan diri.
Tok tok tok
Kuputuskan melihat kekamarnya"Chaenyoung sii" panggilku pelan
"Aku masuk ya?" Teriakku
"....."
"Chaeyoung sii? Gwenchana?" Kulihat mukanya sedikit pucat, keringat bercucuran keluar dari dahinya ketika masuk ke kamarnya itu
"Hmm demam" ketika tanganku mendarat di dahinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Married ✔
RomanceKami menikah atas dasar paksaan dari orang tua kami. Kami tidak saling mencintai, kami mempunyai kehidupan masing-masing dan masalah cinta masing-masing. Sampai kami, harus di ikat akan sebuah pernikahan yang di dasari perjodohan dari keluarga kedua...