30. Sirene 🚑

2.5K 249 20
                                    

Athour POV

Siungan suara sirene membuat ramai jalan korea, jalanan yang penuh dengan orang-orang sekarang semakin sesak karena kumpulan orang tersebut.

Terdapat sebuah inside kecelakaan yang membuat para penumpangnya luka dan harus dilarikan kerumah sakit.

"Minggir-minggir, tolong beri ruang untuk kami" teriak para medis yang baru tiba

"Apa mereka akan baik-baik saja?" Tanya para warga yang sudah berkerumun di tempat lokasi kejadian. Cuaca di korea sedang tidak baik, hujan terus-terus menguyur sejak malam tadi. Dan jalanan sangatlah basah sehingga itu membuat jalanan licin dan ini sudah kecelakaan ke 3 sejak hujan kemarin.

"Aigooo wanita itu sedang hamil" ucap ahjumma tua itu

"Selamatkan dia dulu" ucap sang pengemudi, dengan sisa kesadaran yang hampir habis

"Tapi tubuhmu..."

"Kau tak dengar selamatkan dulu wanita itu" teriaknya memotong ucapan para medis

"Kami akan mengeluarkan tubuhmu dari tumpukan mobil ini. Jadi jangan bergerak" bantah para medis, mereka akan menyelamatkan korban yang notabennya tingkat resiko yang fatal terlebih dahulu.

"Dia sedang hamil. Jadi selamatkan wanita ini dulu jebal(kumohon)" ucapnya lemah

"Tenanglah, dia baik-baik saja. Kami akan memindahkannya ke ambulance yang satunya" ucap para medis itu menenangkannya

Gelap. Samar-samar suara warga terdengar semakin kecil ditelinganya. Mungkin sebagian orang jika diposisinya akan mengira dirinya sudah mati dan pergi kesurga. Kesadaran yang dia pertahankan sudah hilang.

~~~○○○~~~

Chaeyoung POV

Ku langkahkan kaki ku dengan cepat, sialnya aku sudah seperti siput yang tak berguna, kaki ini membuatku sulit berjalan. Aku bahkan merasa sudah berlari tapi lama sekali sampainya.

Lorong bersih rumah sakit ini sangat panjang, jantungku berdegub kencang sekanan mau meledak.

Dimana?

Dimana ruangannya?

"Rose" teriakku ketika melihat seseorang yang ku kenal duduk terdiam frustasi disana

"Chaeng?" Kagetnya
"Yaah pelan-pelan lihat kakimu" omelnya

"Dimana mina???? Apa yang terjadi?" Suaraku gemetar, keringat dingin bercucuran dimana-mana. Napas tak teraturku seakan mencekikku.

"Tenanglah dia dan bayi tak apa-apa" ucap temannya rose.

"Apa yang sudah terjadi??? Kenapa bisa seperti ini?" Marahku meledak, aku bukan marah pada rose, aku hanya takut kehilangan istriku.

"Rem mobilmu, dirusak orang" ucapnya lemah

"Apa??? Tapi bagaimana bisa? Mobilku selalu ku gunakan bagaimana bisa terjadi?" Heranku

"Duduklah dulu. Akan ku ceritakan" ucapnya membantuku mengambil tongkat sialan itu. Aku hampir lupa kami masih berdiri satu sama lain.

"Polisi menemukan, bahwa kecelakaan bukan karena jalanan licin. Tapi rem mobilmu dipotong orang" jelasnya
"Dan itu benar-benar sengaja dirusak orang, potongan pada kabel remnya sangat rapi seperti mengunakan pisau yang tajam" ucapnya

Otakku berusaha mencerna semuanya, aku masih tidak habis pikir. Mobil itu seperti rumah ke dua ku. Setiap pagi manajerku akan datang menjemputku, dan kami selalumengunakannya untuk ke lokasi syuting.

Just Married ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang