Mina POV
Aku seorang dokter. Tapi aku punya suatu penyakit. Tentu dokter juga manusia bukan. Kami tidak dapat membuat diri kami sendiri kebal terhadap penyakit.
Penyakitku adalah soal kecemasan. Terdengar lucu bukan. Itu terlihat tidak begitu serius. Tapi jika tidak ditanganin ini akan menyebabkan masalah buruk bagi penderita.
Salah satu faktor merugikan mempunyai penyakit ini adalah sulitnya untuk tidur (insomnia) aku jarang sekali tidur dengan lelap di malam hari. Bahkan terkadang aku mengubah shiff ku menjadi shiff malam.
Karena percuma saja aku pulang istirahat, ujung-ujungnya aku tak dapat tidur dan itu membuatku banyak pikiran.
Tapi malam tadi, aku merasa aman. Bahkan aku tau ini sudah pagi. Rasanya aku tak mau membuka mataku. Karena ini tidur ternyenyakku.
Bahkan aku sempat bermimpi indah. Namunpun sekarang aku lupa apa yang aku mimpikan.
"Nyenyak sekali rasanya" gumamku masih menutup mata
"Apa senyenyak itu?" Suara seseorang mengagetkanku
"Ke..napa kau ada disini?" Kagetku dan menjauh dari tubuhnya. Apa-apaan ini jadi dari semalam tangannya menjadi bantalku.
"Aihhz" ejeknya
"Kau pura-pura kaget atau kaget beneran? Bahkan semalam kau tak mau melepas pelukanmu" ucapnya masih menutup mata"Itu gara-gara kau bodoh. Jika kau tak memaksaku menemanimu. Aku tak akan ketiduran disini"kesalku melemparkan bantal itu ke kepalanya
"Yaaak" kesalnya
Dia menatapku sejenak.
"Kau yang ketiduran aku yang kau salahkan. Adil sekali dunia ini" tatapnya jengkel♤♡◇♧Flashback♤♡◇♧
Aku sedang memasak untuk sana, sana pasti belum makan. Dia menyukai sup dan ku pikir itu tak akan menaikan berat badannya. Secara dia pengila diet.
"Apa ini cukup untuknya" ucapku menyajikan sup itu kedalam mangkuk.
"Pasti dia juga tak akan habis" ucapku dan menutup makanan yang telah ku masak tadi.
Ku tatap sebentar jam sudah menujukan pukul 21.00. Tumben sekali dia belum sampai.
"Aihhz apa yang harus ku lakukan pada pria gila ini" aku melihatnya sebentar. Pria itu sudah terlelap di sofa ruang tv. Apa itu nyaman
"Chaeyoung ah" panggilku
"Kau tak mau pulang?" Aku menganggunya lagi
"Sepertinya dia lelah sekali" aku mengamati wajahnya, coba disaat sadar pun kau tenang seperti ini. Kan terlihat tampan
"Apa yang kau pikirkan mina" gumamku
"Yaaah irona (bangunlah)" aku mengoyangkan tubuhnya
"Awww" ringisnya
"Oh mian. Apa aku mengenai lukamu?" Aku lupa tanganya terluka
"Ehmm mina wae? Kenapa menganggu ku?" Rengeknya kembali mencari posisi nyaman di sofa itu
"Ini sudah malam pulanglah. Sebelum sana mengusirmu" kesalku
"Aku akan pulang. Biarkan aku tidur 15 menit lagi. Kumohon" ucapnya menatap dengan matanya sedikit terbuka
"15 menit ya!!! Tak lebih" sambarku
"Oh makanya jangan nganggu aku" rengeknya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Married ✔
RomanceKami menikah atas dasar paksaan dari orang tua kami. Kami tidak saling mencintai, kami mempunyai kehidupan masing-masing dan masalah cinta masing-masing. Sampai kami, harus di ikat akan sebuah pernikahan yang di dasari perjodohan dari keluarga kedua...