CHAPTER 4 : In your act

71 20 2
                                    

Tuan Anderson dan aku terus bercakap-cakap hingga tanpa sadar ternyata kami telah sampai di depan halaman bangunan tempat aku tidur semalam.

Dia begitu senang karena lebih memilih berjalan kaki sambil mengobrol denganku daripada berkendara tadi. Katanya sekaligus melatih Bahasa Sekalanya.

Baru saja kami tiba, dia langsung diserbu oleh sekelompok anak-anak yang sedang berbaris di halaman berumput, dia dihujani pelukan, ciuman, dan tangisan bahagia.

Tempat ini aneh, aku melihat banyak sekali kebaikan dan kebahagiaan yang timbul hanya karena kepulangan seorang pria tua.

"Mr. Killick kapan anda tiba?."

"Kami sangat merindukanmu! Terima kasih banyak Tuhan karena telah menyelamatkanmu."

"Mr. Killick duduklah di dalam! Kenapa anda sudah berjalan-jalan? Anda pasti belum pulih betul!."

"Mr. Killick! Anda melewatkan pernikahan Sera, sekarang dia sudah pindah bersama suaminya ke rumah besar di daerah pertanian kawasan Rope Broke timur!."

Anak-anak tersebut saling berebut untuk berbicara sambil mengelilingi Tuan Anderson. Pria tua itu bercakap-cakap dengan ekspresi luar biasa bahagia, dia tertawa dan tersenyum terlalu lebar hingga kedua pipi cekungnya yang pucat jadi memerah dan memunculkan semua kerutan diwajahnya.

Dia kemudian mengenalkanku pada anak-anak tersebut, yang sejujurnya sebagian besar namanya sangat sulit untuk dilafalkan dan sebentar saja aku sudah lupa semua nama mereka.

Tuan Anderson mengelus kepala seorang bocah laki-laki berambut pirang sewarna jerami sembari mencium punggung tangan seorang gadis remaja berkepang dua yang tersenyum lebar.

"Kalian sudah menerima hadiah dariku anak-anak? Maaf jika aku membeli hadiah yang biasa-biasa saja. Aku hanya punya waktu sebentar di Arrow Island dan membeli barang-barang ekspor yang kupikir akan kalian perlukan, aku harap kalian menyukainya, pergunakanlah dengan sebaik mungkin ya."

Salah seorang remaja perempuan dengan rambut berwarna kuning terang yang digulung ketat merangsek maju ke depan dan mengangkat tangannya dengan penuh semangat.

"Sudah Mr. Killick! Terima kasih karena telah membawakan hadiah-hadiah yang sangat bagus untuk kami. Aku tidak pernah memiliki satu set cat air berwarna lengkap untuk diriku sendiri, aku janji akan mempergunakannya dengan bijak."

"Aku senang kau menyukainya Gina, aku harap kalian semua juga menyukai hadiah dariku. Tunjukanlah karyamu padaku nanti ya? Aku akan senang menebak apa arti di baliknya."

"Oh, sebenarnya aku sudah membuat beberapa lukisan sejak anda pergi Mr. Killick, salah satu karya favoritku adalah lukisan Lake Lover yang kuberi judul "Forever Place", anda mau melihatnya sekarang?."

"Maaf Gina sayang, aku khawatir bahwa aku tidak bisa melihatnya sekarang, aku harus segera menghadiri rapat di gedung Crimson Six sebentar lagi."

Segerombolan orang yang menyerbu Tuan Anderson itu pun mengerang secara serentak  dan ekspresi wajah mereka yang tadinya tampak ceria dan bersemangat langsung berubah kecewa dan lesu.

Salah satu anak perempuan yang sudah tampak beranjak dewasa terlihat berbicara sambil menitikan air mata.

"Tidak bisakah anda berkunjung kembali petang nanti Mr. Killick? Kami begitu merindukan anda, kami kira kami kehilangan anda."

"Oh Esther maafkan aku, anak-anak tolong maafkan pak tua kalian ini karena sudah membuat kalian khawatir. Aku janji akan berkunjung sesegara mungkin, tapi pagi ini aku sudah punya janji yang tidak bisa dielakkan lagi dengan para dewan kota, beberapa dari mereka bahkan sampai merongrongku melalui telepon dan tidak akan berhenti sebelum melihat tubuhku yang segar bugar duduk dikursi dewan. ujar Tuan Anderson dengan nada sedih. "Tidakkah kalian merasa iba pada pak tua ini?."

letter P.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang