CHAPTER 8 : You are not really

66 14 8
                                    

Tak terasa, sudah hampir dua bulan aku tinggal di daratan yang mereka sebut sebagai Wintercrescent ini. Negaranya sendiri dipimpin oleh keluarga kerajaan Crimson dibantu oleh klan-klan keluarga terpilih yang berperan dalam persatuan Wintercrescent, salah satunya adalah klan keluarga Tuan Anderson, klan Killick.

Negara ini sendiri dikelola berdasarkan sistem pemerintahan gabungan monarki dan aristrokrasi selama lebih dari 1623 tahun lamanya, dimana negaranya dibagi menjadi 6 provinsi besar yang setiap provinsinya dikelola dan diawasi oleh sucsessor tiap-tiap klan, dibantu oleh dewan parlemen yang kesemuanya bertanggung jawab kepada raja sah Wintercresent yang memerintah sedari dulu hingga raja yang saat ini tengah berkuasa, Yang Mulia Raja Alamair Clement Du'Vercent Crimson.

Itu yang Pip katakan saat aku bertanya apa yang sedang dia baca dalam buku bersampul hijau seberat batu kali dipangkuannya. Sejujurnya hingga detik ini aku tidak paham apa yang dia katakan.

King? Mona..., apa? Aristo? Jadi rajanya Mona atau Aristo? Ah, pasti Aristo karena Mona terdengar seperti nama perempuan. King kan laki-laki! Queen baru perempuan.

Jika di tempat asalku sinar mataharinya terasa seperti membakar dan memang benar-benar membakar kulit orang-orang yang pasrah bekerja untuk mencari makan di ladang, maka disini sinar mataharinya bahkan tidak cukup panas untuk menghangatkan kulit malangku yang kering dan mengelupas karena belum terbiasa dengan suhu dingin yang ekstrem.

Saat ini cuaca tengah berganti-ganti antara sedikit cerah, banyak mendung dan lebih banyak lagi hujan yang turun bersama dengan angin kencang yang membuat anak-anak perempuan bodoh menjerit di kasur mereka karena mengira suara derak ranting pohon yang mengetuk jendela adalah suara hantu yang mencoba masuk ke dalam rumah.

Tuan Anderson bilang saat ini sedang musim gugur, maka dari itu cuaca sedang mengalami pergantian ekstrem dari suhu normal ke suhu yang lebih dingin sehingga cuaca pun sering berubah-ubah antara cerah lalu berganti menjadi hujan lebat yang terasa lembab dan memuakkan, hal tersebut menyebabkan kulit dan bibirku kering serta pecah-pecah. Setidaknya hanya sebanyak itu ucapan yang bisa kupahami dari pidato panjang lebarnya saat ia berkunjung untuk sarapan bersama kami minggu yang lalu.

Pria tua itu dan Pip benar-benar seperti pinang dibelah dua, mereka begitu gemar menyiksaku dengan hal-hal yang menurut mereka cerdas.

Tuan Anderson juga tidak henti-hentinya mengingatkanku untuk selalu memakai syal dan baju panjang yang ia sebut "Mantel" untuk menangkal rasa dingin, dia juga menyuruhku untuk banyak meminum sesuatu yang hangat agar tenggorokanku tidak kering dan memberikanku krim khusus untuk kulit kering yang membuat semua anak-anak perempuan yang memang sudah iri menjadi semakin menjadi-jadi untuk beramai-ramai memusuhiku.

Tuan Anderson seringnya hanya muncul tiga hari sekali atau seminggu dua kali, pria tua itu bilang dia sibuk mengurus banyak pekerjaan yang tertunda dan menyerahkan pengawasanku sepenuhnya kepada Anna.

Anna juga kadang terlampau sibuk sehingga dia hanya mengajariku menjahit sambil mengetes kemampuan berbahasaku pada pagi hari sebelum ia menghilang entah kemana. Anna seringnya membuatku bosan tapi tidak lagi membuatku jengkel.

Setelah tinggal cukup lama disini, lambat laun aku mulai mengenali semua penghuni Digest House. Terdapat 6 orang guru muda yang mengajar kami, 4 diantaranya merangkap sebagai pengurus Digest House, yaitu Anna sebagai guru kepala dan pengelola utama Digest House yang mengajar mata pelajaran matematika, Bahasa OldCrimson dan menjahit, Hannah sebagai sekertaris Anna dan pengawas utama, dia juga mengajar mata pelajaran kesenian, musik dan melukis, Miss Renatta sebagai pengelola anggaran Digest House yang juga mengajar filsafat dan teologi, serta Miss Fiona sebagai penanggung jawab utama anak-anak, dia juga mengajar ilmu alam dan ilmu Bumi.

letter P.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang