18. who are you?

692 86 8
                                    


"Jihyo, please dengerin gue."

"Lo, baik yo, lo baik. Tolong.. gue mohon, demi apapun gue mohon jangan lakuin hal keji kaya gitu. Ini bukan lo yo, ini bukan lo.."

Yoongi terus memohon tanpa hentinya, ekspresi nya terlihat sangat frustasi. Namun, ia tidak bisa melakukan hal apapun. Menelpon polisi?bahkan ia tak sanggup melihat wanita yang ia cintai menderita karena medekam di penjara.

Tapi, secara bersamaan juga ia tidak bisa membiarkan Jihyo terus dihantui rasa dendam yang begitu dalamnya sampai-sampai ia berani membunuh seorang wanita yang bahkan tidak mengetahui hal apapun.

"Ini bukan lo yang gue kenal yo, lo polos, lo rapuh, lo ceria, lo bukan iblis yang ngambil nyawa manusia dengan hal menjijikan kaya gitu."
"..gue tau, lo juga ragu kan?lo ragu, gue tau di dalam hati lo yang paling dalam lo pun gamau ngelakuin hal ini.."

Jihyo tersenyum—tersenyum miris. Menggenggam erat pisau yang kini berada di tangannya. Menatapnya lekat, dan secara bergantian ia menatap Jeongyeon dengan mata memohon meminta di lepas kan.

Mata nya berlinang, Jihyo tau bahwa wanita itu ketakutan. Amat sangat ketakutan. Tatapannya menusuk, memberi Jihyo ruang untuk mengingat dimana, orang yang benar-benar ia sayangi pernah merasakan hal seperti ini.

Dan sekarang, ia yang menciptakan tatapan itu. Tatapan yang membuat nya muak dan lelah karena mengingat masa lalu yang selalu mengikuti nya kemana pun Jihyo pergi.

Jihyo masih menatap Jeongyeon lekat, matanya kini memerah dan perih, Jihyo memejamkan matanya sejenak.

Tes..

Air mata keluar secara bertahap dari sudut matanya, tidak kuasa menahan peluh dan penderitaan yang selama ini ia tanggung sendiri. Tanpa seseorang, tanpa ada memperdulikannya. Hanya sendiri, berdiri sendiri tanpa sebuah tongkat untuk membantunya berdiri dengan kokoh.

Apakah ini benar?

Apakah yang ia lakukan ini benar-benar akan membuat nya puas?

Atau malah menariknya ke jurang yang semakin dalam dan menciptakan penderitaan baru lagi?

Neraka yang setiap hari selalu membuat nya ingin mati karena frustasi, apa akan terbayar jika nyawa satu orang perempuan yang bahkan tak ada kaitan apapun tentang semua hal yang terjadi padanya?

Tapi.. tapi, kenapa ketika menatapnya rasanya seperti menyesakan?

"Hyo.. gue bisa bantu lo buat nangkep ayah lo. Gue bisa, gue janji bakal nangkep pembunuhnya. Siapa pun itu, tapi tolong.. jangan nodain tangan lo untuk orang yang bahkan gak punya dosa sama lo.."

Yoongi mencoba kembali meyakinkan, jantungnya berdegup tak karuan, keringat muncul di pelapis nya.

"Yoon.."lirih Jihyo.

Tangannya melemas, tubuhnya seperti di pukuli ribuan orang dan.. dadanya bergemuruh layaknya di tusuk ratusan pedang.

Ia salah.

Jihyo sadar bahwa ini tidak benar.

Ia tidak sepantasnya melakukan hal ini, mangambil nyawa seseorang yang sama sekali tidak bersalah.

Dan, sama sekali tak memiliki hak untuk campur tangan atas hidup seseorang.

"Mamah.."ujar Jihyo, semakin lirih.




I'm Obsessed With You | PJM x YJNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang