05. what?

905 105 1
                                    

Jimin melempar kunci mobilnya ke sembarang arah ia membanting tubuh di kasur king size nya matanya terus menatap kearah langit-langit kamar tetapi fikiran nya terus merambat kemana-mana.

Entahlah sejak tadi ia menatap gadis berambut sepundak itu jantung nya tidak pernah berdetak secara normal, melihat matanya.. hidung nya.. bibirnya yang manis, juga rambut nya benar benar mirip seperti wanita yang selama ini selalu membuat hati nya sakit.

Jimin, aku kangen sama kamu.

Jimin gimana kalo besok kita pergi?

Jimin, lihat deh pemandangan didepan aku bagus banget ya?

Jimin! Kalung nya bagus, aku mau itu ya??

Jimin! Besok kamu harus jemput aku, janji!

Jimin, gimana kalo besok kita liburan?udah lama aku ga liburan sama kamu.

Jimin, aku kangen mamah.. boleh aku telpon dia ya?

Jimin!

Jimin..

Jimin.

Jimin!!!

PARK JIMIN!!

Suara nya, senyum nya ketika bahagia, mata nya yang cantik, wajahnya yang bersinar, sifatnya yang kekanakan, dan.. dirinya yang selalu membuat jantung Jimin menjadi hidup.

Sayangnya, Jimin tidak akan pernah melihat itu lagi, melihat segala nya tentang wanita itu, merasakan detak jantungnya seperti saat ia bersama gadis itu.. ia sudah tidak bisa merasakan itu lagi.

Sudahlah, semakin di bahas malah membuat nya semakin tersiksa.

Melupakannya adalah satu-satunya cara terbaik untuk dirinya, juga hatinya.

"Aku merindukan mu, Kim Yan Hee."

***

17.11 pm KST.

Jeongyeon tengah berada di sungai Han, sendiri tentunya. Entah lah, sejak pertemuannya bersama Jimin tadi rasanya ia butuh menenangkan fikirannya sejenak. Bahkan ia tidak tau apa yang ia rasakan sekarang, sepertinya kebencian nya terhadap Jimin mulai meredam karena mau bagaimana pun juga Jeongyeon tau jika saat itu Jimin sedang tidak sengaja, dan jangan lupa jika saat itu Jimin sedang menolongnya.

Sepertinya bersikap biasa saja pada Jimin adalah hal yang seharusnya ia lakukan, ia bukan benci karena Jimin mengambil first kiss—tunggu, mungkin sedikit karena mau bagaimana pun itu adalah ciuman pertama Jeongyeon.

Dirinya sedang menatap sunset  pinggir sungai, memakai jaket kulit hitam, topi, dan celana jeans navy yang dipadukan dengan sepatu pumma warna putih kesukaannya. Tadi ia sempat pulang, untuk sekedar mengganti baju, Jeongyeon hanya ingin terlihat lebih santai.

Tak lama ia bangkit dari duduk nya, berjalan dipinggir sungai dan sesekali menendang batu kecil yang menghalangi jalannya.

Sesaat Jeongyeon merasa bahwa ada seseorang yang mengikuti nya di belakang, ia berhenti dari langkahnya kemudian menoleh ke belakang tapi berbeda dengan insting nya tidak ada apa-apa ketika ia menolehkan tubuhnya.

Mungkin gue lagi banyak fikiran, batinnya.

Jeongyeon kembali melangkah kan kakinya beberapa menit kemudian ia merasakan hal yang sama lagi, diikuti oleh seseorang. Lagi-lagi ia menoleh, gadis itu mengedarkan pandangannya tapi untuk yang kesekian kali matanya tidak menangkap apapun selain bangku taman dan air disekitarnya.

I'm Obsessed With You | PJM x YJNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang