20. awal dari akhir.

1.2K 76 5
                                    


"Yeon, Jimin noh di luar."

Bang Jin menampakan setengah badannya di pintu kamar ku, menatap ku dengan wajah datarnya.

"Jimin?" Kata ku, memastikan.

Bang Jin hanya mengangguk.

"Yaudah, suruh masuk aja."

Kemudian bang Jin menutup kembali pintu kamar ku, di susul Jimin yang masuk tak lama kemudian.

Topi hitam, celana jeans selutut dan baju putih polos serta serenteng plastik berada di tangan pria itu, aku mengernyit.

"Apaan itu?"

Jimin berjalan mendekati ku, berdiri di samping ranjang ku.

"Cemilan, gue tau lo orangnya laperan."

Kemudian tanpa basa basi lagi aku mulai merampas semua plastik itu dari tangan Jimin, dan menumpahkan semua isinya di kasur ku.

"Wah, banyak banget. Makasi bantet, hehe.."

Melihat kelakuan ku yang tidak tau diri—iya, aku mengakui itu—Jimin hanya menampilkan wajah jengkel nya.

"Anak dajal, bukannya puji kek apa kek malah ngatain. Manusia gatau diri gini ni, nyesel gue bawain makanan."

"Darah tinggi amat, badan lo aja pendek." Ledek ku, kemudian terkekeh kecil.

"Sialan."kesal Jimin, aku suka setiap menggodanya seperti ini. Jimin.. Menggemas—tidak-tidak. Maksudku dia itu, lucu seperti kuyang.

" Btw, Jk ama Tae mana? Somi?"tanya ku, dengan mulut penuh ciki yang Jimin belikan.

"Ga gue ajak. Males ribet ada mereka, berisik."sinis Jimin, kemudian berbaring di kasur tepat di sampingku.

" Ye, bilang aja lo mau berduaan ama gue"

"Kalo iya, ga boleh?"

Deg.

Pipi ku memanas, bantet sialan. Apa sih maunya?

"Dih, ga jelas. Lagian ngapain si lo tiduran di kasur gue, sana ah!"aku mendorong tubuh Jimin dengan kedua tangan ku, namun sialnya Jimin malah menggenggam lengan ku dan menariknya hingga tubuh ku jatuh di antara dadanya. Mata ku dan matanya bertemu, Jimin menatap ku intens tanpa memalingkan nya sedetik pun.

Jantung ku memompa darah dua kali lipat dri biasanya, hingga naik ke permukaan wajahku. Iya, aku merona. Dan ini membuat ku malu setengah mati.

"Jantung lo, berisik banget."

Ah sial! Umpat ku, dalam hati.

Aku melepaskan tubuh ku dari dekapan Jimin, mengalihkan pandangan ku dengan salah tingkah. Sementara lelaki itu tertawa lepas melihat ku yang sedang gugup di buatnya.

"Ck, sono lo! Seneng banget bikin orang kesel." Kata ku, masih tidak berani menatapnya.

"Hahahaha, lo lucu banget sumpah."
"Hampir aja gue cium, hahahahaha.."

I'm Obsessed With You | PJM x YJNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang