06. Alone

862 104 2
                                    


"WHAT?!"

Mata Jeongyeon membulat sempurna, mulut nya terbuka membentuk huruf O, ia benar-benar terkejut dengan ucapan Jin.

Jin yang sudah menduga reaksi Jeongyeon hanya mengangkat bahu nya, entah lah ia sudah mencoba memberi tau kepada Mamah nya Jeongyeon bahwa Jeongyeon akan menolak mentah-mentah keputusan ini. Bagaimana tidak? Jeongyeon adalah anak yang super bebas, apalagi orang tua nya sama sekali tidak memperhatikannya dari kecil. Ia sudah terbiasa hidup tanpa pengatur, melakukan dan pergi kemana pun yang ia suka, dan sekarang?apa? bodyguard?

"GAK! apa apaan dia main mutusin kaya gitu?! Dia pikir dia siapa? Bahkan dia ga ngurusin gue dari kecil!!"

Jeongyeon bangkit dari duduknya berjalan menuju lantai 2 dimana kamarnya berada, Jin yang melihat itu dengan cepat menarik kembali tangan Jeongyeon.

"APA?! lo mau bujuk gue?ga bakal bisa! Dia gaada hak atas hidup gue! Ini hidup gue, kenapa gue harus mau di jagain bodyguard kaya gitu?lo fikir gue narapi!"Jeongyeon mengoceh tidak jelas didepan Jin, Jin hanya menggelengkan kepala nya.

Anak sekolah yang masih masa pubertas seperti ini memang yang paling rewel dan labil, satu lagi pemberontak.

"Yeon dengerin dulu, semua ada alesannya. Nyokap lo gaakan main mutusin hal yang bertentangan sama sikap lo, gue tau. Kecuali itu udah bener-bener mepet."

Jeongyeon melepaskan genggaman Jin secara kasar,"gue ga perduli. Apapun alesnnya."ia menatap Jin serius, kemudian melangkahkan kakinya lagi menuju kamar.

Jin hanya menatap punggung Jeongyeon dengan tatapan pasrah, hhh~ anak muda jama sekarang memang sulit di atur.

***

Sudah 2 jam Jin berdiri didepan kamar Jeongyeon, mengetuk pintu kamar nya dan sesekali mencoba membujuk nya dengan makanan atau bahkan barang yang dari dulu ingin sekali Jeongyeon beli.

Tapi percuma, itu tidak bisa merubah keputusan Jeongyeon.
Anak itu memang keras kepala, sekali ia membuat keputusan A maka seterusnya akan tetap A.

"Yeon.. buka please, dengerin gue dulu."bujuk Jin.

"Yeon.."

Tok! Tok! Tok!

"PERCUMA GUE GA AKAN MAU, LO PERGI AJA!"

Ya akhirnya suara perempuan itu terdengar juga di telinga Jin, setelah berjam-jam ia didiami seperti ini, menjengkelkan memang tapi mau bagaimana lagi?ini demi kebaikan seorang Jeongyeon.

"Dengerin dulu ya sayang, baru lo boleh protes gimana?"

Tidak ada jawaban, Jeongyeon kembali diam tanpa Jin tau ia sedang melakukan apa.

Otak nya benar benar stuck, apa yang harus ia lakukan agar Jeongyeon mau mendengarkan dulu alasan yang mamahnya berikan kepada Jin?

Tadi Jin sempat menelpon orang tua Jeongyeon, Jin sudah bilang bahwa ia malah mengunci diri di kamar.

Tidak ada pilihan lain memang, sepertinya ia harus mengancam Jeongyeon seperti apa yang tadi ibu nya usulkan.

Semoga saja meluluhkan amarahnya.

"Ok, gaada cara lain. Kalo lo gamau keluar, gue bakalan kirim lo jepang dan tinggal sama nenek lo."ucap Jin, menegaskan.

I'm Obsessed With You | PJM x YJNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang