2 : 2

458 40 0
                                    

Selamat membaca:)










"ibu aku pulang"

"berisihkan badanmu setelah itu bantu ibu dikedai"

"memangnya paman seokjin kemana"

"paman sedang ada urusna diluar mukin akan lama jadi bantu ibu, kedai sedang ramai-ramainya"

"tapikan pekerja dikedai paman banyak"

"banyak tapi jika sedang ramai seperti ini mereka juga butuh bantuaan, apa kau tak mau membantu"

"bukan-bukan begitu baiklah nanti aku bantu" ucapnya sambil melangkah

Dan di sisi lain jiyo baru sampai dirumah langsung menghampiri ayahnya yang sedang duduk

"ayah" ucapnya sambil menghampiri ayahnya yang sedang duduk diruang makan

"anak ayah sudah pulang? bagaimana tadi hari pertamanya di sekolah"

"ayah tau tadi disekolah uang jajan jiyo hampir diperas oleh kaka kelas"

"terus bagaiman jiyo menangis"

"tidak untung saja jiyo di tolong oleh nuna baik jadi uang jiyo tidak jadi diperas"

"jiyo sudah bilang terimakasih?" ucap sang ayah lembut

"sudah, bahkan nuna baik tadi jiyo telaktir makan di kantin"

"o yah, siapa nama nuna baik jiyo itu" ucap sang ayah sambil mengulas senyum pada putranya

"astaga jiyo lupa bertanya siapa nama nuna" ucapnya sambil mepuk jidatnya

"besok di sekolah jiyo tanya siapa nama nuna itu, sekarang jiyo mandi setelah itu makan bersama ayah ok"

"ayah tidak bekerja"

"pekerjaan ayah sudah selesai"

"baiklah"

Kembali kepada anak perempuan dan ibu yang sedang sibuk di kedai kopi

Tadi setelah selesai mandi anak perempuan itu langsung menghampiri ibunya dikedai kopi milik paman seokjin kenapa cepat sekali ya kedai kopi letaknya tidak jauh dari tempat tinggal mereka sekarang mereka sedang duduk di kursi kasir yang mengahadap langsung ke arah pengunjung kedai

"yoonji tau hari ini roti buatan ibu terjual habis" ucap sang ibu memulai pembicaraan

"ya karna hari ini sudah masuk musim dingin dan banyak orang mencari kehangatan, apa lagi roti buatan ibu enak saat di makan dalam keadaan hangat cocok untuk musim dingin seprti ini" ucapnya sambil mengangkat dua jempolnya

"benar, ah iya bagaimana tadi di sekolah" tanya sang ibu lembut

"ibu tau tadi disekolah hansung membuat ulah lagi" ucanya dengan nada yang di buat-buat kesal

"hansung siapa yoonji"

"hansung anak paman hoseok dia bahkan sudah berani memeras adik tingkat bahkan tidak sekali dia cukup sering"

"lalu"

"tapi di saat dia akan memeras adik kelas di lorong sekolah aku tidak sengaja lewat dan alhasil aksi hansung tidak berjalan mulus ibu tau kenapa?"

"kenapa?" tanya sang ibu penasaran dengan cerita sang putri

"karna aku bilang aku akan laporkan pada kepala sekolah padahalkan aku hanya bercanda tapi bagus karna itu dia tidak jadi memeras karna takut aku laporkan" yoonji berucap sambi di iringi kekahan

"yoonji kau ini selalu seperti itu"

"dan karna hal itu aku dapat makan gratis tadi di sekolah aku di telaktir oleh adik kelas"

"oleh adik kelas yang gagal jadi korban hansung" tabak sang ibu

"ya betul siapa ya namanya hmm" yoonji berucap sambil mengingat-ingat

"ah iya jiyo min jiyo" lanjutnya

"sedang bicara apa sepertinya seruh sekali" ucap lelaki bertubuh tinggi dengan bahu lebar

"paman seokjin" ucap yoonji

"bercerita apa hm" ucap seokjin sambil mengusap puncak kepala yoonji

"rahasia"

"ah kau mau main rahasia-rahasianan dengan paman"

"ibu" pekik yoonji pasalnya seokjin setelah berucap langsung menghujami tubuh yoonji dengan kelitikan

Sang ibu hanya bisa tersenyum melihat ke akraban putri dengan sang kaka










Bersambung...



















semoga bertahan sampai
chap akhir



Makasih sudah mampir



















Purple you gaess!!

• Don't Break Me Again •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang