10 : 10

234 30 2
                                    



Happy Reading
.
.
.
.
.



Yoongi duduk diantara mereka bertiga jangan tanya betapa berdebar jantungnya sekarang

"bagaimana kabarmu" tanya yoongi canggung pada yerin

Saat mendengar pertanyaan yoongi yerin memilih diam saja, bukan tidak mau menjawab hanya saja dia masih belum percaya laki-laki di depanya adalah suaminya dulu.

suasananya berubah menjadi canggung yoonji merasa ibunya perlu bicara dengan ayahnya iya ayahnya.
"ah bu sepertinya aku harus pergi, jiyo ayo ikut aku" ucap yoonji sambil menggandeng tangan jiyo

"nuna mau kemana?" tanya jiyo pasalnya yoonji terus berjalan dan menarik tangannya

Tanpa menghiraukan pertannya jiyo yoonji terus berjalan samapi kepintu belakang kedai. Merasa sudah sampai ketempat tujuan. Lalu yoonji melepaskan tangan jiyo yang di genggamnya. Dan mulai menatap mata jiyo dengan tatapan marah.

"apa kau sengaja" tanya yoonji dengan nada membentak

"maksud nuna apa?"

"kau sengaja membawa ayahmu kemari"

Mendengar itu jiyo langsung menggelekan kepala
"tidak, jiyo tidak berniat seperti itu"

"nuna jangan marah, aku minta maaf" lanjutnya

"kau tau aku membecimu dengan sangat min jiyo" ucap yoonji dengen penuh penekanan di kalimat akhirnya.

Mendengar kata-kata itu keluar dari mulut sang nuna jiyo langsung menangis

"aku tidak apa-apa nuna membenciku tapi berikan alasan yang jelas, kenapa nuna membenciku kenapa?" ucapnya dengan diiringi tangisan

Melihat jiyo menangis pertahana yoonji runtu dan akhirnya yoonji membawa jiyo dalam pelukannya.
Mengusap kepala belakang jiyo dengan halus

"maafkan aku maafkan aku jiyo" ucapnya lirih

"seharusnya kita tidak saling mengenal, dan tidak seharusnya aku melampiasakan amarahku padamu maapkan kata-kataku pasti menyakitimukan? maafkan aku"

"jiyo kau sudah kuanggap seperti adikku sendiri aku takut semakin kita sering bertemu aku takut semakin membencimu aku mohon jangan temui aku lagi jangan datang lagi ke kedai pamanku anggap saja kita tidak saling mengenal" lanjutnya

Mendongankan kepala menatap wajah yoonji, jiyo menggelekan kepalnaya "tidak apa nuna marah padaku membenciku tapi alasanmu bersikap seperti ini apa nuna"

Perlahan tapi pasti yoonji melepaskan jiyo dari pelukannya "karna kau putra ayahku"

***

Rasanya rindu ingin sekali yerin memeluk laki-laki yang ada di depanya berkeluh kesah tentang hari-hari yang ia jalani belakangan ini.

Tapi rasa kesal saat dimana laki-laki ini memilih meninggalkannya, apalagi saat itu ia sedang mengandung rasanya ingin marah ingin berteriak tapi apa gunanya semua sudah terjadi.

• Don't Break Me Again •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang