"kau menangis?" tanya seokjin saat melihat yerin memasuki kedai
"tidak, tadi di jalan banyak debu sepertinya masuk kedalam mataku"
"jangan berbohong kenapa kau jadi berantakan seperti ini?" khawatirnya seokjin tidak buta dia melihat rambut yerin sedikit berantakan tidak serapih saat akan pergi tadi
Mendengar kekhawatiran sang kakak membuata air matanya ingin keluar lagi yerin mendongakan kepalanya agar air matanya tidak jatuh, namun sayang cara itu tidak berhasil air matanya tetap jatuh apa lagi saat melihat seseorang yang muncul di balik punggung sang kakak, min yoongi
Saat tau ada min yoongi disini raut wajahnya langsung berubah datar
"tidak papa, kak aku kedapur dulu sepertinya mataku iritasi" alibinya berniat kabur dari hadapan kedua pria yang menatapnya tandanyaNamun pergelangan tangannya di cekal oleh yoongi "kau menangis"
"lepaskan" yerin meronta mencoba melapakn cengkraman di lengannya
"biarkan aku yang menaruh belanjaanmu ke dapur, kalian selesaikan saja dulu masalah kalian" ucap seokjin sambil mengambil belanjaan di lengan yerin setelah itu berlalu pergi
"kita harus bicara" ucap yoongi sambil menggiring yerin keluar kedai, membawa yerin ke mobilnya yang di parkir di depan kedai yoongi ingin berbicara berdua dengan yerin di dalam mobilnya tidak enak jika berbicara di kedai banyak sekali pengunjung yoongi tidak mau membuat rusu yang akan membuat pengunjunh kedai tidak nyaman
"lepaskan, tidak ada yang perlu di bicarakan lagi" semakin ia mencoba melepaskan semakin kuat cengkraman yoongi pada pergelangan lengannya
"yoon sakit" lirihnya
Mendengar itu yoongi refleks melepaskan cengkramannya pada lengan yerin "maaf" ucapnya dengan rasa bersalah
"masuklah" ucap yoongi sambil membuka pintu mobilnya, tidak menolak yerin masuk kedalam mobil yang tidak lama di susul oleh yoongi, dia menurut karena ingin segela selesai dia butuh waktu sendiri
"apa yang ingin kau bicarakan"
"kenapa kau menangis?" yoongi mengulurkan tangannya guna untuk mengapus jejak air mata yerin namun sayang tangannya langsung saja di tepis oleh yerin
"bukan urusanmu"
"jangan seperti ini kau membuat aku takut" ucap yoongi
"sebenarnya apa tujuanmu kemari" ucap yerin yang jengah dengan yoongi
Yoongi menghela nafasnya "maafkan aku, aku mohon dengarkan aku, aku akui aku salah karena saat itu aku tidak berkata jujur padamu tentang siapa ibu jiyo "
"sudalah aku tidak ingin membahas ini lagi" yerin berniat keluar namun sayang pintu mobilnya tidak bisa dibuka karena di kunci oleh yoongi
"dengarkan aku sebentar saja" ucap yoongi dengan intonasi suara yang sangat lembut
"memang benar suran adalah ibu jiyo, aku mengatakan jika ibu jiyo sudah meninggal bukan maksudku tidak ingin jujur kepadamu aku tidak ingin menyakitimu, karan aku pikir hal ini tidak penting jiyo hadir karena suatu kesalahan dan suran tidak ingin mengakui jiyo sebagai putranya apa pantas dia untuk di anggap seorang ibu bagi jiyo, bahkan jiyo saja mengetauhi suran sebagai ibunya baru kemarin, aku tidak menyangka bahwa suran akan seberani itu samapi mengatakan bahwa dia adalah ibunya jiyo secara terang terangan padamu dan aku tidak tau apa yang membuat dia bersikap begitu aku mohon maafkan aku atas kesalahanku selama ini jika kau ingin menghukumku silahkan, aku tau aku salah tapi aku mohon berikan aku kesempatan kedua" ucap yoongi panjang lebar
"kenapa menangis?" ucap yoongi sambil menangkup kedua wajah yerin menghapus air mata yerin dengan ibu jarinya
Yerin menangis, menangis karena merutuki kebodohannya setelah mendengar penjelasan yoongi ia menyesal sekali bersikap seperti tadi kepada yoongi, yerin menundukan kepalanya dengan tangan yang sedari tadi meramat ujung baju yang ia pakai "maafkan aku yoon"
KAMU SEDANG MEMBACA
• Don't Break Me Again •
FanfictionEntah nanti akhirnya seperti yang di harapkan atau tidak yang terpenting aku sudah berusaha dan tidak menyerah di persatukan kembali atau tidak aku pasrahkan semuanya kepada ketentuan tuhan.