13 : 13

166 21 0
                                    

"kau sebenarnya menunggu siapa?"

"hansung kau berisik sekali sih kau bilang ingin menemaniku"

"menemani sih menemani jika orang yang di tunggu tidak juga datang lebih baik pulang" gerutunya

"ck coba tunggu sebentar lagi"

Tadi setelah dari perpustakaan yoonji meminta hansung untuk mengantarnya ke sungai han tapi saat sudah sampai hansung bilang ingin menemaninya

yoonji tidak bilang kepada hansung bahwa dia disini ingin menemui ayahnya karna yoonji pikir hansung tidak perlu tau siapa ayahnya tapi sudah hampir setengah jam dia di sini sang ayah tidak juga datang.

Cuaca hari ini cukup mendung berbeda dengan biasanya "kau masih ingin menunggu sepertinya sebentar lagi akan hujan" ucap hansung yang mencoba membujuk yoonji agar mau pulang sebab hari yang semakin petang dengan cuaca yang mendung

"sebentar sebebtar lagi kalo tidak juga datang ayo kita pulang" jawabnya

"ji-aa" panggilnya

"hemm" yang di jawab deheman oleh yoonji

"gerimis ayo pulang"

Sepertinya ayah lupa gumamnya dalam hati

Tidak ada pilihan lain akhirnya hansung dan yoonji beranjak pulang dengan menggunakan kendaraan yang sama, sepeda hansung

Hansung terus mengayung sepedahnya partikel air yang jatuh dari langit yang awal nya kecil semakin deras "ji-aa hujan nya semakin deras kita berteduh di halte itu dulu ya"

"iya ayo cepat mengayuh sepadahnya"

Hansung dan yoonji berteduh di halte bis guna untuk nenghindari air hujan "bukankah itu jiyo" ucap hansung

Mendengar itu yoonji langsung mengikuti arah pandang hansung yang melihat kearah restoran yang ada di sebrang halte yang sekarang meraka berdiri

"aku ingin kesana" ucap yoonji

"kemana? Untuk apa?"

"pokonya aku ingin kesana" ucap nya sambil melangkah pergi menyeberangi jalan ke arah restoran meninggalkan hansung sendirian

Sesampainya disana yoonji hanya berdiri menatap dari luar yang hanya di batasi oleh dinding kaca melihat seseorang di dalam sana yang sedang sibuk menyantap makan malamnya 
Yoonji melihat sang ayah sedang makan bersama dengan jiyo dan  seorang perempuan yang entah siapa

Terkekah menertawai kebodohanya yang mau saja tadi menunggu samapai berjam-jam di sungai han sedang orang yang di tunggu sedang berkumpul layaknya keluaraga kecil

Bukankah seharusnya aku yang di posisi itu. Gumamnya

Tangan nya mengempal melihat pemandangan di depannya yoonji memandang sang ayah dengan tatapan kecewa yoonji tidak peduli dengan air huajn yang turun begitu deras bahkan pakaiyanya sudah basah kuyup karena air hujan tenggorokanya kering matanya memanas karna menahan tangis

Namun pertahanan nya gagal air mata jatuh saat tak sengaja pandangannya bertemu dengan sang ayah yoonji bisa melihat dari gerakan bibir sang ayah mengumamkan namanya

Menyadari jika sang ayah beranjak dari duduknya yoonji langsung berlari menyebrangi jalan melangkah ke arah hansung yang masih berdiri di halte tepat mereka berteduh tadi

"ayo kita pulang" ucap nya pada hansung yang masih menatapnya bingung

"kau menangis?"

"hansung ayo kita pulang"

mengendarai sepedanya hansung dan yoonji langsung pergi meninggalkan tempat itu tidak peduli seberapa deras hujan turun pada saat itu  dan mengabaikan teriakan seseorang di sana yang terus menyebut nama yoonji

"yoonji bajumu basah kau bisa sakit"

"tidak apa, diam di sana pun percuma hujannya deras. sepertinya lama jika menunggu hingga reda" 

"paman tadi yang memanggilmu siapa? Aku merasa tak asing dengan wajahnya"

"aku tidak tau, aku tidak dengar"

"oiya aku ingat paman tadi adalah orang yang mencarimu waktu itu di sekolah dan mengaku bahwa dia ayahmu"

"aku tidak peduli"

***

Yoongi menatap tak suka kearah wanita yang ada di hadapnnya
"ada keperluan apa kau kemari"

"sikapmu tak pernah berubah, kau tetap dingin seperti dulu"

"sepertinya kau tidak dungu untuk menjawab pertanyaanku nyonya shin suran"

Wanita yang bernama suran hanya bisa mendengus kesal mendengar ucapan yoongi "tidak ada, aku kemari hanya ingin bertemu putraku"

"kau punya putra? Dimana putramu itu hem"

"hei aku ibunya dan aku ingin bertemu dengan putraku" jawabnya yang geram dengan ucapnya yoongi

"berhentilah bersikap seolah-olah aku adalah orang jahat yang melarang seorang ibu untuk bertemu anaknya karena kenyataanya kau lah yang jahat disini "

"ayo'lah aku hanya ingin mengajaknya makan malam"

"tapi harus dengan pengawasanku"

"tidak bisakah kami hanya pergi berdua saja"

"tidak mau tidak apa-apa, masih banyak pekerjaanku yang harus kukerjaan jika sudah tidak ada keperluan silahkan keluar dari ruanganku"

"baiklah, hari ini di restoran biasa yang sering  kau kunjungi dengan jiyo"

"bagus juga cara menguntitmu" ucap yoongi

Setelah itu yoongi mengambil ponsel nya menghubungi seseorang di sebrang sana tidak lain adalah supir pribadinya

Halo!! ucapnya nya saat panggilan tersambung.
 
[Iya tuan ada apa?]

Tolong antarkan jiyo ke kantorku sekarang, katakan aku mengajaknya makan malam bersama

[baik tuan]

Pip. Suara panggilan di akhiri "kita pergi secara terpisah aku pergi dengan jiyo" ucap yoongi

Suran hanya bisa tersenyum setidaknya keingin bertemu dengan sang putra bisa terkabulkan

"nanti kau pergi duluan saja dengan jiyo aku akan ke suatu tempat untuk membeli sesuatu, makanannya dan tempat sudah ku siapakan" ucapnya pada yoongi

"hem" jawabnya

• Don't Break Me Again •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang