TRAGEDI

5K 214 5
                                    

Siang itu, mereka bermain bersama. Lebih tepatnya Athena, Sakha juga Satria. Satria selalu menatap dengan pandangan kosong saat melihat interaksi Athena dan Sakha. Ia berfikir jika ada adiknya saat ini, mungkin ia tak akan kesepian.

Namun setelahnya, ia tersadar karena jika ia memikirkan itu, maka malaikatnya akan bersedih.

Satria tak mau itu.

"Kak Liammmm ... bantu adek ihhh ... kak Sakha nya nakal." Teriak Athena karena kesal selalu di jahili sang kakak.

Satria mendekat dan memeluk Athena dari belakang.

"Aku lindungi ...." Athena senang karena mendapat pelindungnya langsung menjulurkan lidah pada sang kakak.

"Wllee... Kakak sendiri..." Satria tersenyum.

Dan Faysa melihat semua interaksi mereka dengan pandangan sendunya, ia pun merasakan apa yang anaknya rasakan.

"Adek .... awas yaa kamuuuu ...." Sakha mendekat setelah memberikan aba-aba pada Satria untuk tetap memeluk Athena.

"Aahhhhaahaha... ahahah ... kakak ... hahah... aammmp—punn ... haaa."

"Lleppa ... sssshahah ... ahhaahh gellliiii... hahah."

Sakha terus menggelitiki Athena, Satria ikut tertawa akan hal itu.  Hatinya terasa penuh dan bahagia.

DORRRR

Semua orang yang berada di mall mulai panik setelah mendengar bunyi tembakan itu.

DORRR

DORRRRR

"Bundaaaa ... Ayahhhh ..." teriakan dari Athena dan juga Sakha membuat Ily dan Tae mencari sumber suara.

Faysa melihat mereka bertiga.

"Itu." Tunjuk nya dan dengan segera mereka mendekat ke arah anak-anak .

DORRRR

"Ahhhhkkk...."

"Bundaaa ... Ayahhhh ... Rye takut." Mereka belum tenang walau saat ini mereka berada di pelukan kedua orang tuanya.

Orang itu masuk dengan membawa senjata api di tangannya.

Faysa dan Satria saling tatap seolah memberikan instruksi satu sama lain.

Satria mulai merangkak sambil bersembunyi agar tak ketahuan oleh musuh.

Fasya maju ke arah depan, ia telah siap dengan sesuatu di balik dress nya.

"Siapa kau?"

"...."

"Jawab, mau apa kau?"

"...." Orang itu tak menjawab, melainkan menunjuk salah satu orang yang kini berada di belakang Faysa.

Faysa menengok melihat siapa yang orang itu maksud.

Athena?

Athena semakin mengeratkan pelukannya pada sang bunda, ia takut... sangat takut.

"Tidak bisa!" Ucap Faysa dengan lantang beserta wajah dingin andalannya, walaupun Faysa baru mengenal Athena, entah kenapa ia sangat menyukai gadis kecil itu.

Athena akan menjadi matahari bagi anak dan juga keluarganya.

Orang itu memiringkan kepalanya untuk menatap Athena dengan wajah yang tertutup topeng menyeramkan.

"Takuut."

"Rye takkuutttt."

Orang itu mulai menodongkan pistolnya ke arah tepat dimana Athena berada.

SATRIA (Complete DREAME) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang