Kini waktunya semua siswa melaksanakan pembelajaran kembali setelah dua minggu ini merasakan kebebasan dari para rumus dan juga materi-materi yang membuat otak mereka mengepul.
Satria kini tengah mengendarai motor sport hitam miliknya di atas rata-rata. Okey, kali ini ia terlambat. Huffttt
"Shit... di tutup!"
Umpatnya setelah sampai dan menemukan jika gerbang sekolahnya telah tertutup rapat. Akhirnya ia pun memutar kembali motornya menuju belakang sekolah.
"Ssshhh... tinggi juga." Ia melihat sekeliling dan , "aman."
Ia mengambil ancang-ancang untuk menaiki dinding tinggi sekolahnya.
Satu....
Dua.....
Ti..
"Kak, ikutan."
Satria tau suara ini, dan saat membalikkan badannya ia melihat Athena yang kini sedang memegang sedikit bagian belakang seragamnya.
"Rye? Kamu telat?" Tanya Satria dengan keheranannya.
"Heheh... ia, tadi Rye bangunnya kesiangan, maaf."
"Yaudah... sini kakak bantu."
"Eh...eh.. bantu apa kak?"
"Itu tuh, kita harus panjat itu." Ucap Satria kini seraya menunjuk dinding kokoh dihadapannya.
"Gak perlu kak." Athena mengucapkan itu seraya memberikan seringai kecil miliknya yang entah kenapa di mata Satria itu menggemaskan.
"Hah? Gak perlu ? Terus gimana?"
"Ayo ikut Rye..." Athena pun menggenggam tangan Satria dan mengajaknya ke suatu sudut yang terletak sedikit jauh dari tempat mereka sebelumnya.
"Nah... ini."
"Wow... kamu tau darimana Rye?"
"Bunda." Satria yang mendengar jawaban gadisnya pun terkejut.
"Bunda Ily tau jalan tikus masuk sekolah?"
"Iya... ini pun yang kasih tau bunda om Sean."
"Ohh pantas saja.. kirain bunda Ily yang bolosnya."
"Gak mungkin lah...."
Tangan mereka kini tak tinggal diam dan mulai untuk membuka semak semak yang menutupi akses masuk mereka.Ssrrekk
Ssreekkk
Ssrreekkk
"Berhasil yeaaayyyy..."
"Ssstttt... kamu mau buat kita ketahuan sayang??"
"Hehe... maaf kak Liam."
"Yuk, kita masuk, kamu kelas mana sayang,?"
"Emm... hehe... gak mungkin kan kasih tau sekarang... lupa."
"Yaudah, kita ke ruang kepala sekolah aja."
"Okey kak."
Mereka pun jalan beriringan dengan saling bercanda satu sama lain. Walau kini para siswa diyakini telah memasuki ruang kelas masing-masing, Satria dan Athena yakin tawa mereka menarik perhatian mereka semua.
Lihat saja, para siswi kini mengeluarkan kepalanya dari jendela dan saling berdesakkan hanya untuk melihat pangeran mereka tertawa.
"Gilllaaaa... tuh cewek siapa sih?"
"Buseett... pangeran gue tampan banget kalau lagi ketawa gitu."
"Cantik."
"Bukan senyum aja yang mengalihkan duniaku... tapi tawanya pun mengalihkan semua dunia hingga dunia lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
SATRIA (Complete DREAME)
Genç KurguSatria William Jack Laki-laki tampan dengan mata birunya yang mampu melemahkan siapa saja saat melihat tatapan mata itu. Ia seorang cold boy yang dijuluki ice prince di sekolahnya. Kewajiban sebagai pewaris tunggal marga Jack, mengharuskan ia berlat...