Athena pergi keesokan harinya, mereka semua menginap di kediaman Faysa untuk menghindari ancaman dari pelaku terror yang menargetkan Athena.
Satria, Athena, juga Sakha tertidur di tempat tidur milik Satria.
Satria kecil memeluk Athena dengan erat, ia tak ingin kehilangan Athena-nya.
Bagi Satria, Athena adalah cahaya kedua setelah sang mommy. Ia tak ingin kehilangan sinarnya.
Hingga, waktu terasa begitu sangat cepat, dan kini mereka tengah berada di bandara.
Satria tak melepaskan sedetik pun genggaman tangannya pada Athena, ia sangat berat melepas gadis yang sudah ia anggap sebagai adiknya ini.
"Kak Liam." Panggil nya membuat Satria menatap ke arah Athena.
"Iya, kenapa Rye?"
"Nanti kakak main ke USA kan? Ke uncle Kevan?"
"Pasti dong... nanti kan kakak bakal ketemu sama Rye."
"Asiiiik ... janji ya kak Liam?!"
"Janji."
Rye mencondongkan wajahnya pada Satria, hal itu membuat Satria kecil gugup, namun dengan berani Satria pun mendekat dan mengecup pipi Athena dengan cepat.
Gadis kecil itu langsung membuka mata menatap mata biru yang kini dekat berada tepat di hadapannya.
"Kak Liam kok cium Rye?"
"Hah?? Itu ... it-itu.. tadi Rye kan—"
Dughh
Rye menyatukan keningnya dengan Satria. Entah janji macam apa yang Athena lakukan.
"Maksud Rye gitu kak."
"O—ohh ... hehe.. maaf." Sangat jelas jika Satria kini menahan malunya. Apalagi di hadapan semua keluarga.
"Gapapa... kak Liam harus janji sama Rye akan jenguk Rye di sana, dan jangan lupain Rye ya kak."
"Iya... kakak janji Rye."
Kening keduanya terpisah saat berita keberangkatan pesawat yang akan Athena tumpangi akan siap lepas landas.
Athena memeluk semua orang tersayang nya.
"Hati-hati sayang... kami akan selalu merindukan kamu." Ucap Tae seraya memeluk Athena.
"Adek hati-hati ya... Bunda pasti akan kangen sama adek.. hiks hiks."
Athena tak membalas ucapan dari mereka semua, melainkan memberi senyum manisnya sebagai jawaban.
Athena kini beralih pada sang kakak , yaitu Sakha yang kini telah menangis karena akan ditinggalkan oleh sang adik.
"Adek... hiks hikss.. hati-hati... jangan terlalu banyak makan.. hiks hiks.. nanti kasian uncle Kevan bisa bangkrut hiks hiks..."
Bukan kesal, Athena malah tertawa mendengar celotehan sang kakak. Athena menghamburkan pelukannya pada kakaknya yang paling jahil.
"Rye pasti rindu kakak."
"Kakak engga.. hiks.. hiks..." dalam hati Sakha menjerit tak ingin sang adik pergi namun ia tak boleh egois, semua demi kebaikan adiknya.
Athena akan pergi bersama dengan Ken dan Faysa, Satria tak bisa ikut karena hari ini adalah jadwalnya latihan bersama sang kakek.
"Bye semuanya ... I love yoouuuuu..." Teriak Athena seraya menjauh dan melambaikan tangannya.
〰〰〰〰〰
Setelah kepergian Athena beberapa jam yang lalu, kini Satria semakin bertekad untuk pencapaiannya.
Satria kecil yang selalu melatih dirinya dengan paksaan, kini ia akan berlatih dengan sangat giat dan bersungguh-sungguh. Ia harus semakin kuat, ia harus semakin pintar, ia harus semakin bisa membanggakan sang kakek.
Karena, jika ia berhasil, maka ia lulus untuk menjadi pewaris Jack.
"Aku akan membuatmu kembali secepatnya Rye, tunggu aku."
Bugh
Bugh
Bugh bugh bughh... ssssrrrkkkkkk
Lagi lagi, samsak yang ia gunakan rusak dengan mengeluarkan isinya.
"Bagus Satria... kamu akan menjadi lebih kuat kalau terus seperti ini... Grandpa bangga." Puji Robert sang kakek pada Satria.
"Grandpa."
"Kenapa, Satria?"
"Aku ingin latihan menembak."
"Tapi Itu jadwal untuk besok."
"Satria gapapa kok grandpa ... yuk, kita ke ruangan tembak."
Satria menggandeng tangan sang kakek dan bertekad melakukan semua latihannya dengan cepat dan maksimal.
Bukan hanya untuknya.
Tapi untuk gadis cantik yang kini mungkin masih diperjalanan menuju USA.
〰〰〰〰〰
Bandara
"Tante... ka—"
"Mommy Rye... panggil mommy, ya."
"Mommy?" Tanya Athena seraya menengok kan kepalanya ke arah Faysa dan juga Ken.
"Iya ... tante akan jadi mommy nya Rye juga... dan panggil om daddy."
Athena sekali lagi menatap Ken yang dibalas anggukan serta senyum merekah dari laki-laki itu."Daddy?"
"Iya .. ini Daddy." Dengan cepat Ken mengangkat Athena kepangkuan nya dan memeluknya dengan erat.
Ini yang aku inginkan Tuhan... terima kasih.
Tak terasa perjalanan mereka ke rumah Kevan telah sampai, mereka di sambut dengan tangan terbuka.
Kevan, istri dan anaknya menunggu kedatangan mereka di teras rumahnya.
"Welcome.... my little sister." Sambut Kevan seraya membawa Faysa dalam pelukannya.
"Aku sudah tidak kecil lagi, Kak."
"Gapapa dong... woy bro." Kevan menyalami Ken ala lelaki sedangkan Faysa bersalaman dengan istri dari Kevan.
"eh... siapa ini?" Tanya Kevan baru menyadari kehadiran gadis kecil yang menatapnya dengan pandangan bulat.
"Hallo om... namaku Athena Rye Azfary umurku 9 tahun."
"Hai Athena ... " bukan Kevan ataupun sang istri, melainkan anak mereka yang sedari tadi diam melihat gadis cantik yang dibawa paman dan bibinya.
"Namaku Azzam..."
"Hallo Azzam... Umurnya berapa Tahun?" Itulah tanya Athena dengan nada ceria miliknya.
"Umurku 9 tahun."
"Waahhhh... sama donggg." Pekik Rye senang karena mempunyai teman sebayanya disini.
"Ummi... Azzam main ya sama Athena?"
"Sayang... Athena kan baru sampai.. biarkan istirahat dulu ya?"
"Hufftt... yaudah, ayok Athena aku antar ke kamar kamu."
Azzam adalah anak yang dingin menurun dari sang abbi, namun saat bertemu dengan Athena, enta kenapa ia bisa menjadi cerewet.
〰〰〰〰〰
Suka gak Sama part ini??😁😁😁
Ada Azzam yang jadi teman Rye diUSA
Tapi , apakah selamanya akan menjadi teman?
Atau.....
Yukkkk langsung aja , vote dan comment nyaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
SATRIA (Complete DREAME)
Novela JuvenilSatria William Jack Laki-laki tampan dengan mata birunya yang mampu melemahkan siapa saja saat melihat tatapan mata itu. Ia seorang cold boy yang dijuluki ice prince di sekolahnya. Kewajiban sebagai pewaris tunggal marga Jack, mengharuskan ia berlat...