6 tahun telah berlalu
Banyak lika-liku yang Satria dan keluarga lewati.
Keluarga Athena kini telah ia anggap sebagai keluarganya sendiri. Dan juga Musuh yang semakin menjadi-jadi.
Sakha yang menjadi korban pelampiasan dari sang musuh dengan pengeroyokan yang dilakukannya pada Sakha. Adapun saat Ily yang menjadi target pembunuhan dengan menabrakkan mobil pada Ily saat ia menyebrang jalan namun berhasil dielakkan. Dan juga Tae yang hampir mengalami kebangkrutan dalam bisnisnya.
Semua itu dilakukan oleh orang yang selalu mengincar Athena.
Ya... anak bungsu dari pasangan Tae dan Ily.
Di tempat lain
"Hallo..."
"....."
"Hm... cari anak itu sampai dapat!"
"....."
"Apapun caranya... tapi, jangan buat dia mati."
"....."
"Hm... aku akan menambah bayarannya."
"....."
"hm ..."
Tuutttttt
Panggilan itu terputus, seseorang yang kini terduduk di kursi kebesarannya mulai berbalik dan mengetuk ketukkan ponselnya pada meja yang ada di hadapannya.
"Mungkin cara ini yang harus aku perbuat sedari dulu."
Seringai itu amat sungguh menakutkan.
Suara ketukan pintu terdengar dari arah luar.
"Masuk."
Seseorang memasuki ruangan itu dengan tangan gemetar.
"Nyonya... sa-saya ... saya sudah selesai."
"Kamu gagap hah?" Bentak orang itu dengan sinis nya.
"Tidak nyonya."
"Kesini kamu!" Perintah sang nyonya.
Tanpa aba-aba, tanpa tau apa yang akan terjadi. Gelas itu melayang ke arah kepala orang yang baru memasuki ruangan tadi hingga terdengar suara pecahan yang amat keras.
"Ssshhh...." Ia menahan sakitnya, jika ia berteriak, ia sangat yakin jika wanita di hadapannya ini akan semakin menyiksanya.
"Kamu it—"
Ucapannya terpotong kala ponselnya bergetar dan menampilkan nama seorang bawahannya.
"Hm."
"Nyonya, saya sudah menemukan target."
"Bagus... dimana dia?"
"USA nyonya."
"Degera celakai dia dan bawa kehadapanku hidup-hidup!"
"Tapi nyonya, target di lindungi."
"Saya tak peduli dengan itu, intinya, anak itu harus mati di tanganku." Ucapnya dengan mutlak.
"Nyonya... nona Ath—"
"Jangan panggil anak sialan itu, harusnya aku membunuhnya sedari dulu." Ucapan itu membuat hati seseorang merasa sakit. Entah karena apa, namun tatapan matanya yang langsung menuju tepat pada pandangannya.
Seringai itu kembali menghiasi bibir nya. Menakutkan .
Tangannya meraih sesuatu yang terdapat di atas mejanya, tangan itu tak berhenti memainkan selembar kertas yang ia yakini bahwa itu sebuah foto.
KAMU SEDANG MEMBACA
SATRIA (Complete DREAME)
Teen FictionSatria William Jack Laki-laki tampan dengan mata birunya yang mampu melemahkan siapa saja saat melihat tatapan mata itu. Ia seorang cold boy yang dijuluki ice prince di sekolahnya. Kewajiban sebagai pewaris tunggal marga Jack, mengharuskan ia berlat...