CAHAYANYA

4.2K 178 21
                                        

Setelah anak-anak mereka naik ke kamar, Faysa dan Ken langsung membicarakan maksud kedatangan mereka kemari bersama Athena.

Kevan mengerti akan keadaan yang kini menyangkut Athena dan juga keluarganya. Sangat di sayangkan, namun apa boleh buat, dengan adanya Athena disini, mungkin akan menghilangkan rasa kesepian putranya.

"Apakah aku harus melakukan sesuatu?"

"Ya... latih dia kak." Ucap Faysa dengan tegas.

"Kamu serius?? Tapi..."

"Kak... dia adalah targetnya, bagaimanapun kita melindunginya, ada saat dimana ia sendiri dan kita lengah, maka dari itu, aku sangat minta tolong untuk jaga putriku dan latih dia."

Kevan menatap sang istri yang kini tersenyum ke arahnya.

"Baiklah."

"Thank you kak, ah iya.. kakak ipar, bagaimana dengan kandunganmu?"

"Alhamdulillah baik Fay, mereka aktif."

"Wahhhh.. aku juga ingin merasakannya lagi."

Faysa menatap perut sang kakak ipar seraya mengelusnya dengan sangat perlahan. Ken, Kevan, dan juga sang istri kini hanya menatap sendu wajah sendu milik Faysa. Mereka yakin, Faysa pun merasakan kesedihan yang amat mendalam karena harus menerima kenyataan bahwa rahimnya kini telah di angkat.

"Mommy...." Panggil Athena pada Faysa, tanpa takut atau malu sedikitpun ia memeluk Faysa dari arah belakang seperti kebiasaan Ken dulu saat mengalami traumanya.

Perasaannya menghangat, ia merasakan dekapan itu dengan mata terpejam dengan bibir yang memperlihatkan senyum indahnya.

"Kenapa Rye?." Tanya Faysa seraya mengelus tangan Athena yang sedari tadi memeluknya.

"Kok Rye lapar ya mom? Hehehe." Faysa tersenyum , ia tak seharusnya bersedih. Hidupnya kini telah lengkap, suami yang mencintainya, anak yang selalu ada untuknya dan kini Athena yang mengisi kekosongan hatinya.

Faysa mengelus kepala Athena dengan sayang, Ken pun dengan jahilnya mencubit hidung Athena gemas.

"Daddy... sakittttt...."

"Hihi... habisnya kamu gemesin sihhh... " Ken mengecup puncak kepala Athena gemas.

Faysa tersenyum melihat Ken yang begitu menyukai Athena.

"Rye mau makan sama apa?"

"Eemm..." Athena menatap langit langit dengan jari yang kini menunjuk pada pelipisnya.

"Adanya apa Aunty?" Jawaban itu membuat semuanya tertawa.

Bagaimana tidak? Tadi Athena berfikir keras untuk memikirkan menu makanan yang akan ia makan. Sedangkan akhirnya ia bertanya akan apa yang telah tersedia.

"Aunty buat ayam bumbu balado, sayur bayam pakai jagung, sama udang crispy."

"Athena mau bayam aja deh mom... dad..."

"Okeyy.. kita makan cantik." Ken membawa Athena dalam gendongannya.

"Dad... Rye berat loh..."

"Engga kok... mom aja sering daddy gendong." Ucap Ken dengan tenangnya tanpa memikirkan wajah Faysa yang kini telah berubah menjadi merah.

"Willllll..."

"Peace sayangggg, lariiiiiiiiii...." Ken berlari menuju ruang makan untuk menghindari Faysa dengan Athena yang berada dalam gendongannya.

Akhirnya, setelah sampai di meja makan, Athena dengan segera meminta nasi dan juga lauknya.

"Hmm... kayaknya udang enak mom..."

SATRIA (Complete DREAME) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang