MISI

2.9K 134 4
                                        

Satria mendapat panggilan dari sang kakek untuk melaksanakan misi. Ia menatap Athena yang kini tengah menelungkup kan wajahnya di atas lipatan tangan dikarenakan jam pelajaran yang kosong.

Gadis itu tertidur.

Satria menatap sekitar dan, tatapan mata itu kembali terlihat. Ia harus benar-benar waspada terhadap Yuka yang telah di nobatkan sebagai sahabat gadisnya.

"Kha." Panggilnya pada Sakha yang berada di hadapannya.

Dugh , Satria menendang kursi bagian belakang milik Sakha. Laki-laki itu kini sedang di sibukkan dengan game pada ponselnya.

Dugh

"Paan?"

"Cabut."

"Hah?? Apaan sih?? " Ucap Sakha yang kini masih terfokus pada game nya.

"Gue cabut."

"Oke!"

Kini Sakha mengerti maksud dari Satria yang meminta izin padanya. Dengan cepat ia berpindah tempat dan duduk di sebelah Athena. Dewa pun langsung membalikkan badannya menghadap ke arah Sakha.

Lagi-lagi, Satria beralih pada Yuka yang kini masih menatap Athena dengan lekat.

"Jaga Rye!"

"Pasti!!!" Bukan hanya Sakha yang menjawab, melainkan Dewa pun ikut andil untuk menjaga Athena.

Satria segera keluar dengan tas yang ia bawa. Sebelumnya ia memberikan kecupan ringan pada pucuk kepala Athena sebagai tanda berpamitan. Satria melajukan motor sport nya dengan kecepatan di atas rata-rata .

Ttrrriingggg

Bunyi itu membuat Satria melambatkan laju motornya untuk menekan tombol pada alat yang terpasang di telinganya.

"Ya?"

"....."

"Baik."

"....."

"Berapa orang?"

"....."

"Ya!"

Dengan segera Satria melajukan motornya ke tempat yang sudah di tentukan.

Satria mematikan mesin motornya, dengan perlahan ia membuka tas nya dan mengambil sesuatu dari dalam tasnya yang telah ter-modifikasi.

Ia mulai melangkah mendekati suatu rumah yang sudah terlihat kumuh dan tak layak untuk di tempati. Banyak anak buah yang berjaga di depan rumah tersebut.

Satria kembali menatap sekitar, Gotcha!!!

Ia mulai mendekati pohon besar yang berada di samping rumah tersebut. Perlahan namun pasti, Satria berhasil menaiki pohon tersebut dan mulai memindai tempat yang akan ia lewati nanti.

Targetnya kali ini adalah bandar narkoba dan juga perdagangan wanita.

Satria harus bergerak cepat, ia mulai mencoba memasuki ventilasi udara yang cukup besar untuknya. Dengan cepat ia membuka kaca yang menutupi ventilasi itu dan menyimpannya dengan perlahan.

Satria POV

Gue udah mulai masuk ke dalam rumah ini, dan gue terkejut bukan main. Semua di luar ekspetasi gue.

Kalau kebanyakan orang bilang rumah terlihat kumuh dari luar pasti dalamnya pun kumuh, gelap dan kotor. Tapi ini berbeda, rumah ini bersih, banyak barang antik dan juga mewah.

Gue yakin tampilan diluar hanya sebagai pengalihan saja agar orang orang tak curiga.

Gue mulai melangkah untuk mencari si pelaku, gue yakin orang itu ada disini.

SATRIA (Complete DREAME) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang